Cara Memulai Usaha Cabe untuk Pemula Agar Menguntungkan

Cabe, tanaman yang menghasilkan buah dengan rasa pedas dan banyak dicari oleh orang untuk digunakan sebagai penyempurna makanan. Kebutuhan akan cabe cukup tinggi, sehingga mengetahui cara  usaha cabe merupakan salah satu hal yang akan menguntungkan.

Di Indonesia, pecinta pedas sangat banyak, bahkan ada banyak rumah makan atau kedai yang berlomba-lomba menyajikan makanan pedas untuk menarik konsumennya. Selain itu, ada beberapa jenis makanan yang sangat cocok dimakan pedas-pedas, mulai dari ayam geprek, bakso, mie ayam, dan masih banyak lainnya.

Karena hal tersebutlah membuat para petani bersemangat untuk menanam cabai guna memenuhi kebutuhan cabe yang semakin hari semakin naik. Jika Anda berminat, coba saja cara sukses untuk merintis bisnis cabe yang disajikan di bawah ini!

Peluang Bisnis atau Usaha Cabe

Permintaan cabai di pasaran terus meningkat dari waktu ke waktu, karena berbagai sektor usaha yang membutuhkan bahan dasar cabe cukup banyak. Akan tetapi, permintaan yang tinggi dibarengi dengan produksi cabe yang setara, sehingga harga cabe ikut melambung tinggi dan menjadi peluang bisnis menjanjikan.

Apalagi bisnis cabe sangat mudah dijalankan, karena Anda bisa membeli langsung ke petani atau juga bisa membudidayakan sendiri. Kalau membudidayakan sendiri, secara otomatis keuntungan yang didapatkan akan lebih besar, karena Anda adalah tangan pertama.

Cara Usaha Cabe dengan Sukses

Peluang bisnis cabe di Indonesia termasuk besar, namun kendati demikian ada berbagai tantangan yang akan Anda hadapi. Pasalnya, pohon cabe merupakan tanaman yang membutuhkan perawatan ekstra apalagi jika masuk musim hujan. Agar menghasilkan panen yang baik, ikuti cara ini:

1. Menyiapkan Lahan

Tips Usaha Cabe Keriting Dan Perawatannya

Skala penanaman cabe akan menentukan seberapa besar lahan yang dibutuhkan, sehingga hal tersebut sangat bergantung pada rencana Anda merintis usaha ini. Jika memutuskan untuk melakukan penanaman cabe dengan skala kecil, maka Anda bisa memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah saja.

Namun, apabila ingin langsung mencoba skala besar, maka solusi terbaiknya adalah menyewa lahan budidaya. Pastikan lahan yang Anda sewa terkena sinar matahari secara langsung untuk keberlangsungan pertumbuhan cabe.

Pastikan pula mudah untuk mencari air, karena tanaman cabe perlu disiram agar tumbuh subur sebagaimana mestinya. Anda dapat menanam cabe langsung pada media tanah, akan tetapi jika menurut Anda hal tersebut kurang maksimal, maka silahkan gunakan polybag.

2. Memilih Bibit yang Berkualitas

Memilih Bibit Yang Berkualitas

Cabe yang menghasilkan buah bagus dan berkualitas, sudah pasti datang dari bibit unggulan. Dengan demikian, pastikan Anda memilih bibit yang berkualitas untuk hasil panen yang memuaskan dan menguntungkan nantinya.

Kini sudah banyak toko pertanian yang menjual bibit cabe, mulai dari harga terendah hingga termahal untuk memenuhi kebutuhan para petani cabe. Namun, apabila Anda ingin menghemat biaya dalam pembelian bibit, maka membuat sendiri bukan ide yang buruk, lho.

Jika ingin membuat bibit berkualitas, gunakan cabe yang berukuran besar, kemudian masak dari pohonnya, serta tidak terinfeksi penyakit apapun. Jika sudah menemukan buah yang terbaik, silahkan belah buah tersebut untuk mengeluarkan biji atau isi cabe.

