Banyaknya manfaat dari wortel membuat orang-orang sering menggunakan sayuran ini untuk memasak makanan sehari-harinya. Selain itu, hal ini juga membuat usaha wortel semakin marak bermunculan. Sebab, jumlah permintaannya terus meningkat dan membuat untungnya lebih besar.
Mulai dari mampu membantu mencegah penyakit kanker payudara, menjaga kesehatan mata, menjaga tekanan darah, hingga menjaga kesehatan kulit adalah beberapa manfaat dari wortel. Biasanya, jenis sayuran ini digunakan untuk melengkapi isi dari sayur sop yang sangat disukai masyarakat Indonesia.
Wortel mengandung beragam nutrisi yang lengkap seperti karbohidrat, serat, mineral, dan vitamin. Namun, sayuran ini harus dibudidaya dengan cara yang tepat, agar kualitasnya bisa selalu terjaga. Maka dari itu, sebelum memulai usaha tani wortel, simak informasi ini terlebih dahulu!
Peluang Usaha Wortel yang Menguntungkan
Salah satu alasan mengapa usaha budidaya sayuran ini semakin sering dipilih oleh banyak orang adalah karena proses perawatannya tergolong lebih mudah. Jadi, mereka tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga untuk merawat tanaman yang ditanamnya tersebut.
Tidak hanya itu, masih ada beberapa alasan lain lagi yang membuat jenis usaha ini dikatakan cocok untuk dipilih oleh orang-orang yang ingin memulai usaha dengan mudah. Berikut adalah beberapa alasan yang membuat usaha wortel patut dicoba oleh sebagian orang:
1. Persiapan Lahan yang Sederhana
Tanaman wortel hanya bisa tumbuh di tanah gembur dan bukan tanah yang keras. Maka dari itu, sebelum memulai jenis usaha ini Anda perlu menyiapkan lahan yang berupa tanah gembur terlebih dahulu. Dengan begitu, tanaman wortel bisa panen lebih cepat dengan kualitas terbaik.
Nantinya, lahan yang memiliki tanah gembur ini bisa melalui proses penggemburan dengan melakukan pembajakan atau pencangkulan. Setelah tanah menjadi gembur dan cocok untuk dijadikan sebagai tempat di mana wortel itu akan tumbuh, siapkan pupuk tanah yang berkualitas.
Orang-orang lebih disarankan untuk membuat lahan tanam wortel dengan menggunakan gundukan berlarik. Hal ini perlu dilakukan agar umbi wortel tidak mudah busuk akibat tergenang air hujan. Beberapa poin ini harus diperhatikan ketika menyiapkan lahan tanam wortel yang bagus.
2. Pemilihan Benih Cenderung Mudah
Meski tergolong mudah, tapi sebenarnya pemilihan benih wortekl harus dilakukan secara hati-hati. Sebab, kualitas dari benih tersebut dapat memengaruhi kualitas dari hasil panennya. Jadi, semakin baik kualitas benih yang Anda pilih, hal ini dapat meningkatkan kualitas hasil panennya.
Biasanya, orang-orang akan mencari dan membeli benih wortel berkualitas di toko bibit tanaman yang profesional. Kualitas benih tanaman di toko ini cenderung lebih terpercaya, sehingga Anda bisa mencobanya sendiri. Nantinya, benih wortel yang telah dibeli bisa ditanam dengan cara yang tepat.
3. Proses Tanam Tidak Terlalu Rumit
Untuk memulai usaha wortel, Anda tidak harus melakukan proses tanam yang terlalu rumit. Sebab, proses tanam sayuran wortel relatif mudah bagi sebagian orang. Karena benih wortel memiliki ukuran yang sangat kecil, jadi Anda harus mengambil dan menanamnya dengan hati-hati.
Bahkan, ada beberapa orang yang lebih memilih untuk menggunakan abu gosok agar bijinya bisa lebih mudah terpisah. Dengan begitu, proses penaburan benih bisa dilakukan secara lebih mudah dan cepat. Umumnya, wortel membutuhkan waktu kurang lebih 10 hari untuk tumbuh dan berkembang.
4. Proses Pemupukan dan Panen yang Cepat
Setelah tanaman wortel sudah memasuki usia 1 bulan, tanaman tersebut akan membutuhkan berbagai kandungan yang ada di dalam pupuk lanjutan. Maka dari itu, para pelaku usaha budidaya wortel wajib melakukan proses pemupukan yang satu ini.
Baik pupuk organik maupun pupuk buatan sama-sama memiliki manfaat yang cukup besar bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman wortel. Jadi, Anda bisa memilih salah satu jenis pupuk tersebut dan memberinya obat hama, agar tanaman bisa lebih sehat serta subur.
