Peluang Usaha Kangkung untuk UMKM dan Analisa Bisnisnya

Usaha kakung bisa sangat menguntungkan, karena sayuran hijau ini banyak diminati bahkan menjadi salah satu jenis sayuran dengan permintaan pasar cukup tinggi. Rasa segar dari sayur ini membuat siapapun tidak bisa menolaknya, sehingga tak heran banyak permintaan.

Selain itu, tanaman hijau yang dapat dimakan mulai dari batang hingga daunnya ini juga memiliki kandungan vitamin A dan vitamin Pro. Tanaman ini gampang sekali tumbuh dan berkembang biak, baik ditanam di dataran tinggi maupun rendah sama saja.

Ada dua jenis kangkung yang dapat Anda temui di Indonesia, yakni kangkung darat yang mampu dan bisa hidup di tempat kering, misalnya ladang atau kebun serta kangkung yang dapat hidup di tempat basah atau berair seperti sawah dan sungai.

Cara Memulai Usaha Kangkung

Membudidayakan kangkung tidak ada sulit-sulitnya, karena pada dasarnya sayuran hijau ini dapat tumbuh dan berkembang tanpa perlu effort berlebihan. Jika berminat memulai usaha budidaya kangkung, maka jangan lewatkan cara-cara yang ada di bawah ini:

1. Pemilihan Benih

Pemilihan Benih

Kakung yang banyak dibudidayakan adalah kangkung darat, karena lebih mudah dirawat serta tampilannya sangat menjual. Untuk membudidayakan kangkung darat, maka benih yang akan dipilih harusnya adalah biji.

Apabila Anda memiliki lahan seluas satu hektar, maka benih yang diperlukan untuk penanaman keseluruhan adalah mencapai lebih dari 10 kilogram. Sedangkan varietas yang sangat disarankan dan merupakan unggulan adalah varietas sutra atau lokal yang telah beradaptasi.

2. Mempersiapkan Lahan

Mempersiapkan Lahan

Setelah memastikan benih yang akan digunakan, Anda bisa beralih mempersisapkan lahan yang difungsikan sebagai media tanam kangkung. Silahkan gemburkan lahan yang akan digunakan, baik menggunakan cangkul maupun alat lain yang Anda kehendaki.

Selanjutnya, cangkul tanah hingga kedalaman 20 sampai dengan 30 centimeter, lalu buatlah bedengan membujur dari barat ke arah timur agar tanaman mendapatkan cahaya sinar matahari secara maksimal.

Buatlah bedengan yang memiliki lebar 100 centimeter kemudian tingginya sekitar 30 centimeter dan panjang dapat disesuaikan dengan kondisi lahan yang digunakan. Pastikan jarak antara satu bedeng tidak begitu renggang maupun terlalu rapat, yakni kurang lebih sekitar 30 centimeter saja.

Jika lahan yang Anda gunakan memiliki tingkatan asam yang begitu rendah, maka silahkan gunakan alternatif kapur kalsit atau dolomit pada keseluruhan lahan terlebih dahulu. Hal tersebut akan membantu mengembalikan kadar asam pada tanah agar berada di batas normal.

3. Proses Pemupukan

Proses Pemupukan

Langkah selanjutnya dalam usaha kangkung adalah proses pemupukan yang bertujuan untuk menyuburkan tanah sebelum kangkung ditanam.

Bedengan yang telah Anda siapkan arus diberi pupuk organik atau pupuk kandang terlebih dahulu, bisa menggunakan kotoran ayam dengan dosis 20.000,- kilogram per hektar lahan.

Anda juga bisa menggunakan pupuk organik hasil fermentasi untuk menyiapkan lahan, yakni dengan dosis 54 kilogram per meter persegi lahan.

Untuk langkah awal, Anda bisa menambahkan pupuk anorganik dengan takaran 150 kilogram per hektar, kemudian pupuk Urea sebanyak 15 gram per meter persegi ketika usia kangkung sekitar 10 hari.

Pemberian pupuk dituntut merata, sehingga silahkan campur pupuk Urea dengan anorganik kemudian aplikasikan pada larikan samping barisan tanaman. Jika memang diperlukan, maka Anda boleh menambahkan pupuk cair sekitar 3 liter untuk per hektar atau sekitar 0,3 mililiter per meter perseginya.

Pemberian pupuk cair dapat dilakukan ketika usia kangkung sudah mencapai 1 minggu atau 2 minggu untuk hasil yang maksimal,.

4. Proses Penanaman

Proses Penanaman

Dalam usaha kangkung, proses penanaman adalah salah satu proses penting sehingga harus dilakukan dengan maksimal dan sebaik mungkin. Silahkan tanam biji kangkung yang telah Anda siapkan pada bedengan, dengan cara membuat lubang tanam.

Lubang tanam satu dengan lainnya harus memiliki jarak yang pas, agar nantinya ketika kangkung bertumbuh tidak berebut nutrisi satu sama lainnya. Jarak yang disarankan adalah sekitar 20 cm x 20 cm dan setiap lubangnya boleh diisi dengan 2 hingga 5 biji benih kangkung.

