Jika membicarakan tentang usaha ternak, maka usaha kelinci menjadi salah satu bisnis dengan potensi yang tinggi. Pasalnya, kelinci bisa digunakan untuk menjadi bahan makanan yang lezat. Salah satunya adalah sate kelinci. Oleh karena itu, pebisnis pemula perlu mempelajari tentang bisnis ternak kelinci tersebut.
Selain itu, kelinci adalah hewan yang mudah beradaptasi sehingga budidayanya bisa dilakukan dengan mudah. Keunggulan lainnya dari ternak kelinci adalah proses perawatan yang mudah dan murah, modal perawatan yang kecil, dan juga perkembangbiakan yang tinggi.
Cara untuk beternak kelinci juga cukup mudah, sehingga pemula pasti bisa melakukannya. Nah, agar bisa memperbesar keuntungannya, maka simaklah cara untuk melakukan ternak kelinci tersebut di sini dan juga berbagai penjelasan mengenai bisnis hewan yang satu itu.
Keuntungan dan Peluang Usaha Kelinci yang Menjanjikan
Sebelum membahas tentang cara untuk melakukan budidaya atau ternak kelinci, marilah memahami tentang peluang bisnis ternak kelinci tersebut. Hal itu berguna untuk mengetahui seberapa besar potensi dan keuntungan dari bisnis tersebut sehingga Anda akan semakin termotivasi untuk melakukannya.
Jadi, usaha ini sangat berpeluang besar di Indonesia. Pasalnya, pesaing dari bisnis tersebut masih sangat sedikit dibandingkan dengan bisnis lainnya. Apalagi kelinci bisa dimanfaatkan sebagai hewan untuk dikonsumsi dan juga hewan peliharaan, hal itu tentu meningkatkan keuntungan Anda sebagai seorang pebisnis kelinci.
Sebagai bahan konsumsi, daging kelinci mempunyai peminat yang banyak di pasaran. Bahkan, nilai jual dari daging kelinci tersebut juga sangat tinggi. Oleh karena nilai jual yang tinggi itulah, maka keuntungan Anda akan semakin besar jika memilih untuk menjalankan ternak kelinci tersebut.
Sementara itu, harga jual daging kelinci saat ini adalah di kisaran Rp 28.000-Rp 50.000 per kilogramnya. Nah, dengan harga jual tersebut, maka pebisnis kelinci bisa meraup pundi-pundi keuntungan yang banyak. Jadi, semakin tertarik untuk melakukannya, bukan?
Tips Ternak Kelinci yang Benar
Setelah memahami potensi dan keuntungan usaha ternak kelinci tersebut, sekarang ketahui juga cara dan tips untuk melakukan ternak kelinci itu. Pahami semua cara dan tips tersebut agar bisa mendapatkan hasil panen kelinci yang besar dan berkualitas sehingga keuntungan yang diperoleh juga bisa lebih banyak.
1. Pemilihan Jenis Kelinci
Ya, hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih jenis kelinci yang akan dibudidayakan. Tidak semua jenis kelinci bisa diternak, sehingga pemilihan jenis kelinci yang tepat akan memperbesar kesuksesan bisnis kelinci tersebut. Berikut adalah beberapa kelinci yang bagus untuk dijadikan kelinci ternak.
- Flemish Giant : Ini merupakan jenis kelinci dengan banyak variasi warna bulu. Tubuh dan telinganya lebih panjang jika dibandingkan dengan kebanyakan jenis kelinci lainnya. Kelinci ini juga bisa mencapai berat hingga 10 kg, sehingga itu sangat cocok dijadikan sebagai kelinci pedaging.
- New Zealand White : Jenis kelinci yang satu ini mempunyai warna bulu albino atau putih. Beratnya bisa mencapai 5 kg per ekor. Kelinci ini juga bisa melahirkan hingga 10-12 anak tiap kelahiran. Jadi, kelinci ini bisa memberikan banyak hasil panen.
Ketika memilih indukan kelinci pedaging, pastikan bahwa indukan tersebut mempunyai berat 4-5 kg untuk betina dan 3-5 kg untuk kelinci jantan. Berat tersebut adalah berat standar yang menjadi patokan sehat atau tidaknya indukan kelinci.
Selain itu, bibit kelinci juga harus mempunyai ciri-ciri yang sehat seperti bergerak lincah, tidak cacat, bulunya cerah, mata bersih, dan tingkat fertilitasnya tinggi.