Biji cabe tersebut harus dikeringkan terlebih dahulu, sehingga Anda bisa menjemurnya di bawah sinar matahari hingga kering. Jangan lupa untuk menggunakan fungisida untuk membalur seluruh biji cabe dengan tujuan agar tidak terinfeksi jamur.

Ketika biji cabe sudah kering, Anda perlu merendam biji tersebut ke dalam air untuk menentukan mana bibit bagus dan tidak. Apabila ada biji cabe yang mengapung, maka buanglah biji tersebut dan gunakan biji cabe yang tenggelam karena biji tersebutlah yang berkualitas.

3. Penyemaian Bibit

Penyemaian Bibit

Cara usaha cabe selanjutnya adalah proses penyemaian bibit, baik di media tanam tanah atau menggunakan polybag. Apabila Anda menanam cabai di atas tanah, maka pastikan untuk selalu menyiramnya dengan air sebelum melakukan penyemaian.

Selanjutnya, buatlah cekungan yang berjejer dengan jarak sekitar 3 meter dari satu cekungan ke cekungan lainnya. Masukkan bibit cabe pilihan Anda, kemudian tambahkan zat pengatur tumbuh lalu tutup kembali cekungan yang telah Anda buat tadi.

Sementara apabila menggunakan polybag, buatlah cekungan di setiap polybag kemudian langsung semprotkan insektisida dan tutup kembali menggunakan plastik selama kurang lebih satu minggu.

Pastikan plastik yang Anda gunakan untuk menutup polybag tidak kering sampai tunas terlihat tumbuh. Sedangkan ketika tunas sudah tumbuh, Anda bisa membuka plastik tersebut dan memindahkan tunas cabe ke media tanam.

4. Perawatan dan Pemeliharaan Cabe

Perawatan Dan Pemeliharaan Cabe

Pada dasarnya, proses perawatan serta pemeliharaan cabe merupakan hal yang mudah dibandingkan dengan membudidayakan tanaman lainnya. Namun, ternyata ada trik khusus yang perlu dilakukan agar hasil panen nantinya memuaskan.

Nah, untuk hasil maksimalnya, silahkan gunakan pupuk dengan kadar fosfor serta nitrogen yang tinggi, baik pupuk organik maupun anorganik. Jangan lupa pula untuk membersihkan gulma serta rumput-rumput liar yang tumbuh di sekitar pohon cabe dengan rutin.

Untuk penyiramannya, Anda perlu melakukannya secara rutin dan teratur dengan takaran yang tidak berlebihan atau bahkan kurang. Perhatikan pula berbagai macam hama yang bisa saja muncul di sekitar tanaman cabe, jangan sampai mengganggu atau bahkan merusak tanaman terutama ketika berbuah.

5. Pengolahan Tanah Budidaya

Pengolahan Tanah Budidaya

Pengolahan tanah budidaya juga menjadi cara usaha cabe yang perlu dilakukan sebelum proses penanaman berlangsung. Anda perlu melakukan penggemburan tanah dengan cara mencangkul dan meratakannya.

Jika sudah melakukan proses pemerataan lahan, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah mencampur tanah dengan pupuk kandang secukupnya. Namun, apabila menanam cabe langsung di tanah tidak memungkinkan bagi Anda, maka silahkan gunakan polybag seperti saran sebelumnya.

6. Pengendalian Hama

Pengendalian Hama

Ketika tanaman cabe sudah dalam masa pertumbuhan, jangan hanya menunggu masa panen saja karena Anda perlu mengendalikan hama. Pasalnya, sudah banyak petani cabe yang akhirnya gigit jari ketika panen karena hasil panen jelek akibat serangan hama.