Jika semua tahapan sudah dilakukan, maka 3 bulan kemudian wortel sudah bisa dipanen. Proses panen tanaman ini tergolong sangat mudah, karena Anda hanya perlu mencabutnya dari tanah. Selain itu, Anda juga perlu memisahkan daun tanaman ini dari bagian atasnya.
Analisis Usaha Budidaya Tanaman Wortel
Bisnis budidaya wortel sering dianggap sebagai salah satu jenis usaha di Indonesia yang sangat menjanjikan. Hal ini terjadi karena jumlah konsumen usaha ini terus meningkat di setiap waktunya. Meski begitu, sebelum memulai usaha budidaya wortel Anda perlu melakukan analisis terlebih dahulu.
Analisis ini perlu dilakukan, agar Anda bisa lebih mudah untuk menghitung peluang keuntungan dari usaha yang dijalankan tersebut. Untuk lebih jelasnya, perhatikan rincian lengkapnya di bawah ini:
1. Lama Penggunaan Peralatan Usaha Budidaya Tanaman Wortel
Ada berbagai peralatan yang dibutuhkan untuk memulai usaha budidaya wortel, seperti pompa air, mesin semprot, pisau, penyiram tanaman gembor, sabit, cangkul, timba, gerobak, timbangan, dan wadah untuk panen. Setiap jenis peralatan ini memiliki jangka waktu penggunaan yang berbeda, yaitu:
Peralatan | Lama Penggunaan |
Lahan wortel | 1 tahun |
Pompa air | 2 tahun |
Mesin semprot | 4 tahun |
Pisau | 2 tahun |
Penyiram tanaman gembor | 2 tahun |
Sabit | 1 tahun |
Cangkul | 1 tahun |
Timba | 1,5 tahun |
Gerobak | 1,5 tahun |
Timbangan | 1,5 tahun |
Wadah untuk panen | 5 tahun |
Peralatan lainnya | 5 tahun |
2. Biaya Operasional (Biaya Tetap)
Biaya operasional suatu usaha dapat dibagi menjadi 2 jenis yang berbeda, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Untuk mengawali pembahasan terkait hal ini, berikut kami bagikan biaya tetap yang dibutuhkan usaha budidaya tanaman wortel:
Jenis Penyusutan | Biaya Tetap |
Penyusutan sewa lahan | Rp1.500.000,- |
Penyusutan pompa air | Rp750.000,- |
Penyusutan mesin semprot | Rp500.000,- |
Penyusutan pisau | Rp60.000,- |
Penyusutan penyiram tanaman gembor | Rp70.000,- |
Penyusutan sabit | Rp75.000,- |
Penyusutan cangkul | Rp100.000,- |
Penyusutan timba | Rp75.000,- |
Penyusutan gerobak | Rp300.000,- |
Penyusutan timbangan | Rp50.000,- |
Penyusutan wadah untuk panen | Rp75.000,- |
Penyusutan peralatan lainnya | Rp100.000,- |
Total Biaya | Rp3.655.000,- |
3. Biaya Operasional (Biaya Variabel)
Berbeda dengan biaya tetap yang ada di atas, biaya variabel yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini terdiri dari:
Kebutuhan | Biaya Variabel |
Benih biji wortel | Rp700.000,- |
Pupuk organik | Rp500.000,- |
Pupuk buatan | Rp450.000,- |
Pestisida hama | Rp400.000,- |
Karung | Rp300.000,- |
Pekerja | Rp1.500.000,- |
Total Biaya Variabel | Rp3.850.000,- |
Sebelum menghitung perkiraan pendapatan dan untung dari usaha ini, hitung terlebih dahulu biaya operasionalnya dengan menggunakan rumus: Biaya tetap + Biaya variabel = Rp3.655.000 + Rp3.850.000 = Rp7.505.000,-.
4. Cara Menghitung Pendapatan dan Keuntungan per Bulan
Setelah semua terdaftar secara rinci seperti ini, sekarang Anda bisa langsung menghitung perkiraan pendapatan dan keuntungannya dengan menggunakan cara:
Penjualan rata-rata = 60 kg
Harga wortel per kg = Rp6.000,-
Pendapatan usaha tanaman wortel = 60 kg x Rp6.000,-
Pendapatan usaha tanaman wortel = Rp360.000,-
Pendapatan usaha tanaman wortel per bulan = Rp360.000 x 30 = Rp.10.800.000,-
Laba = Total pendapatan usaha – Total biaya operasional yang harus dibayarkan
Laba = Rp10.800.000 – Rp7.505.000
Laba = Rp3.295.000,-
Penutup
Pemahaman terkait peluang dan cara menghitung pendapatan serta keuntungan usaha wortel per bulan memang harus diketahui oleh para calon pelaku usaha di bidang ini. Dengan begitu, mereka bisa lebih mudah untuk mengambil strategi bisnis yang paling menjanjikan.