2. Penyiapan Kandang Kelinci
Cara selanjutnya dalam usaha kelinci adalah mempersiapkan kandang kelinci pedaging tersebut. Secara umum, ada dua jenis kandang kelinci yaitu kandang tertutup dan kandang terbuka. Kandang terbuka merupakan jenis kandang yang berupa lahan luas dan ada pagar di sekelilingnya.
Jadi, kelinci bisa bebas berkeliaran di lahan tersebut. Meskipun begitu, tetap berikan tempat berteduh untuk kelinci di lahan terbuka dengan menggunakan kayu atau semen yang dijadikan sebagai rumah kelinci. Dengan begitu, kelinci bisa berlindung dari panas, dingin, dan hujan.
Sementara itu, kandang tertutup merupakan kandang yang mempunyai pembatas, atap, dinding, dan lantai. Ini merupakan jenis kandang yang cocok digunakan untuk ternak kelinci insentif. Kandang tertutup itu mempunyai dua tipe, yaitu baterai dan postal.
- Kandang baterai merupakan kandang tertutup yang di setiap kandangnya hanya ada satu ekor kelinci saja. Ini merupakan kandang yang cocok untuk memelihara kelinci dengan lebih insentif dan terpantau satu per satu.
- Kandang postal merupakan jenis kandang tertutup yang digunakan untuk menempatkan beberapa ekor kelinci menjadi satu. Dengan cara tersebut, kelinci akan lebih mudah untuk dirawat dan dikembang biakkan.
Apapun jenis kandang yang akan digunakan, tips terpenting terkait dengan kandang kelinci adalah kebersihan kandang tersebut. Jadi, bersihkan kandang kelinci secara rutin setiap harinya agar kelinci menjadi sehat dan tidak mudah terkena penyakit.
Kelinci yang mudah sakit akan menjadi kurang produktif sehingga bisa merugikan bisnis Anda. Selain itu, kelinci yang berpenyakit juga bisa menularkan penyakitnya ke kelinci lain.
3. Pemberian Pakan Kelinci
Nah, tahap selanjutnya adalah pemberian pakan yang menjadi hal krusial untuk memperoleh kelinci pedaging yang gemuk dan sehat. Di habitatnya, kelinci biasanya memakan berbagai tanaman seperti rumput, biji-bijian, dan dedaunan.
Oleh karena itu, berikan juga berbagai jenis makanan tersebut kepada kelinci. Karena kelinci merupakan hewan nokturnal atau hewan yang aktif di malam hari, maka porsi makan kelinci saat malam hari harus lebih besar daripada siang hari.
Sebenarnya, kelinci tidak makan dalam porsi besar. Kelinci hanya akan makan dalam porsi sedikit tetapi dengan frekuensi yang sering. Jadi, berikanlah porsi makanan yang tidak berlebihan agar makanan tersebut tidak bersisa dan membusuk di kandang kelinci.
Setelah kelinci selesai makan, bersihkanlah kandangnya dari sisa pakan tersebut agar kandang kelinci tetap bersih. Selain bisa diberi beberapa jenis makanan di atas, berikan juga pelet kelinci untuk makanan tambahan.
4. Proses Perkembangbiakan Kelinci
Ini adalah hal terpenting yang harus benar-benar dipahami dalam melakukan usaha kelinci. Setelah melakukan beberapa cara di atas, Anda harus mengawinkan kelinci jantan dan betina. Kelinci memasuki masa kawin ketika sudah berumur 6-12 bulan. Ada beberapa tanda birahi pada kelinci betina yang harus dipahami.
- Selalu mencari kelinci jantan dan terlihat gelisah.
- Menggosokkan dagunya ke berbagai benda di sekelilingnya atau juga pada kelinci lainnya.
- Vulva kelinci tersebut terlihat lebih besar, merah, dan basah.
Jika sudah melihat semua ciri-ciri tersebut, segera kawinkan kelinci betina itu dengan pejantan. Biasanya, satu pejantan kelinci bisa mengawini 5-10 betina. Selain dilakukan secara berkelompok begitu, kelinci juga bisa dikawinkan secara berpasangan (satu kelinci jantan dengan satu kelinci betina).
Penutup
Setelah kelinci hamil dan melahirkan anak-anaknya, perawatan anak kelinci dilakukan dengan pemberian makanan bernutrisi seperti wortel dan sayuran lainnya yang sudah dihaluskan. Kemudian, kelinci tersebut bisa dipanen ketika usianya sudah 3-4 bulan.