Sistem penanaman yang yang baik dan bisa Anda contoh adalah penanaman zigzag atau menggunakan sistem garitan atau aris agar kangkung bisa tumbuh rapi. Dengan sistem ini, maka proses panen nantinya akan lebih mudah karena letak kangkung teratur.

5. Cara Pemeliharaan

Cara Pemeliharaan

Setelah berhasil menanam kangkung kemudian bijinya mulai bertunas, hal yang perlu Anda lakukan adalah memulai proses pemeliharaan hingga masa panen tiba. Meskipun tanaman ini bisa hidup di daratan, bukan berarti kangkung tidak membutuhkan air.

Kebutuhan air kangkung harus terpenuhi, apalagi  jika tidak turun hujan maka Anda harus melakukan proses penyiraman secara manual.

Proses pemeliharaan ini tentunya bukan tanpa alasan, karena memang memiliki tujuan agar tanaman kangkung tidak diserang penyakit maupun hama yang dapat membuatnya tidak mampu tumbuh maksimal.

Pada pemeliharaan, Anda juga perlu mengecek apakah di bagian lahan yang ditanami kangkung tumbuh rumput liar atau tidak. Apabila rumput liar tumbuh, maka lebih baik Anda melakukan penyiangan agar nutrisi yang seharusnya diserap oleh kangkung malah dicuri oleh rumput liar.

6. Cara Pengendalian Organisme Pengganggu

Cara Pengendalian Organisme Pengganggu

Salah satu hal yang menjadi permasalahan dalam program budidaya adalah soal hama, penyakit, maupun organisme pengganggu lainnya. Hama yang biasa menyerang tanaman kangkung adalah ulat grayak yang juga menyerang tanaman lain seperti jagung dan kacang tanah.

Tidak hanya ulat grayak saja, hama yang biasanya muncul dan menyerang tanaman kangkung adalah kutu daun. Hama ini akan memakan daun-daun kangkung sehingga nantinya namun akan habis atau minimal berlubang.

Apabila daun kangkung berlubang, maka konsumen bisa enggan membeli kangkung sehingga hal ini perlu dikendalikan dengan baik.

Apabila hama dan penyakit menyerang tanaman kangkung Anda maka silahkan semprotkan cairan pestisida yang aman atau mudah terurai. Pestisida yang termasuk adaman adalah pestisida biologi, kemudian nabati dan juga sintetik.

Anda bisa mengikuti aturan pakasi pestisida sebelum melakukan penyemprotan pada tanaman kangkung, agar hasilnya maksimal. Jika hasilnya maksimal, maka hasil panen yang akan Anda dapatkan pasti sangat memuaskan.

7. Proses Pemanenan

Proses Pemanenan

Proses pemanenan kangkung bisa dilakukan ketika kangkung sudah tinggi atau kurang lebih berusia sekitar 30 hari lebih setelah masa tanam. Proses pemanenan bisa menggunakan metode cabut akar atau bisa juga dengan menggunting bagian batang kurang lebih 2 cm di atas permukaan tanah.

Sebenarnya, kangkung yang dipanen dengan cara dipotong batangnya akan kembali tumbuh sebagaimana mestinya. Namun, perlu Anda ingat bahwa tidak semua kangkung dipanenan kedua setelah panen pertama tidak begitu baik.

8. Setelah Masa Panen

Setelah Masa Panen

Tugas Anda sebagai petani kangkung tidak berhenti pada masa panen saja, karena setelah masa panen Anda masih ada kepentingan pada budidaya kangkung. Setelah memanennya, Anda harus menjaga kesegarannya dengan meletakkan langsung yang baru dipanen di tempat yang teduh.

Selain meletakkannya di tempat yang teduh. Anda juga bisa merendamnya dengan baik agar tetap dalam keadaan segar.

Analisa Usaha Kangkung

Biaya Produksi KangkungNilai (Rp)
Sewa lahan (3 meter x 10 meter)Rp150.000
Bibit kangkung 50 ikat Rp500 per ikatRp25.000
Pupuk TSP 2 kg x Rp7.500Rp15.000
Pupuk Urea 5 kg x Rp7.000Rp35.000
Pestisida pembasmi ulatRp70.000
Peralatan cangkulRp85.000
Tenaga kerja cangkul lahan 1 OH x Rp12.000Rp100.000
Tenaga kerja penanaman bibit 1 OH x Rp12.000Rp100.000
Masa panen 6 kali x Rp15.000Rp90.000
TransportasiRp50.000
Jumlah Biaya ProduksiRp720.000
Pendapatan per panen : 1.500 ikat x Rp1.000 = Rp1.500.000

Keuntungan : Rp1.500.000 – Rp720.000 = Rp780.000

Usaha kangkung dari penjelasan di atas sangat seru dan tidak begitu sulit, karena memang tanaman sayur hijau satu ini tidak begitu suka dengan air. Namun. Banyak yang sudah membuktikan bahwa budidaya kangkung bisa sangat menguntungkan.

Bagikan Postingan: