Memang tidak dapat disangkal, mayoritas masyarakat Indonesia bermatapencaharian sebagai seorang petani. Sektor pertanian akan selalu menjadi bagian penting dalam menyongsong perekonomian seluruh rakyat serta penuhi kebutuhan pangan. Apakah Anda tertarik untuk usaha tanaman pangan?
Mengembangkan usaha budidaya tanaman pangan akan ikut berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi serta pendapatan devisa negara. Sejauh ini sektor pertanian juga mampu menyediakan lapangan kerja luas untuk 13 juta penduduk Indonesia, sehingga peluang bisnis tanaman pangan cukup menjanjikan.
Tanaman pangan adalah sub sektor pertanian yang memiliki mutu ekonomi dan nilai tambah besar. Jika perannya saja sangat signifikan bagi masyarakat, maka memutuskan untuk mengembangkan tanaman pangan merupakan keputusan sangat tepat. Memangnya komoditas apa saja paling worth it?
Prospek Usaha Tanaman Pangan
Komoditas tanaman pangan memiliki peran strategis dalam memenuhi ketersediaan pangan masyarakat. Sebagai bahan makanan utama, tanaman pangan dibutuhkan oleh seluruh penduduk Indonesia untuk bisa mencukupi kebutuhan gizinya setiap hari. Apa saja jenis tanaman pangan?
Tanaman pangan memiliki beragam jenis diantaranya kacang-kacangan, umbi-umbian, dan serelia. Jika Anda berminat untuk mengembangkan tanaman pangan, bisnis satu ini tentunya memiliki peluang sangat besar untuk dijual melalui pasar lokal maupun perdagangan internasional sekalipun.
Kebanyakan produk tanaman pangan dijadikan sebagai konsumsi utama dan mampu menyerap tenaga kerja tinggi dalam aktivitas produksinya. Walaupun kegiatan bisnis tanaman pangan memang sudah tersebar luas, namun setiap pelaku usahanya pastinya memiliki peluang tersendiri.
Agar pendapatan untung dalam pengembangan tanaman pangan semakin optimal, sebaiknya pilih jenis tanaman yang selalu dibutuhkan oleh masyarakat misalnya padi. Permintaan akan beras tentu saja tidak akan pernah surut, sehingga Anda bisa memanfaatkan peluang satu ini untuk mendapatkan omzet besar.
Dalam sekali panen padi untuk luasan lahan sekitar 1 hektar, para petani bisa memperoleh nilai produksi sekitar Rp19,67 juta/hektare. Modal permusim tanam sekitar Rp12,90 juta/hektare dan keuntungan bersih yang diperoleh petani bisa mencapai angka Rp6,77 juta/hektarnya. Lumayan bukan, keuntungannya?
Tips Memasarkan Tanaman Pangan untuk Tingkatkan Keuntungan
Sektor pertanian memang menjanjikan, namun ada kalanya para pelaku usaha akan mengalami kerugian yang disebabkan oleh berbagai macam faktor. Untuk mengantisipasi kerugian yang bernilai besar, Anda bisa terapkan beberapa tips berikut ini agar pemasaran tanaman pangan bisa sesuai harapan.
1. Antisipasi Sebelum Mulai Penanaman
Tanaman pangan yang bisa dibudidayakan dan dijual tentunya sangat beragam. Sebelum nantinya memutuskan komoditi yang akan ditanam, sebaiknya Anda mencari informasi pasarnya lebih dulu. Informasi bisa diperoleh dari pedagang pasar, pengepul produk pertanian, internet, dan lainnya.
Kira-kira tanaman pangan apa yang memiliki prospek baik dalam 3 bulan kedepannya? Jika sudah menemukan jawabannya, maka hubungkan dengan kondisi tanah dan iklim sekitar. Pertimbangan matang akan mencegah para pelaku usaha tanaman pangan tidak alami kerugian besar.
2. Pastikan Budidaya dan Pola Tanamnya Tepat
Jika Anda ingin mendapatkan hasil panen yang berkualitas tinggi, maka pastikan bahwa pelaksana budidaya tanamannya sudah sesuai dengan prosedur. Budidaya pertanian yang baik tentu saja dimulai dari proses pengolahan tanah, pemilihan biji, pemupukan, pemberantasan, dan lainnya.
Jika ada tanaman yang terkena serangan hama penyakit, maka sebaiknya segera musnahkan dengan menggunakan obat-obatan pertanian terbaik. Jika teknik budidaya sudah sesuai dengan prosedur yang ada, maka hasil panen bisa memuaskan sesuai dengan permintaan pasar.
3. Perhatikan Pasca Panennya
Potensi bisnis tanaman pangan memang tidak pernah ada matinya, namun pelaku usahanya harus benar-benar niat menciptakan hasil panen yang bermutu. Siapa tahu dengan mutu terbaik yang dimiliki oleh komoditi, maka harga jual yang didapatkan bisa lebih besar.
Untuk bisa mendapatkan hasil panen yang berkualitas, Anda perlu memperhatikan masalah pasca panennya. Pasca panen yang dilakukan sesuai dengan anjuran, bisa mendatangkan hasil positif pula misalnya memperhatikan pola panen, penyimpanan, pengemasan, dan lain-lain.
4. Pengolahan Hasil Tanaman Pangan
Dalam upaya menambahkan nilai tambah hasil, seorang petani perlu berusaha untuk mengolah bahan panen agar bisa meningkatkan kualitas mutunya. Dengan begitu, tanaman pangan akan memiliki kegunaan lebih beragam dan sesuai kebutuhan masyarakat saat ini.
Misalnya tanaman pangan kedelai bisa diolah menjadi tempe dan tahu. Jagung muda nantinya bisa dikreasikan menjadi olahan jagung rebus, jagung manis, jasuke, corndog, dan lainnya. Ada juga ubi kayu yang bisa dibuat getuk, kolak, dan aneka keripik singkong pedas.
Pastikan pengolahan hasil panen sesuai dengan permintaan pasar agar nantinya laku dan bisa dapat untung sebanding modal yang dikeluarkan. Jika ingin menyetok barang mentah, setengah jadi, atau langsung dikonsumsi bisa pastikan dulu pedagang, rekanan, dan konsumennya.
5. Melakukan Pemasaran Langsung
Dalam usaha tanaman pangan, makin pendek rantai pemasarannya, maka akan semakin besar pula penghasilan yang didapatkan oleh petani. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk bisa memasarkan tanaman pangan dengan harga jual tinggi yaitu:
a. Memasarkan Kepada Konsumen Langsung
Jika sudah selesai melakukan pemanenan dan mengolahnya menjadi produk bernilai seperti keripik, tempe, tahu, dan lainnya segera pasarkan kepada konsumen langsung. Sebelumnya pastikan bahwa produk dikemas rapi menggunakan plastik yang aman dan rapat.
Luangkan waktu untuk memasarkan hasil pertanian kepada konsumen langsung. Lakukan riset pasar terlebih dahulu lokasi mana yang menyediakan konsumen potensial. Misalnya Anda buka lapak sendiri di pinggir jalan, berjualan di pasar, membuka stand di mall, dan lainnya.
b. Memasarkan Melalui Grosir atau Pabrik
Jika Anda mengolah tanaman pangan menjadi barang jadi atau setengah jadi, pasarkan produk melalui pabrik atau grosir yang memang membutuhkannya. Biasanya tukang grosir atau pabrik bersedia membeli dengan harga mahal, sehingga bisa menguntungkan pelaku budidaya.
Guna menghindari penolakan dari pabrik, Anda bisa terlebih dahulu memberikan sampel produk yang diinginkan. Ketika dari segi kualitas seperti besar biji, warna, dan kandungan air disukai pabrik, mereka pasti bersedia membelinya dengan harga tinggi.
c. Memasarkan Produk Melalui Pedagang Pengumpul
Bagi Anda pelaku usaha tanaman pangan yang tinggal di daerah pelosok, bisa mencoba jual produk melalui pengumpul. Jika ingin mendapatkan harga jual layak, sebaiknya olah hasil tani menjadi produk setengah jadi misalnya kacang kedelai telah dibersihkan dari kulit polongnya.
Cari informasi terkait harga tanaman melalui berbagai media misalnya radio, penyuluh tani, pedagang pasar, dan media lainnya. Jangan sampai menjual produk pertanian dengan harga rendah, tentu bisa membuat Anda rugi besar pastinya.
Ide Bisnis Tanaman Pangan Omzet Menjanjikan
Ternyata ada beberapa ide bisnis dalam bidang pengembangan tanaman pangan yang bisa Anda coba. Tidak semuanya membutuhkan modal besar, sehingga pelaku usaha bisa memanfaatkan peluang sebaik mungkin untuk mendapatkan penghasilan tambahan nantinya.
- Menampung sisa panen untuk pembuatan pakan hewan.
- Mengolahnya menjadi produk keripik berbagai varian.
- Distributor tanaman pangan.
- Mengolah limbah tanaman pangan menjadi pupuk organik.
- Mengembangkan padi beras merah untuk konsumsi diet dan masih banyak lagi.
Kesimpulan
Usaha tanaman pangan menawarkan prospek keuntungan yang cukup menjanjikan. Para pelaku usaha perlu memahami situasi pasar dan mengolah produk tanaman pangan agar lebih bernilai. Pengolahan tanaman pangan menjadi produk jadi akan membuat harganya jauh lebih tinggi di pasaran.