Tebu adalah jenis tanaman yang sering dijadikan sebagai bahan baku pembuatan gula. Ada beberapa orang yang lebih suka mengonsumsi minuman manis yang dibuat dengan menggunakan bahan pemanis alami ini. Maka dari itu, usaha tebu di Indonesia dikatakan cukup menjanjikan.
Selain karena jumlah permintaan gula yang terus meningkat di setiap waktunya, alasan lain mengapa usaha tanaman tebu dikatakan cukup menjanjikan adalah karena proses tanamnya tergolong mudah. Jadi, Anda tidak membutuhkan keterampilan khusus untuk memulai usaha budidaya tanaman ini.
Dua hal yang dibutuhkan untuk membangun usaha ini adalah kemauan memulai dan minat untuk mengembangkan usaha tersebut. Jika kedua hal ini sudah ada dalam diri Anda, maka usaha tanaman tebu bisa dijalankan secara lebih mudah, lancar, dan sukses.
Peluang Usaha Tebu yang Menguntungkan
Umumnya, orang-orang akan mencari tahu tentang peluang usaha yang akan dijalankannya terlebih dahulu, agar mereka bisa menghitung perkiraan pendapatan serta keuntungan yang bisa diperolehnya. Begitu pun juga dengan ketika seseorang ingin memulai jenis usaha budidaya tanaman satu ini.
Dalam proses budidaya tanaman tebu, Anda tidak membutuhkan perawatan khusus dan semuanya bisa dilakukan dengan mudah. Hal ini juga menjadi alasan mengapa orang-orang tertarik untuk memulai usaha tanaman tebu. Selain itu, ada beberapa hal lainnya juga yang harus diperhatikan:
1. Syarat Tumbuh Tanaman Tebu
Sebelum memulai usaha tebu di daerah tempat tinggal Anda, Anda perlu mengetahui tentang syarat tumbuhnya terlebih dahulu. Pada dasarnya, tebu dapat tumbuh di daerah iklim panas tropika dan subtropika. Maka dari itu, jenis tanaman ini bisa tumbuh dengan baik di Indonesia.
Tanaman tebu tidak hanya bisa ditanam di wilayah dataran rendah saja, tapi juga bisa ditanam di daerah pegunungan sekalipun. Yang terpenting, tanaman ini terletak pada ketinggian 1000 m di atas permukaan laut. Meski begitu, tebu di wilayah dataran rendah dapat tumbuh secara lebih cepat.
Untuk melancarkan fase kemasakan yang harus dilalui tanaman ini, pelaku usaha harus mempertahankan suhunya di bawah 18 derajat celsius. Dengan begitu, pembentukan sukrosa dalam tanaman tersebut dapat meningkat dan membuatnya lebih bernutrisi.
2. Persiapan Benih Tebu
Cara termudah untuk menghasilkan tanaman tebu yang berkualitas adalah dengan menggunakan benih yang dihasilkan langsung dari kebun benih berkualitas. Umumnya, benih-benih berkualitas dihasilkan dari kebun benih yang dikelola dengan baik dan dilakukan secara bertahap.
Tak jarang dari para pelaku usaha di bidang ini yang melakukan perbanyakan benih tebu melalui kultur jaringan, agar benih yang dihasilkan bisa lebih banyak dalam waktu yang singkat. Semakin banyak hasil panen yang didapatkan, maka semakin besar keuntungan yang bisa diperoleh.
3. Persiapan Lahan Tanaman Tebu
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, tanaman tebu dapat lebih cepat tumbuh ketika ditanam di wilayah dataran rendah. Maka dari itu, sebelum memulai usaha tebu Anda perlu menyiapkan lahan di dataran rendah dengan ukuran yang pas terlebih dahulu.
Biasanya, orang-orang akan menambahkan nutrisi dan perbaikan sifat tanah ketika menyiapkan lahan untuk tanaman tebu. Hal ini mereka lakukan agar tanah dapat membunuh segala jenis hama maupun gulma yang ada dalam permukaan tanahnya.
Setelah proses pembajakan untuk menambah nutrisi ini dilakukan, Anda bisa membuat bedengan yang disesuaikan dengan jarak tanam tebu tersebut.
4. Proses Tanam Tebu
Jika lahan yang dibutuhkan sudah siap, maka sekarang tebu bisa langsung ditanam. Ada 2 tujuan yang harus diketahui oleh banyak orang terkait proses penanaman tebu ini, yaitu untuk memperoleh bibit dan untuk tebang tebu giling. Kurun waktu dari proses penanaman ini pun berbeda.
Untuk proses penanaman guna memperoleh bibit biasanya dilakukan pada bulan Desember-Januari, sedangkan proses penanaman tebang tebu giling dapat dilakukan pada bulan Juni-Juli. Selama melakukan proses penanaman ini, selalu perhatikan pemeliharaan dan pemberian airnya.