Agar Anda tidak mengalami hal buruk ini, silahkan lakukan pengendalian hama yang dapat dibasmi dengan banyak cara, misalnya saja seperti menggunakan insektisida, apabila ada lalat buat dan kutu daun.

Sedangkan apabila bagian akar diserang oleh numu, maka Anda bisa menggunakan cairan pestisida untuk membasminya. Cairan ini juga dapat digunakan sebagai salah satu cara pencegahan agar tidak ada hama yang menyerang bagian akar tanaman cabe.

Kini banyak sekali obat yang dapat digunakan untuk mengatasi berbagai macam hama, misalnya saja seperti tungau yang dapat dibasmi dengan racun tungau, kemudian ulat yang dapat dibasmi dengan menyemprotkan curacron dan masih banyak lainnya.

7. Masa Panen

Masa Panen

Setelah melalui berbagai macam proses mulai da penanaman hingga pemeliharaan, Anda akan sampai pada tahap yang sangat ditunggu-tunggu yakni masa panen. Waktu yang  tepat untuk melakukan pemanenan adalah di pagi hari, karena di pagi hari bobot cabe lebih maksimal.

Pilihlah cabe yang siap panen atau sudah tua, kemudian petik dan taruh pada wadah yang telah disediakan. Sedangkan untuk cabe yang masih muda, biarkan saja sampai matang untuk dipanen di waktu selanjutnya.

Apabila ada cabe yang membusuk di pohon, jangan dibiarkan saja karena akan menular ke buah lainnya, sehingga pastikan untuk memetiknya. Cabe yang membusuk bisa dimanfaatkan bijinya untuk membuat bibit, sehingga Anda tidak perlu membelinya lagi.

Analisis Keuntungan Usaha Cabe

Asumsi
  • Waktu penggunaan cangkul yakni 4 tahun
  • Waktu penggunaan sabit 3 tahun
  • Waktu penggunaan alat penyemprot 5 tahun
  • Masa penggunaan ember 2 tahun
  • Masa penggunaan sendok semen 3 tahun
  • Masa penggunaan peralatan tambahan 3 tahun
PeralatanHarga
CangkulRp300.000
SabitRp100.000
Alat penyemprotRp150.000
EmberRp65.000
Sendok semenRp35.000
Peralatan tambahanRp500.000
Jumlah InvestasiRp1.150.000

 

Biaya Operasional per Bulan
Biaya TepatNilai
Penyusutan cangkulRp6.250
Penyusutan sabitRp2.778
Penyusutan alat penyemprotRp2.500
Penyusutan emberRp2.708
Penyusutan sendok semenRp972
Penyusutan peralatan tambahanRp13.889
Total Biaya TetapRp29.097
Biaya VariabelNilai
Bibit cabeRp450.000
Obat pembasmi hama Rp250.000 x 5Rp1.250.000
Pupuk Rp300.000 x 4Rp1.200.000
Sewa lahanRp1.000.000
Biaya pengairanRp150.000
Biaya tambahan lainnya Rp200.000 x 5Rp1.000.000
Total Biaya VariabelRp5.050.000
Total Biaya Operasional

Biaya tetap + biaya variabel

 

Rp5.079.097

Pendapatan per Bulan

Penjualan rata-rata=

15 kg x Rp12.000 = Rp180.000 x 30 hari

 

 

Rp5.400.000

Keuntungan per Bulan

Laba = Total Pendapatan – Total Biaya Operasional

Rp5.400.000 – Rp5.079.097

 

 

 

Rp320.903

Laba Balik Modal

Total investasi / Keuntungan

Rp1.150.000 : Rp320.903 =

 

 

4 Bulan

Usaha cabe bisa sangat menguntungkan Anda, apalagi ketika harga cabe melonjak drastis. Pasalnya, untuk memulai bisnis satu ini Anda tidak perlu mengeluarkan modal yang banyak, namun tentu saja harus merawatnya dengan cara usaha cabe di atas.

Bagikan Postingan: