Meskipun jarang ditemui, namun usaha kencur memberikan keuntungan yang tidak main-main karena kebutuhan terhadap bumbu dapur ini tinggi. Selain digunakan sebagai bumbu dapur, kencur juga dimanfaatkan untuk pembuatan jamu beras kencur, jamu sejuta umat bagi masyarakat Indonesia.
Budidaya kencur sangatlah mudah, kalau bahasa orang Jawa dimasukkan ke tanah saja sudah bisa tumbuh subur. Dengan demikian, tidak butuh seorang ahli untuk bisa menanam dan membudidayakan kencur, bahkan Anda sendiri bisa melakukannya.
Tanaman kencur sebenarnya dapat tumbuh subur, apalagi jika ditanam di tanah hitam dan berpasir. Namun, jika ingin mengembangkan bisnis kencur dengan maksimal, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan, yakni sebagai berikut ini:
Cara Usaha Kencur untuk Pemula
1. Pembenihan Kencur
Pembenihan atau pembibitan kencur biasanya dilakukan dengan mengambil dari rimpang yang telah berusia tua namun fisiknya masih segar. Akan tetapi jika Anda ingin menanam kencur sebagai ladang bisnis atau skala kebun, maka sebaiknya menyimpan rimpang terlebih dahulu di gudang / tempat gelap.
Hal tersebut bukan tanpa tujuan, karena gudang atau tempat yang gelap bisa membantu proses pengeluaran tunas bagi kencur. Karena kencur sudah bertunas, maka akan sangat mudah membuatnya tumbuh dan berkembang ketika sudah dipindah atau ditanam di lahan yang sudah tersedia.
Anda harus pintar-pintar dalam memilih waktu untuk melakukan penanaman kencur dan sebaiknya tanam ketika memasuki musim penghujan. Pasalnya, air yang melimpah akan membuat kencur terbantu dalam proses pertumbuhan tunasnya.
2. Persiapan Lahan
Sembari menunggu tunas pada rimpang yang disimpan di gudang, Anda harus bergegas mempersiapkan lahan yang hendak digunakan sebagai tempat budidaya kencur. Tanah yang akan digunakan harus diolah terlebih dahulu supaya menjadi gembur, sehingga bisa lebih mudah menumbuhkan tunas.
Silahkan lakukan pencangkulan setidaknya sedalam 20 sampai dengan 30 cm, kemudian lakukan drainase sebaik mungkin agar tidak terjadi penggenangan air pada lahan. Maka dari itu, lebih baik buat parit-parit pemisah petak dengan ukuran yang teratur yakni lebar 2 – 3 meter.
3. Jarak Tanam
Saatnya menanam kencur, Anda perlu memperhatikan jarak tanam karena akan berpengaruh pada pertumbuhannya. Jarak tanam yang pas untuk tanaman kencur adalah sekitar 80 cm x 40 cm, kemudian kedalaman penanamannya sekitar 5 cm sampai 7 cm dengan tunas menghadap ke atas.
Perhatikan hal tersebut, karena ketika tunas ditanam terbalik. maka akan menghambat pertumbuhan kencur bahkan bisa sangat lambat.
4. Cara Pemupukan
Pemupukan merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan untuk mendukung proses pertumbuhan kencur, sehingga jangan pernah melewatkan hal ini. Ada banyak jenis pupuk yang bagus, namun untuk tanaman kencur Anda bisa menggunakan pupuk kandang.
Pasalnya, pupuk kandang akan memberikan hara organik dan juga membantu dalam memperbaiki struktur tanah, sehingga bisa menyuburkan tanaman. Pada usaha kencur, pemberian pupuk kandang bisa dilakukan ketika pengolah atau pencangkulan tanah sebagai tahap awal pemupukan.
5. Pemeliharaan
Setelah tumbuh, jangan biarkan tanaman kencur tumbuh dengan sendirinya sehingga Anda perlu melakukan pemeliharaan untuk hasil maksimal. Setelah ditanam, Anda harus melakukan penyiraman secara teratur, khususnya ketika tidak turun hujan sama sekali.
Lakukan penyiangan ketika rumput-rumput liar sudah mulai tumbuh di sekitar tanaman kencur, atau bisa dilakukan setiap satu bulan sekali. Pasalnya, jika dibiarkan tumbuh di sekitar tanaman, nantinya akan mengganggu proses penyerapan nutrisi pada tanaman kencur.
6. Pengendalian Hama dan Penyakit
Tidak bisa dipungkiri bahwa hama dan penyakit kemungkinan akan menyerang kencur, sehingga Anda harus berhati-hati dan siap melakukan pengendalian. Biasanya hama yang muncul dan menyerang kencur adalah ulat pemakan daun dan bisa diatasi dengan cara manual, yakni ditangkap dan dibunuh.
