Talas termasuk jenis tanaman herba menahun yang dikategorikan sebagai suku talas-talasan (araceae) yang memiliki banyak manfaat. Dengan semakin banyaknya orang yang mengetahui tentang manfaat dari tanaman ini, hal ini dapat membuat peluang kesuksesan usaha talas semakin meningkat.
Mulai dari talas sutera, talas ketan, hingga talas bentul adalah beberapa jenis talas yang sering dipilih oleh sebagian orang di Indonesia. Maka dari itu, usaha budidaya tanaman talas ini patut dicoba oleh sebagian orang yang mengetahui tentang bagaimana cara merawatnya dengan baik.
Tanaman talas memiliki nilai jual yang cukup tinggi, sehingga hal tersebut dapat mendatangkan keuntungan yang besar bagi para pelaku usahanya. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa saat ini orang-orang semakin tertarik untuk memulai usaha budidaya tanaman talas.
Peluang Usaha Talas
Ada beberapa orang yang mengira bahwa tanaman talas hanya bisa tumbuh subur di Indonesia saja. Namun, kenyataannya tanaman ini juga bisa tumbuh subur di berbagai wilayah lainnya di seluruh dunia. Meski begitu, Indonesia menjadi salah satu daerah terbaik untuk pertumbuhan tanaman talas.
Talas tidak hanya bisa diolah menjadi makanan lezat saja, tapi juga bisa diolah menjadi obat-obatan dan pakan ternak. Dengan banyaknya manfaat dari tanaman ini membuat jumlah permintaannya terus meningkat. Namun, sebelum memulai usaha tanaman talas, pahami dulu poin-poin berikut ini:
1. Media Tanam
Untuk mendapatkan hasil panen yang lebih bagus dan banyak, Anda disarankan untuk menggunakan tanah yang gembur dan kaya akan bahan organik. Berbagai unsur hara yang ada di dalam tanah ini dapat melancarkan proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman talas.
Sementara untuk jenis tanah yang cocok dengan tanaman ini adalah tanah lempung berwarna coklat, lapisan tanah yang bebas air tanah, tanah latosol, tanah vulkanik, dan tanah andosol. Selain itu, tanaman ini juga membutuhkan drainase yang baik dengan PH yang berjumlah 5,5-6,5.
Dengan memenuhi kebutuhan media tanam dari tanaman ini, talas dapat tumbuh menjadi lebih tinggi dan berkualitas.
2. Bibit Tanaman Talas
Masih ada beberapa orang yang belum tahu bahwa sebenarnya jenis bibit yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman ini adalah anakan kedua atau ketiga dari tanaman yang sama. Untuk mendapatkan hasil panen yang terbaik, simpan bibit tersebut di tempat yang lembap.
Kemudian, setelah menyimpannya di tempat yang lembap, bibit tersebut bisa digunakan pada musim tanam berikutnya. Lalu, bagaimana jika Anda ingin mengambil bibit dari tunasnya? Maka tunas yang diambil tersebut harus berasal dari talas yang telah berusia 5-7 bulan lamanya.
Nantinya, pengaturan jarak tanam talas dapat disesuaikan menurut ukuran dan jenis tanamannya. Jadi, setiap jenis talas akan membutuhkan jarak tanam yang berbeda.
3. Kebutuhan Lahan
Lahan adalah salah satu kebutuhan utama yang harus disiapkan sebelum memulai usaha talas. Pada awal pembangunan usaha ini, Anda tidak perlu menyiapkan lahan yang terlalu luas. Yang terpenting, pengolahan tanah pada lahan ini sudah dilakukan dengan benar.
Pengolahan tanah tanaman ini bisa dilakukan dengan menyiangi gulma, mencangkul, dan membuat bedengan yang bagus. Kemudian, proses pemupukan dasar juga harus dilakukan untuk menyiapkan lahan yang berkualitas. Lakukan pengolahan tanah dengan baik untuk hasil panen yang bagus.
4. Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Talas
Tingkat kedalaman yang dibutuhkan dalam proses penanaman pohon talas adalah 30 cm dengan jarak berukuran 75 x 75 cm. Kurun waktu yang paling disarankan untuk menanam jenis tanaman ini adalah pada saat awal musim penghujan.
Nantinya, bibit tanaman talas bisa dimasukkan ke lubang tanam yang telah disiapkan dan Anda bisa menimbunnya dengan tanah sebanyak 7 cm. Cara ini termasuk cara termudah yang bisa dilakukan untuk menghasilkan talas berkualitas dan layak dijual.
Sementara itu, untuk proses pemeliharaan tanaman ini bisa dilakukan hanya dengan melakukan tahapan penyiangan. Tahapan ini perlu dilakukan agar tanaman talas bisa terhindar dari segala jenis hama dan gulma yang berbahaya.
5. Pemanenan
Para pelaku usaha talas membutuhkan kesabaran yang besar, karena masa panen tanaman ini tergolong cukup lama. Masa panen dari tanaman talas bisa mencapai 4 bulan sampai 1 tahun. Perkiraan masa panen ini dapat dibedakan menurut jenis talas yang akan ditanam.
Selain memiliki tahapan penanaman dan pemeliharaan khusus, cara panen tanaman talas juga berbeda dengan cara panen jenis tanaman lainnya. Nantinya, Anda bisa menyingkirkan bagian pohonnya dan menggali tanah di mana umbi tersebut berada.
Analisis Usaha Budidaya Talas
Selain mengetahui tentang apa saja yang harus diperhatikan sebelum memulai usaha budidaya tanaman talas, analisis pendapatan dan keuntungannya juga perlu dilakukan. Dengan melakukan analisis ini, Anda bisa lebih mudah untuk mengambil keputusan usaha yang paling terbaik.
Untuk mengawali tahapan analisis usaha budidaya tanaman talas ini, Anda perlu mencari tahu tentang lama penggunaan dari masing-masing peralatan yang dibutuhkan. Lebih jelasnya, berikut kami berikan contoh analisis usaha budidaya tanaman talas di Indonesia:
1. Daftar Peralatan dan Lama Penggunaannya
Tidak jauh berbeda dengan usaha budidaya tanaman yang lainnya, peralatan yang dibutuhkan usaha ini juga mudah didapatkan. Berikut adalah beberapa jenis peralatan yang dibutuhkan usaha budidaya talas dan lama penggunaannya:
Jenis Peralatan | Lama Penggunaan |
Lahan | 1 tahun |
Mesin semprot | 5 tahun |
Pompa air | 2 tahun |
Pisau | 1,5 tahun |
Penyiram tanaman gembor | 2,5 tahun |
Sabit | 1 tahun |
Cangkul | 2 tahun |
Timbangan | 2 tahun |
Gerobak | 5 tahun |
Timba | 3 tahun |
Wadah untuk hasil panen | 2 tahun |
2. Perhitungan Biaya Operasional Usaha
Ada 2 jenis biaya operasional yang perlu dikeluarkan oleh pemilik usaha tanaman talas untuk memenuhi kebutuhannya, yaitu:
a. Biaya Tetap
Kebutuhan | Biaya Tetap |
Penyusutan lahan | Rp2.000.000,- |
Penyusutan mesin semprot | Rp500.000,- |
Penyusutan pompa air | Rp1.000.000,- |
Penyusutan pisau | Rp30.000,- |
Penyusutan penyiram tanaman gembor | Rp75.000,- |
Penyusutan sabit | Rp80.000,- |
Penyusutan cangkul | Rp100.000,- |
Penyusutan timbangan | Rp100.000,- |
Penyusutan gerobak | Rp300.000,- |
Penyusutan timba | Rp100.000,- |
Penyusutan wadah untuk hasil panen | Rp75.000,- |
Total Biaya Tetap | Rp4.360.000,- |
b. Biaya Variabel
Kebutuhan | Biaya Variabel |
Pupuk alami | Rp600.000,- |
Pupuk buatan | Rp650.000,- |
Karung | Rp150.000,- |
Obat dan pestisida | Rp200.000,- |
Pekerja | Rp2.000.000,- |
Bibit talas | Rp500.000,- |
Total Biaya Variabel | Rp4.100.000,- |
3. Perkiraan Pendapatan dan Keuntungan
Berikut adalah rumus yang tepat untuk menghitung perkiraan pendapatan dan keuntungan usaha budidaya tanaman talas:
Hasil panen yang terjual = 100 kg
Harga talas per kg = Rp5.000,-
Pendapatan per panen = 100 kg x Rp5.000 = Rp500.000,-
Pendapatan per bulan = Rp500.000 x 30 = Rp15.000.000,-
Laba = Pendapatan – Biaya operasional usaha = Rp15.000.000 – Rp8.460.000 = Rp6.540.000,-
Penutup
Analisis pendapatan dan keuntungan usaha talas dapat memudahkan Anda dalam mengembangkan bisnis. Untuk menarik perhatian lebih banyak pelanggan, Anda juga perlu menanam talas di tanah yang subur dan menyemprotkan fungsida untuk membuatnya terbebas dari segala jenis hama serta gulma.