Sehari-hari kopi dikonsumsi untuk menambah energi. Tak heran, kopi menjadi hasil perkebunan yang banyak diperjualbelikan. Apabila Anda ingin memulai usaha tanaman kopi, Anda dapat menjualnya ke pasar dalam negeri atau ke negara-negara di Eropa dan Amerika Utara.
Selain mempunyai nilai jual yang menjanjikan, tanaman kopi juga mempunyai umur produktif yang panjang. Tanaman ini bisa menghasilkan panen sampai 20 tahun mendatang. Sebelum memutuskan untuk menanam kopi, Anda perlu memilih jenis kopi yang sesuai.
Setiap variasi kopi mempunyai harga yang berbeda-beda, Pahami bagaimana teknik budidaya kopi yang benar dan cara melakukan panen supaya tanaman tetap berbuah. Simak selengkapnya pada artikel berikut ini!
Keuntungan Usaha Tanaman Kopi
Peluang usaha ini sangat baik, apalagi melihat semakin banyaknya warung kopi dan kafe yang bermunculan beberapa tahun belakangan ini. Konsumsi kopi yang terus meningkat membuat usaha ini cocok digeluti. Berikut beberapa keuntungan menjalankan usaha budidaya kopi:
1. Sekali Panen Menghasilkan Buah Berlimpah
Tanaman kopi memang membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan panen pertama. Kopi Robusta akan berbuah pada usia 2-3 tahun, sedangkan kopi Arabika membutuhkan waktu 3-4 tahun untuk berbuah.
Akan tetapi tanaman kopi baru mencapai produktivitas yang optimal pada tahun ke 7-9. Panennya akan berlimpah pada usia tersebut. Semakin tua tanaman, semakin banyak pula panen yang dihasilkan.
Ketika ingin memanen kopi, lakukan dengan interval pemetikan setiap 10-14 hari. Proses panen raya ini biasanya berlangsung selama 4-5 bulan.
2. Harga Jual Stabil
Kopi merupakan komoditas pasar yang laris diperdagangkan. Pasar yang selalu ada membuat harga jual kopi selalu stabil, bahkan meningkat seiring waktu.
Jelas, semakin lama keuntungan yang bisa Anda dapatkan dari usaha ini semakin bertambah. Apalagi jika Anda sudah memproses biji kopi tersebut menjadi bubuk yang siap digunakan. Biji kopi dapat dipasarkan ke toko penjual kopi, kafe yang menjual manual brew, atau langsung ke penikmat kopi.
3. Konsumsi Kopi Terus Meningkat
Mengingat konsumsi kopi yang terus meningkat, artinya tidak ada potensi penurunan jumlah konsumen kopi. Selama seterusnya, Anda bisa memasarkan kopi kepada para konsumen. Bahkan ada peluang permintaan pasar meningkat, sehingga keuntungan Anda pun juga dapat bertambah.
Untuk menghadapi peningkatan permintaan pasar, kemungkinan Anda diperlukan untuk memperluas lahan, memperbanyak jumlah tanaman serta menggunakan lebih banyak tenaga kerja. Usaha kopi memang masih potensial selama beberapa tahun ke depan.
Harga Jual Jenis-Jenis Kopi
Tahukah Anda, banyak sekali jenis kopi yang bisa dibudidayakan. Secara umum, ada 4 jenis kopi yang harganya lumayan menjanjikan serta tidak membutuhkan teknik budidaya yang terlalu sulit, kira-kira mana yang ingin Anda budidayakan untuk usaha tanaman kopi?
1. Kopi Robusta
Ciri dari kopi ini yaitu buahnya bulat dan warnanya merah gelap saat matang. Jenis kopi ini mempunyai masa panen yang paling cepat dibandingkan kopi Arabika.
Kebanyakan daerah di Indonesia menanam kopi ini, karena memiliki rendemen yang 22% lebih tinggi daripada kopi Arabika. Kopi ini dihargai 150.000 per kilo
2. Kopi Arabika
Rasa yang dihasilkan kopi ini paling lezat. Saat matang, buahnya akan berwarna merah terang. Harga jual kopi ini cukup tinggi dibanding jenis kopi lainnya. Anda bisa menjual kopi ini seharga Rp120.000 per kilo.
3. Kopi Excelsa
Kopi ini dapat tumbuh di mana saja, baik itu dataran tinggi, dataran rendah atau lahan gambut. Sebetulnya kopi ini diklasifikasikan sebagai salah satu bagian dari kopi Liberika.
Kemampuannya menahan kekeringan serta kulit buah yang mudah dikupas ini membuatnya sering ditanam di dataran rendah.
Jenis kopi ini dapat diproduksi dalam jumlah banyak, dan harga di pasaran saat ini yaitu Rp100.000 per kilo.
4. Kopi Liberika
Jenis kopi selanjutnya mempunyai popularitas yang lebih rendah, namun kopi ini dapat tumbuh di mana saja. Cocok dipilih kalau Anda sedang belajar membudidayakan kopi.
Buah kopi ini memiliki bentuk yang tidak rata dan tingkat rendemen yang sangat rendah yaitu 12%. Kopi ini dihargai Rp80.000 per kilo.
Analisis Modal dan Keuntungan Bisnis Kopi
Usaha tanaman kopi mengharuskan Anda untuk mempunyai peralatan yang mencukupi dan menyediakan biaya perawatan yang pas. Berikut ini juga akan menjelaskan perhitungan potensi keuntungan yang bisa Anda jadikan referensi:
1. Biaya Peralatan
Peralatan | Harga (Rp) |
Bibit kopi | 1.500.00 |
Cangkul | 150.000 |
Golok | 80.000 |
Keranjang panen | 180.000 |
Mesin semprot | 250.000 |
Pembukaan lahan kopi | 3.500.000 |
Selang air, gunting, dan terpal | 200.000 |
Timba | 50.000 |
Total | 5.910.000 |
2. Biaya Perawatan
Perawatan | Harga (Rp) |
Pupuk kandang | 800.000 |
Pestisida | 1.00.000 |
BBM | 900.000 |
Total | 2.700.000 |
3. Biaya Operasional
Biaya Operasional | = Biaya tetap + biaya variabel = Rp5.910.000 + Rp2.700.000 = Rp8.610.000 |
4. Keuntungan per Panen
Jumlah Keuntungan | = Jumlah panen x Harga per kg x 30 hari = 20 kg x Rp20.000 x 30 hari = Rp400.000 x 30 hari = Rp12.000.0000 |
Omset Bersih | = Total keuntungan – Biaya operasional = Rp12.000.000 – Rp8.610.000 = Rp3.390.000 |
5. Lama Balik Modal
Lama Balik Modal | = Rp8.610.000 : Rp3.390.000 = 2,53 = 3 bulan |
Syarat Penanaman Kopi
Tidak semua daerah bisa dijadikan tempat menanam kopi. Meski tanaman bisa tumbuh, belum tentu tanaman akan berbuah jika kopi ditanam di tempat yang tidak seharusnya. Inilah beberapa syarat yang harus diperhatikan ketika menanam kopi:
1. Ketinggian Tempat
Masing-masing jenis kopi menginginkan ketinggian tempat yang berbeda-beda. Sifat tanaman kopi yang sensitif mengharuskan Anda menanam pada tempat yang sesuai.
Usaha tanaman kopi membutuhkan lahan yang luas. Kopi Arabika harus ditanam pada ketinggian1000-1700 mdpl, jika dibawah 1000 mdpl, tanaman akan mudah terserang HV.
Sedangkan kopi Robusta baiknya ditanam di dataran rendah sampai ketinggian 1500 mdpl. Masih aman jika Anda ingin menanamnya di ketinggian 800 mdpl. Untuk jenis kopi Liberika dapat tumbuh baik di dataran rendah yang panas.
2. Media Tanam
Kopi menyukai tanah yang asam dengan pH yang rendah. Variasi kopi Arabika cocok ditanam pada tanah dengan pH 5-6,5. Sedangkan kopi Robusta disarankan ditanam pada tanah dengan pH 4,5-4,6. Apabila tanah terlalu asam, Anda bisa memberikan kapur tohor untuk menetralisir tanah.
Ketika mendirikan kebun kopi, Anda harus membuat drainase yang lancar dan pastikan tanaman kopi mempunyai kedalaman air tanah minimal 3m dari permukaan tanah.
3. Iklim
Curah hujan yang disarankan untuk tanaman ini yaitu 1000-2000 mm/tahun. Pastikan kekuatan angin di daerah tersebut tidak terlalu kencang, karena bisa menggugurkan bunga dan menghancurkan tajuk tanaman.
Namun kopi Robusta membutuhkan curah hujan yang lebih tinggi, yaitu sekitar 2000-3000 mm/tahun. Biasanya kawasan dengan curah hujan tinggi berada di dataran tinggi. Untuk menanam kopi Arabika, Anda harus menanam di dataran dengan suhu 10-20 derajat celsius.
Sedangkan kopi Robusta menginginkan suhu 21-24 derajat celsius. Tetapi Anda bisa memilih kopi Liberika, karena kopi ini tidak membutuhkan suhu tertentu.
Kesimpulan
Kunci usaha tanaman kopi yang menguntungkan dimulai dari pemilihan bibit yang unggul serta perawatan yang konsisten. Anda bisa kembali modal hanya dalam waktu 3 bulan setelah tanaman mencapai usia produktif.