7. Pemanenan
Dalam usaha kencur, proses pemanenan adalah hal yang sangat ditunggu-tunggu karena keberhasilan budidaya akan bergantung pada proses ini. Apabila Anda memanen kencur yang nantinya digunakan untuk keperluan dapur atau konsumsi, maka usia yang tepat adalah 6 sampai 10 bulan.
Analisa Usaha Kencur
1. Asumsi Masa Penggunaan
Keterangan | Lama Masa Penggunaan |
Sewa lahan | 1,5 tahun |
Pompa air | 2,5 tahun |
Mesin destilasi minyak | 5 tahun |
Penyiram tanaman gembor | 2,5 tahun |
Pisau | 3 tahun |
Timbangan | 2 tahun |
Sabit | 1,5 tahun |
Cangkul | 3 tahun |
Gerobak dorong | 5 tahun |
Timba | 1 tahun |
Wadah untuk panen | 1 tahun |
Peralatan tambahan | 1,5 tahun |
2. Investasi
Peralatan | Harga |
Sewa lahan | Rp3.000.000 |
Pompa air | Rp1.200.000 |
Mesin destilasi minyak | Rp26.000.000 |
Penyiram tanaman gembor | Rp75.000 |
Pisau | Rp50.000 |
Timbangan | Rp300.000 |
Sabit | Rp100.000 |
Cangkul | Rp125.000 |
Gerobak dorong | Rp400.00 |
Timba | Rp60.000 |
Wadah untuk panen | Rp155.000 |
Peralatan tambahan | Rp80.000 |
Jumlah Investasi | Rp31.545.000 |
3. Biaya Operasional
Biaya Tetap | Nilai |
Penyusutan sewa lahan | Rp100.000 |
Penyusutan pompa air | Rp40.000 |
Penyusutan mesin destilasi minyak | Rp866.667 |
Penyusutan penyiram tanaman gembor | Rp2.500 |
Penyusutan pisau | Rp1.667 |
Penyusutan timbangan | Rp10.000 |
Penyusutan sabit | Rp3.333 |
Penyusutan cangkul | Rp4.167 |
Penyusutan gerobak dorong | Rp13.333 |
Penyusutan timba | Rp2.000 |
Penyusutan wadah untuk panen | Rp5.167 |
Penyusutan alat tambahan | Rp2.667 |
Jumlah Biaya Tetap | Rp1.051.500 |
Biaya Variabel | Nilai |
Bibit kencur Rp85.000 x 30 hari | Rp2.550.000 |
Pupuk alami Rp75.000 x 30 hari | Rp2.250.000 |
Pupuk buatan Rp60.000 x 30 hari | Rp1.800.000 |
Karung Rp30.000 x 30 hari | Rp900.000 |
Pestisida hama Rp45.000 x 30 hari | Rp1.350.000 |
Pestisida rumput Rp42.000 x 30 hari | Rp1.260.000 |
Upah pekerja Rp200.000 x 30 hari | Rp6.000.000 |
Jumlah Biaya Variabel | Rp13.560.000 |
Total semua biaya operasional per bulan = Rp14.611.500
4. Keuntungan dan Balik Modal
Untuk menghitung keuntungan dan berapa lama bisa balik modal, diasumsikan setiap kali panen petani akan mendapatkan 150 kilogram kencur, kemudian harga pasar yang dapatkan dirata-rata Rp10.000 per kilogramnya. Dengan demikian, perhitungannya seperti di bawah ini:
150 kg x Rp10.000 = Rp1.500.000
Jadi, setiap harinya petani akan memperoleh pendapatan Rp1.500.000 setelah berhasil menjual 150 kilogram kencur hasil panen. Apabila dikalkulasikan selama satu bulan dengan asumsi setiap hari panen rata-rata 150 kg, maka setiap bulan pendapatannya sebesar Rp45.000.000.
Jumlah tersebut merupakan pendapatan kotor, sehingga apabila ingin mengetahui keuntungan maka pendapatan tersebut dikurangi dengan jumlah biaya operasional per bulan, seperti Rp45.000.000 – Rp14.611.500 = Rp30.388.500.
Maka dari itu, Anda bisa mendapatkan modal atau investasi yang telah dilakukan hanya dalam waktu satu bulan saja setelah melakukan panen pertama. Namun, hal ini hanya asumsi saja karena keuntungan akan bergantung pada hasil panen dan harga pasar saat menjualnya.
Jangan meremehkan usaha kencur, karena sudah banyak pengusaha di luar sana yang meraup keuntungan cukup memuaskan dari bisnis satu ini. Lakukan tips di atas agar Anda bisa sukses dalam menjalankan usaha bumbu dapur yang menguntungkan ini.