Jeruk nipis merupakan salah satu buah yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, baik sebagai penyedap rasa hingga sebagai minuman hangat. Dengan demikian, tidak ada salahnya jika Anda membuka usaha jeruk nipis atau bisa dikatakan budidaya jeruk jenis ini.
Permintaan pasar terkait jeruk nipis juga cukup tinggi, sehingga pasti akan memberikan keuntungan bagi Anda. Untuk memulai bisnis ini, ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan sehingga Anda perlu menyiapkannya terlebih dahulu.
Peluang Bisnis Jeruk Nipis
Salah satu bisnis yang tidak pernah tergusur oleh inovasi atau perkembangan zaman adalah bisnis di bidang pertanian, misalnya saja budidaya jeruk nipis. Bahkan dari masa ke masa bisnis satu ini semakin banyak yang melirik karena memang bisa dibilang menguntungkan.
Menurut beberapa sumber, Indonesia juga mengekspor jeruk nipis ke luar negeri, khususnya ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Selain itu, jeruk nipis juga dibutuhkan oleh banyak pabrik minuman di Indonesia yang memiliki varian rasa jeruk nipis.
Kalau soal minuman, Anda pasti sudah banyak menjumpai varian rasa jeruk nipis, khususnya pada minuman kemasan bubuk. Hal inilah yang membuat permintaan jeruk nipis terus ada setiap harinya, bahkan termasuk komoditi dengan permintaan pasar yang tinggi.
Tak hanya itu saja, jeruk nipis juga menjadi salah satu bahan kebutuhan rumah tangga, karena bisa digunakan untuk memasak, kemudian sebagai perasa dan lain sebagainya. Maka dari itu, Anda yang ingin memulai bisnis ini jangan ragu lagi karena keuntungan sudah menanti.
Analisa Usaha Jeruk Nipis
1. Modal atau Investasi
Peralatan | Harga |
Pembukaan lahan (kebun) jeruk nipis | Rp2.385.000 |
Pengadaan bibit jeruk nipis | Rp2.130.000 |
Alat semprot | Rp285.000 |
Timba dan pisau | Rp77.000 |
Timbangan | Rp180.000 |
Selang air dan gunting | Rp83.000 |
Cangkul | Rp130.000 |
Pompa air | Rp270.000 |
Golok dan sabit | Rp62.000 |
Gerobak dorong | Rp222.000 |
Keranjang panen | Rp78.000 |
Peralatan tambahan lainnya | Rp59.000 |
Jumlah Modal atau Investasi | Rp5.961.000 |
2. Biaya Operasional per Bulan
Biaya Tetap | Nilai |
Penyusutan pembukaan lahan (kebun) | Rp199.000 |
Penyusutan pengadaan bibit | Rp35.000 |
Penyusutan alat semprot | Rp4.600 |
Penyusutan timba dan pisau | Rp1.800 |
Penyusutan timbangan | Rp4.100 |
Penyusutan selang air dan gunting | Rp1.400 |
Penyusutan cangkul | Rp3.000 |
Penyusutan pompa air | Rp4.300 |
Penyusutan gerobak dorong | Rp1.000 |
Penyusutan keranjang panen | Rp3.600 |
Penyusutan peralatan tambahan | Rp1.800 |
Upah pekerja | Rp1.500.000 |
Jumlah Biaya Tetap | Rp1.759.600 |
Biaya Variabel | Nilai |
Pupuk alami Rp22.000 x 30 | Rp660.000 |
Pupuk kimia Rp27.000 x 30 | Rp810.000 |
Pestisida dan obat Rp23.000 x 30 | Rp690.000 |
Biaya lainnya Rp21.000 x 30 | Rp630.000 |
Biaya transportasi Rp19.000 x 30 | Rp570.000 |
Biaya pengemasan Rp10.000 x 30 | Rp300.000 |
BBM Rp22.000 x 30 | Rp660.000 |
Jumlah Biaya Variabel | Rp4.320.000 |
Jumlah Biaya Operasional per Bulan = Rp6.079.600
3. Keuntungan dan Balik Modal
Diasumsikan setiap kali panen, jeruk nipis yang didapatkan adalah 45 kg kemudian harga pasar per kg Rp6.000. Dengan demikian, pendapatan petani setiap kali panen adalah 45 kg x Rp6.000 dan hasilnya Rp270.000.
Sedangkan apabila setiap hari dalam satu bulan petani panen setiap hari dengan hasil panen rata-rata 45 kg, maka pendapatan dalam satu bulan adalah Rp270.000 x 30 = Rp8.100.000.
Keuntungan yang Anda dapatkan sebagai petani jeruk nipis di setiap bulannya bisa dihitung dengan mengurangi total pendapatan dengan total biaya operasional, sehingga hasilnya Rp8.100.000 – Rp6.079.600 = Rp2.020.400.
Dari keuntungan tersebut, maka dapat diketahui petani jeruk nipis bisa mendapatkan modalnya kembali dalam waktu 3 bulan setelah panen pertama dilakukan.
Cara Budidaya Jeruk Nipis
1. Pembibitan Jeruk Nipis
Dalam menjalankan usaha jeruk nipis, Anda perlu tahu bahwa perkembangbiakan tanaman ini bisa melalui dua cara, yakni secara vegetatif maupun generatif. Jika memilih cara vegetatif, maka Anda perlu melakukan cangkok atau okulasi pada pohon jeruk nipis.
Apabila menggunakan cara vegetatif, Anda perlu memilih pohon indukan yang berkualitas dan menghasilkan buah jeruk nipis terbaik. Selain itu, pohon tersebut harus ditanam di tanah yang subur dan terhindar dari penyakit apapun yang biasa menyerang tanaman jeruk nipis.
2. Persiapan Lahan Budidaya
Anda perlu membersihkan lahan dari gulma atau rumput-rumput liar yang ada di lahan budidaya sampai bersih, karena gulma menjadi salah satu tempat persembunyian hama dan penyakit tanaman.
3.Media Tanam yang Subur
Kesuburan area lahan pertanian jeruk nipis bisa Anda lihat dari pertumbuhan tanaman yang ada di sekitarnya sebelum melakukan proses penanaman. Tanda tanah tergolong subur adalah taman tersebut ditumbuhi ilalang, kemudian banyak tanaman yang tumbuh subur dan berbuah manis.
4. Atur Jarak Tanam
Jarak tanam memiliki manfaat positif ketika mengimplementasikannya pada jeruk nipis, karena setelah pohon tumbuh menjadi besar dan daunnya lebat, maka jarak tersebut akan memberikan ruangan sehingga bisa terus berkembang tanpa ada halangan pohon lain di sebelahnya.
5. Pembuatan Lubang Tanam
Buatlah lubang tanam terlebih dahulu sebelum melakukan pemindahan bibit, karena hal ini akan memudahkan Anda. Buatlah lubang tanam dua minggu sebelum proses pemindahan bibit dilakukan, kemudian berikan pupuk kandang sebagai pupuk dasar.
6. Pemindahan Bibit
- Pertama, apabila bibit yang hendak ditanam memiliki banyak daun serta cabang, silahkan potong beberapa dahan dan daunnya dengan tujuan agar sinar matahari bisa menyinari bibit tersebut secara maksimal nantinya.
- Ketika bibit yang akan dipindahkan memiliki akar lebat, maka Anda perlu melakukan pengaturan akar agar lebih mudah dipindahkan. Pastikan akar tidak terlipat atau tergulung satupun, karena hal tersebut nantinya akan menghambat proses pertumbuhan akar selanjutnya.
- Lebih baik pindahkan bibit ke lahan tanam ketika musim hujan tiba, namun Anda bisa memindahkannya ketika musim kemarau asal ketersediaan air dapat terpenuhi dengan baik.
7. Perawatan
Pemangkasan
Pemangkasan tidak hanya dilakukan satu kali saja ketika proses penanaman berlangsung, tetapi harus dilakukan secara berkala. Pada masa perawatan Anda perlu melakukan pemangkasan apabila pohon jeruk sudah diserang hama atau penyakit yang menghambat pertumbuhan.
Penyiraman
Menjalankan bisnis budidaya jeruk nipis mengharuskan Anda melakukan penyiraman secara rutin sebagai salah satu proses perawatannya. Lakukan penyiramnya sebanyak dua kali dalam satu hari ketika musim kemarau, namun saat musim hujan Anda bisa mengurangi jumlah penyiramannya.
Penjarangan
Penjarangan adalah proses mengurangi buah pada pohon yang telah berbuah, namun kriteria buah yang boleh dikurangi ada jenisnya sendiri, yakni sebagai berikut ini:
- Buah yang sakit
- Buah yang terlalu banyak dalam satu tangkai
- Buah yang tidak terkena sinar matahari
- Pembersihan gulma
Pemupukan
Pemupukan dalam budidaya jeruk nipis memiliki teknik khusus yang kemungkinan besar tidak sama dengan jenis tanaman lainnya. Anda perlu melakukan proses pemupukan dalam dua kali waktu, yakni ketika penanaman dan juga saat tanaman sudah tumbuh besar.
Dengan mengikuti cara usaha jeruk nipis di atas, kemungkinan besar tanaman akan tumbuh dan berbuah lebat akan semakin besar. Ketika tanaman berhasil berbuah lebat, maka dapat dipastikan hasil panen akan lebih banyak sehingga akan memberikan keuntungan lebih besar lagi.