Peluang Usaha Ubi Jalar, Ini Analisa Bisnis dan Tips Pemula

Ubi jalar termasuk komoditas pangan lokal yang jika dijadikan usaha juga bisa menghasilkan keuntungan yang besar. Bagaimana tidak, ubi jalar ini termasuk bahan baku makanan yang diperlukan oleh banyak pihak. Usaha ubi jalar juga sangat mudah dijalankan.

Anda bisa memilih apakah akan menjadi pembudidaya atau menjadi pengepul ubi jalar dari para petani kemudian meneruskannya kembali ke pedagang yang lebih besar. Mau memilih posisi yang mana, semuanya sama-sama menguntungkan.

Peluang Usaha Ubi Jalar

Peluang Usaha Ubi Jalar

Soal peluang, tentunya ubi jalar memiliki peluang yang sangat besar. Seperti yang sudah disampaikan, ada banyak pihak yang membutuhkan bahan pangan satu ini. Mulai dari tingkat rumah tangga sampai pabrik dan berbagai usaha kuliner.

Dengan demikian, ketika Anda sudah panen nanti, memasarkan hasil panen ubi jalar bisa sangat mudah. Anda bisa menjualnya sendiri di pasar, membuka lapak di pinggir jalan atau bahkan mengolahnya menjadi makanan sehingga nilai ekonominya bisa lebih tinggi.

Analisa Biaya Budidaya Ubi Jalar

Analisa Biaya Budidaya Ubi Jalar

Untuk menjalankan bisnis ubi jalar dengan membudidayakannya sendiri, tentunya Anda memerlukan lahan dan sejumlah peralatan. Dalam analisa biaya untuk budidaya dan bisnis ubi jalar kali ini, mari buat asumsi sebagai berikut:

  • Keranjang untuk panen ubi jalar bisa dipakai sekitar 44 bulan atau lebih dari 3,5 tahun
  • Gerobak dorong hasil panen bisa dipakai sekitar 62 bulan atau lebih dari 5 tahun
  • Golok dan sabit bisa dipakai sekitar 62 bulan atau lebih dari 5 tahun
  • Pompa air bisa dipakai sekitar 62 bulan atau lebih dari 5 tahun
  • Cangkul bisa dipakai sekitar 44 bulan atau lebih dari 3,5 tahun
  • Selang air dan gunting bisa dipakai sekitar 62 bulan atau lebih dari 5 tahun
  • Timbangan bisa dipakai sekitar 62 bulan atau lebih dari 5 tahun
  • Ember dan pisau bisa dipakai sekitar 44 bulan atau lebih dari 3,55 tahun
  • Alat semprot bisa dipakai sekitar 62 bulan atau lebih dari 5 tahun

Dengan berdasarkan estimasi waktu pemakaian peralatan di atas, maka bisa dibuat analisis biaya untuk usaha budidaya ubi jalar ini sebagai berikut:

Peralatan

  • Keranjang Panen Ubi Jalar Rp920.000
  • Gerobak Dorong Rp900.000
  • Golok Dan Sabit Rp500.000
  • Pompa Air Rp250.000
  • Cangkul Rp850.000
  • Selang Air Dan Gunting Rp500.000
  • Timbangan Ubi Jalar Rp800.000
  • Timba Dan Pisau Rp300.000
  • Alat Semprot Rp150.000
  • Pengadaan Bibit Rp050.000
  • Pembukaan Kebun Rp282.200
  • Peralatan Tambahan Lain Rp600

Total   Rp4.114.020

Biaya Operasional Per Bulan

Biaya Tetap

  • Upah pekerja Rp400.000
  • Penyusutan keranjang panen 1/44 x Rp77.920 771
  • Penyusutan gerobak dorong 1/62 x Rp221.900 579
  • Penyusutan golok dan sabit 1/62 x Rp64.500 040
  • Penyusutan pompa air 1/62 x Rp262.250 294
  • Penyusutan cangkul 1/44 x Rp121.850 769
  • Penyusutan selang air dan gunting 1/62 x Rp82.500 331
  • Penyusutan timbangan ubi jalar 1/62 x Rp178.800 064
  • Penyusutan timba dan pisau  1/44 x Rp78.300 780
  • Penyusutan alat semprot  1/62 x Rp281.150 535
  • Penyusutan pengadaan bibit 1/62 x Rp429.050 920
  • Penyusutan pembukaan kebun 1/12 x Rp2.282.200 183
  • Penyusutan alat tambahan 1/44 x Rp33.600 Rp764

Total Biaya Tetap Rp1.623.030

Biaya Variabel per Bulan

  • BBM Rp660.000
  • Pengemas Rp285.000
  • Biaya transportasi Rp450.000
  • Biaya lainnya Rp630.000
  • Pestisida dan obat Rp975.000
  • Pupuk kimia Rp804.000
  • Pupuk alami Rp553.500

Total Biaya Variabel Rp4.357.500

Dari berbagai ilustrasi di atas, maka bisa didapatkan bahwa biaya operasional untuk menjalankan usaha budidaya ubi jalar ini sebesar Rp5.980.530 yang merupakan hasil jumlah antara biaya tetap dengan biaya variabel.

Jika dari usaha budidaya ini Anda bisa panen sebanyak 140 kg dalam sehari dan setiap kilonya harga ubi jalar sebesar Rp5.000, maka dalam sehari itu pula Anda bisa mendapatkan uang sebesar Rp700.000 (140 x Rp5.000).

Kalau dalam satu bulan Anda bisa panen hingga beberapa kali dengan jumlah panen yang sama, maka tinggal dikali saja. Bayangkan berapa banyak hasil yang akan Anda dapatkan nanti. Contoh kalau dalam 1 bulan penuh Anda bisa panen 140 kg ubi jalar, maka penghasilan Anda dalam satu bulan sebesar:

Rp700.000 x 30 hari = Rp21.000.000

Dengan demikian, keuntungan bersih yang bisa Anda dapatkan adalah Rp21.000.000 (total pendapatan) – Rp5.980.530 (total biaya operasional) = Rp15.019.470. Sungguh fantastis bukan?

Cara Budidaya Ubi Jalar

Anda sudah tahu bahwa menjalankan usaha ubi jalar memiliki prospek yang sangat cerah. Namun pertanyaannya adalah bagaimana caranya membudidayakan ubi jalar tersebut? Ini sangat penting sekali diketahui agar Anda terhindar dari potensi gagal panen dan agar hasil panen sangat melimpah.

Secara umum, pembudidayaan ubi jalar bisa dilakukan sesuai dengan poin-poin berikut ini.

1. Persiapan Bibit

Persiapan Bibit

Bibit ubi jalar bisa didapat dengan dua cara, generatif dan vegetatif. Kalau generatif, Anda hanya perlu memilih ubi jalar yang sehat. Biarkan ubi ini di tempat yang lembab serta teduh sampai keluar tunas. Tunas inilah yang nanti akan dipotong dan ditanam.

Sedangkan kalau cara vegetatif, bisa dilakukan dengan stek. Jadi nanti calon bibit diambil dari tanaman ubi jalar yang usianya sudah lebih dari dua bulan.

Batang ubi jalar tersebut dipotong sekitar 15 – 25 cm dan usahakan agar setiap potongannya ada setidaknya 2 ruas. Batang-batang yang sudah dipotong tadi diikat lalu didiamkan sekitar 1 minggu  di tempat yang teduh.

2. Persiapan Lahan

Persiapan Lahan

Lahan yang baik untuk tanaman ini ialah yang drainasenya baik namun tidak becek. Tanaman ini memerlukan tanah yang gembur agar umbinya bisa berkembang. Jadi, kalau tanah di lahan yang Anda maksud belum gembur, sebaiknya dibajak atau dicangkul dulu.

Setelah itu, buat bedengan yang tingginya sekitar 20 cm – 40 cm dan lebarnya sekitar 1 m. Jarak antar bedengan dibuat sekitar 50 cm hingga 70 cm. Kalau ubi jalar akan ditanamdi sawah, sebaiknya lakukan saat musim kemarau. Tapi kalau ingin menanamnya di tegalan, lakukan di akhir musim penghujan.

3. Penanaman

Penanaman

Penanaman ubi jalar bisa dilakukan dengan cara membenamkan antara 2 – 3 batang ke tanah dan dalam satu bedengan Anda bisa membuat dua baris tanaman. Untuk jarak antar tanaman bisa sekitar 30 cm sedangkan jarak antar baris sekitar 40 cm.

Pada masa-masa awal, pastikan tanah dalam kondisi lembab dan kalau perlu lakukan penyiraman setiap pagi serta sore hari, khususnya pada stek yang baru ditanam. Anda bisa menghentikan penyiraman setelah tumbuh daun baru.

4. Pemeliharaan

Pemeliharaan

Ubi jalar ini tanah kering jadi ditanam di musim kemarau pun tidak mengharuskan Anda menyiramnya terus menerus. Kalau setelah 2 – 3 minggu setelah ditanam ada bibit yang tidak tumbuh, sebaiknya lakukan penyulaman. Cabut bibit yang tidak tumbuh tadi dan ganti dengan yang baru.

Setelah usia 4 minggu, lakukan pembongkaran tanah di sisi kiri maupun kanan tanaman supaya akar tidak ke mana-mana. Ketika melakukan ini, sekalian siangi gulma yang ada ya. Selanjutnya setelah usia 6 – 8 minggu, tutup kembali tanah yang dibongkar tadi.

Sekaligus rapikan juga akar yang sudah keluar jalur penanaman. Ini penting dilakukan supaya umbi yang dihasilkan besar-besar.

5. Pemanenan

Pemanenan

Pemanenan bisa dilakukan setelah usia ubi jalar sekitar 4 bulan. Caranya sangat mudah, tinggal cabut saja batang tanaman lalu ambil dan bersihkan umbinya.

Kesimpulan

Usaha ubi jalar walaupun tampak sepele tetapi sangat menjanjikan hasil yang besar. Apalagi tanaman ini tahan kering serta tidak membutuhkan banyak pupuk. Kalau Anda tertarik menjalankannya, pastikan untuk menyiapkan lahan dan buat analisa biayanya dengan baik ya.

Bagikan Postingan: