Berbicara tentang bisnis hortikultura, penting untuk menentukan jenis tanaman yang ingin dibudidayakan. Hal ini tidak boleh sembarangan karena akan berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan dan besar keuntungan. Adapun usaha tanaman bayam sendiri bisa menjadi pilihan saat ini.
Mengingat sayuran kaya zat besi ini memang disukai masyarakat Indonesia. Bahkan sudah menjadi menu sehari-hari sebagian besar masyarakat karena cita rasanya nikmat dan harganya terjangkau. Bayam tidak hanya lezat dimasak berkuah, melainkan juga ditumis.
Bagaimana Peluang Usaha Budidaya Bayam?
Ingin memulai bisnis pertanian mulai dari skala rumahan? Pada dasarnya, usaha bayam bisa menjadi solusi mengingat jenis sayuran ini tidak selalu membutuhkan lahan luas. Anda bisa memulainya dari rumah menggunakan teknik yang benar agar hasilnya juga maksimal.
Peluang usaha budidaya bayam termasuk menjanjikan karena jenis sayuran ini selalu memiliki peminat. Terlebih jika bisa memasarkannya mulai dari tempat terdekat terlebih dahulu.
Adapun bayam sendiri memang menjadi salah satu jenis sayuran murah meriah dengan kandungan gizi yang tidak perlu diragukan. Bayam mengandung beta karoten yang merupakan antioksidan yang baik untuk kesehatan tubuh dan mata.
Kadar klorofil dalam bayam juga termasuk tinggi sehingga efektif untuk menahan efek karsinogenik yang menjadi penyebab utama penyakit kanker. Selain itu, kandungan koenzim dalam bayam juga bagus untuk memperkuat otot jantung dan memompa darah.
Kelebihan Usaha Tanaman Bayam
Sebelum memulai suatu bisnis, penting untuk memahami apa saja kelebihannya. Terlebih untuk jenis tanaman dengan masa panen cukup lama, maka Anda perlu mempertimbangkannya terebih dahulu. Untuk usaha bayam sendiri terdapat beberapa kelebihan, yaitu sebagai berikut.
- Perawatan cenderung mudah
- Membantu memenuhi kebutuhan pangan dan gizi anggota keluarga
- Membuat pengeluaran rutin bulanan untuk pangan lebih irit
- Sebagai sumber penghasilan tambahan jika membudidayakannya di rumah
Kelemahan Budidaya Bayam
Bayam adalah salah satu jenis sayuran dengan perawatan tidak terlalu rumit. Namun, bukan berarti ketika membudidayakannya tidak memiliki kelemahan sama sekali. Jika berencana memulai bisnis bayam, pahami beberapa kekurangannya berikut ini.
- Usia panen cenderung lama, yaitu mencapai 80 hari pasca tanam pertama kali
- Bayam yang sudah dipetik rentan membusuk jika tidak disimpan di lemari es
- Ketika memasuki hari panen raya bayam, biasanya harganya menjadi anjlok
Jenis-Jenis Bayam yang Cocok Dibudidayakan
Mungkin selama ini Anda hanya mengenal sayur bayam yang berwarna hijau. Padahal, jenis sayuran ini tidak hanya itu sehingga bisa dipelajari lagi lebih mendalam. Terlebih budidaya bayam sendiri memang cukup menguntungkan karena perawatan dan pengendalian hamanya cenderung mudah.
Sayuran dengan nama ilmiah Amaranthus spp ini tinggi akan kandungan vitamin, mineral, dan antioksidan. Bayam tumbuh dengan subur di lahan yang gembur dengan ketinggian 1.000 mdpl. Adapun beberapa jenis bayam yang cocok dibudidayakan adalah sebagai berikut.
1. Bayam Petik
Sesuai dengan namanya, cara memanen jenis bayam ini adalah dengan dipetik. Karakter fisiknya biasanya lebih tegak, berdaun lebar, dan warna daunnya hijau tua. Beberapa diantaranya juga ada yang berwarna kemerah-merahan dengan kandungan gizi yang sangat baik.
2. Bayam Cabut
Alternatif lain jika ingin membudidayakan bayam adalah dengan memilih bayam cabut. Biasanya jenis bayam ini memiliki batang berwarna kemerahan, terkadang ada pula yang hijau agak putih.
3. Bayam Biasa Dicabut & Dipetik
Jenis bayam yang bisa dicabut dan dipetik cukup mudah ditemui di pasar maupun supermarket. Adapun jenis bayam ini memiliki ciri utama daunnya yang besar berwarna hijau agak abu-abu.
Tips Sukses Usaha Tanaman Bayam
Tertarik memulai budidaya bayam? Jenis tanaman ini mudah dalam hal perawatan dan permintaannya selalu ada di pasaran. Jika berminat menjadikannya sebagai sumber penghasilan tambahan, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan.
1. Pemilihan Benih
Perlu diketahui bahwa menanam bayam itu menggunakan biji dan sebaiknya memilih yang sudah tua. Biasanya benih berusia sekitar 3 bulan adalah pilihan paling tepat mengingat benih usia muda biasanya memiliki daya simpan yang tidak lama.
Tidak hanya itu, benih muda juga tingkat perkecambahannya sangat rendah sehingga berisiko panen yang gagal. Adapun benih bayam tua bisa tetap disimpan selama satu tahun dan tidak memiliki masa dormasi. Beberapa varietas benih yang direkomendasikan adalah Cimangkok, Giti Merah, dan Kakap Hijau.
2. Persiapan Lahan
Jika sudah memilih benih bayam tua yang berkualitas, selanjutnya menyiapkan lahan. Usaha tanaman bayam akan tumbuh subur di lahan dengan kedalaman 20-30 cm. Pastikan kondisi tanah memang sudah gembur lalu buat bedengan dari arah barat ke timur.
Lebar bedengan yang direkomendasikan adalah sekitar 100 cm dan tingginya 30 cm. Adapun untuk panjang bedeng sendiri bisa disesuaikan dengan kondisi lahan saat ini, pastikan jarak antar bedengan setidaknya 25-30 cm.
3. Pemupukan Tanaman Bayam
Jika sudah membuat bedengan, maka langkah berikutnya adalah pemupukan. Proses ini sebaiknya dilakukan tiga hari sebelum lahan ditanami benih bayam. Jenis pupuk yang digunakan adalah pipuk kandang kotoran ayam dengan takaran yang pas.
Adapun dosis ideal yang direkomendasikan adalah 20.000 kg per hektar lahan. Bisa juga memakai pupuk kompos organik dari fermentasi kotoran ternak. Untuk takaran pupuk organik yaitu sekitar 4 kilogram per meter persegi.
4. Penanaman Benih Bayam
Penaburan atau penanaman benih bayam bisa ditebar langsung di atas bedengan yang jaraknya sudah sesuai. Anda bisa melakukannya dengan mencampurkan benih dengan pupuk kandang yang sudah dihaluskan. Kemudian benih bayam disebarkan secara merata di atas bedengan.
Penaburan benih dalam usaha tanaman bayam juga bisa dilakukan dengan menebarkannya ke barisan atau larikan dengan jarak 10-15 cm. Setelah itu, tutup permukaannya menggunakan lapisan tanah secara perlahan.
Benih bayam juga bisa disemai jika sudah tumbu sekitar 10 hari lalu pindahkan ke bedengan lain berukuran sekitar 50 cm x 30 cm.
5. Perawatan Tanaman Bayam
Tips berikutnya dari budidaya bayam adalah dengan melakukan pemeliharaan. Namun, perlu diketahui bahwa bayam merupakan tanaman yang jarang sekali terkena penyakit menular seperti tanaman lain. Namun, hal ini tidak berlaku pada semua jenis bayam budidaya.
Hanya bayam cabut yang memiliki ketahanan seperti itu sehingga bisa berproduksi dengan bagus. Terlebih jika ditanam pada tanah yang gembur sejak awal penanaman pertama. Adapun pemeliharaan tanaman bayam bisa dilakukan dengan memberikan pupuk organik secara rutin.
Begitu pula dengan pemberian air, sebaiknya tidak melewatkannya. Untuk tanaman bayam yang masih muda biasanya membutukan asupan air sekitar 4 liter per meter persegi dalam sehari.
6. Pengendalin Hama
Meskipun bisnis usaha tanaman bayam merah mudah dalam pemeliharaan, namun bukan berarti Anda tidak memperhatikan pengendalian organisme pengganggu. Adapun hama yang dimaksud biasanya berupa ulat daun, kutu daun, dan belalang.
Sedangkan penyakit yang mungkin menjangkiti jenis sayuran ini adalah Rhizoctonia atau rebah kecambah. Untuk mengontrolnya, maka bisa menggunakan pestisida alami yang mudah terurai, misalnya pestisida dari bahan nabati.
7. Pemanenan Bayam
Proses pemanenan bayam baru bisa dilakukan jika tanaman sudah berusia sekitar 80 hari pasca penanaman. Hal ini juga bisa dikenali dari tinggi tanaman bayam yang sudah mencapai 20 cm ketika berusia 3-4 minggu. Namun, untuk jenis bayam petik sendiri baru bisa dipanen ketika usianya 1-1,5 bulan.
Usaha tanaman bayam memang bisa memberikan keuntungan yang lumayan karena proses perawatan mudah. Namun Anda harus bersabar dengan masa panennya yang cenderung lama. Jika sudah dipanen, maka bayam harus segera didistribusikan atau disimpan di tempat yang sejuk.