5. Masa Panen Tanaman Tebu
Panen adalah tahapan terakhir yang harus dilakukan oleh para pemilik bisnis tanaman tebu. Cukup berbeda dengan beberapa jenis tanaman yang lainnya, tebu akan melalui 3 proses yang berbeda yakni tebang, muat, dan angkut. Dengan begitu, jumlah tebu yang dapat dijual bisa semakin banyak.
Semakin banyak tebu yang bisa dijual, hal ini dapat meningkatkan peluang Anda untuk meraih keuntungan yang lebih besar. Maka dari itu, lakukan proses pemanenan dengan tepat untuk mendapatkan jumlah tebu yang semakin banyak.
Analisis Usaha Tani Tebu Terbaru
Setelah mengetahui apa saja hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai jenis usaha ini, sekarang Anda perlu menganalisis berapa pendapatan dan keuntungan yang dapat diperoleh dari usaha ini. Perkiraan pendapatan dan keuntungan ini bisa dihitung dengan menggunakan cara:
1. Peralatan yang Dibutuhkan Usaha Tani Tebu
Tak ada perbedaan jauh antara peralatan yang dibutuhkan untuk memulai usaha budidaya tanaman tebu dengan usaha budidaya tanaman jenis lainnya. Berikut adalah beberapa jenis peralatan yang harus disiapkan sebelum memulai usaha ini:
- Lahan tanaman tebu
- Bibit tebu
- Mesin semprot
- Timba
- Pisau
- Timbangan
- Selang air
- Pompa air
- Cangkul
- Golok
- Sabit
- Gerobak
- Wadah untuk hasil panen
2. Biaya Operasional (Biaya Tetap per Bulan)
Setiap usaha pasti harus mengeluarkan biaya tetap untuk memenuhi kebutuhan usahanya masing-masing, tak terkecuali usaha tebu. Usaha budidaya tanaman tebu membutuhkan biaya tetap yang cukup banyak dengan rincian seperti berikut ini:
Kebutuhan | Biaya Tetap |
Penyusutan lahan | Rp1.500.000,- |
Penyusutan bibit | Rp400.000,- |
Penyusutan mesin semprot | Rp200.000,- |
Penyusutan timba | Rp250.000,- |
Penyusutan pisau | Rp35.000,- |
Penyusutan timbangan | Rp50.000,- |
Penyusutan selang air | Rp75.000,- |
Penyusutan pompa air | Rp200.000,- |
Penyusutan cangkul | Rp40.000,- |
Penyusutan golok | Rp40.000,- |
Penyusutan sabit | Rp30.000,- |
Penyusutan gerobak | Rp100.000,- |
Penyusutan wadah untuk hasil panen | Rp80.000,- |
Total Biaya Tetap | Rp3.000.000,- |
3. Biaya Operasional (Biaya Variabel)
Selain biaya tetap, biaya variabel juga harus dikeluarkan oleh bisnis ini untuk memenuhi kebutuhannya. Berikut adalah rincian lengkap biaya variabel yang dibutuhkan usaha budidaya tanaman tebu:
Kebutuhan | Biaya Variabel |
Pupuk organik | Rp600.000,- |
Pupuk kimia | Rp600.000,- |
Obat dan pestisida | Rp500.000,- |
Pengemas | Rp150.000,- |
Biaya transportasi | Rp175.000,- |
BBM | Rp200.000,- |
Total Biaya Variabel | Rp2.225.000,- |
4. Perkiraan Pendapatan Usaha Budidaya Tebu
Perkiraan pendapatan dan keuntungan dari usaha ini bisa langsung dihitung setelah mengetahui berapa biaya operasional yang dibutuhkan. Untuk menghitung perkiraan pendapatan dan keuntungan dari usaha ini, caranya adalah sebagai berikut:
Biaya operasional = Biaya tetap + biaya variabel = Rp3.000.000 + Rp2.225.000 = Rp5.225.000,-
Jumlah hasil panen yang terjual = 100 kg
Harga per kg = Rp4.000,-
Pendapatan per panen = 100 kg x Rp4.000 = Rp400.000,-
Pendapatan per bulan = Rp400.000 x 30 = Rp12.000.000,-
Laba = Pendapatan – biaya operasional = Rp12.000.000 – Rp5.225.000 = Rp6.775.000,-
Penutup
Usaha tebu bisa dijadikan sebagai pilihan yang tepat bagi orang-orang yang ingin memulai usaha dengan modal kecil namun untung banyak. Sebab, jenis usaha ini tidak membutuhkan modal yang terlalu besar, tapi bisa menghasilkan untung yang cukup menjanjikan.