Usaha buncis adalah salah satu jenis usaha yang patut dicoba oleh banyak orang. Sebab, jenis usaha ini memiliki peluang kesuksesan yang cukup besar dibanding beberapa jenis usaha lainnya. Hal ini terjadi karena jumlah permintaan buncis di Indonesia semakin meningkat di setiap waktunya.
Buncis adalah sayuran buah semusim yang dikategorikan sebagai polong-polongan. Tidak hanya sering dimasukkan ke dalam hidangan sayuran saja, tapi buncis juga sering dimakan hanya dengan direbus saja. Rasanya yang segar dan nutrisinya yang berlimpah membuat buncis sering dicari.
Memanfaatkan kesempatan tersebut, Anda bisa membuka usaha sayuran buncis yang cukup menjanjikan di Indonesia. Namun, sebelum itu kenali terlebih dahulu peluang usaha ini dengan baik!
Peluang Usaha Buncis di Indonesia
Cukup berbeda dengan tanaman buncis yang ada di beberapa negara lainnya, tanaman buncis yang ada di Indonesia dapat dibagi menjadi 2 jenis yang berbeda, yaitu buncis tegak dan buncis merambat. Kedua jenis tanaman buncis ini memiliki perbedaan pada bagian bentuk dan ukurannya.
Jika buncis tegak memiliki batang yang lebih pendek dan berukuran sekitar 60-70 cm, untuk buncis merambat memiliki batang yang cukup unik dengan ukuran yang lebih tinggi, yaitu mencapai 3 meter. Lalu, bagaimana peluang kesuksesan usaha buncis di Indonesia saat ini? Berikut penjelasannya:
1. Syarat Tumbuh Tanaman Buncis untuk Budidaya yang Subur
Potensi budidaya tanaman buncis cenderung cukup menguntungkan jika dilakukan dengan cara yang tepat. Salah satu hal yang perlu diperhatikan sebelum menanam jenis tanaman ini adalah syarat tumbuh tanaman buncis untuk budidaya yang subur.
Tak banyak orang yang tahu bahwa sebenarnya tanaman ini dapat tumbuh di segala jenis daerah, seperti dataran rendah, dataran menengah, hingga dataran tinggi. Bahkan, jenis tanaman ini juga dapat dibudidayakan di berbagai jenis tanah seperti tanah liat berpasir, tanah lempung, dan lain sebagainya.
Yang terpenting, tanaman buncis yang ditanam tersebut mendapat sinar matahari yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan baik. Maka dari itu, biasanya tanaman buncis lebih sering dibudidaya pada saat musim kemarau atau dengan suhu yang berkisar 20-25 derajat celsius.
2. Laris Manis di Pasar Lokal hingga Internasional
Bersama dengan Tiongkok dan India, Indonesia menjadi salah satu negara dengan produsen utama buncis Kenya terbanyak di seluruh dunia. Maka dari itu, tak heran jika jenis usaha ini dianggap memiliki peluang kesuksesan yang cukup besar di pasar lokal maupun internasional.
Hanya dengan menyiapkan 1 ha lahan untuk menanam jenis tanaman ini, Anda sudah bisa mendapatkan hasil panen hingga sebanyak 10 ton. Namun, proses budidaya tanaman buncis ini harus dilakukan dengan Standard Operational Procedure (SOP) yang tepat.
3. Persiapan Lahan yang Mudah Dilakukan
Untuk memulai usaha buncis yang sukses di Indonesia, Anda tidak membutuhkan lahan yang terlalu besar. Setelah usaha tersebut mulai mendatangkan untung yang cukup besar, Anda bisa mulai memperluas lahannya untuk perkembangan bisnis Anda.
Lahan yang dibutuhkan oleh tanaman buncis adalah lahan yang sudah terbebas dari gulma dan sisa tanaman yang dapat menghambat pertumbuhannya. Maka dari itu, Anda perlu menggemburkan tanah yang akan dijadikan lahan tersebut dengan cara dibajak.
Sementara untuk ukuran lebar yang dibutuhkan pada lahan ini adalah berkisar antara 80-100 cm dengan tinggi yang berkisar 10-30 cm. Pastikan lahan tersebut memiliki jarak antar setiap bedengannya yang sebesar 50-60 cm. Dengan begitu, tanaman buncis bisa tumbuh secara lebih subur.
4. Persiapan Benih Buncis yang Praktis
Karena buncis termasuk salah satu jenis tanaman semusim, jadi proses penanaman awalnya pun menggunakan biji. Tak perlu kebingungan untuk mencari benih buncis yang berkualitas, karena sekarang sudah ada banyak toko yang menjual benih buncis dengan kualitas terbaik.
Setelah benih buncis yang berkualitas sudah disiapkan, maka sekarang Anda hanya perlu memperhatikan cara penanaman, pemupukan, pemangkasan daun dan tunas, penanggulangan hama, serta pemanenan yang tepat. Kemudian, hasil panen dapat dijual dengan harga yang menguntungkan.
5. Proses Budidaya Mudah dan Cepat
Kelebihan terakhir dari usaha budidaya buncis di Indonesia adalah proses budidayanya tergolong mudah dan cepat. Baik buncis Kenya maupun buncis lokal sama-sama bisa ditanam di segala jenis daerah serta tanah. Yang terpenting, kebutuhan sinar mataharinya bisa terpenuhi dengan baik.
Sementara itu, karena tanaman ini sering dihinggapi oleh hama berjenis ulat pemakan daun, jadi para pelaku usaha bisa mengatasinya dengan memberi pestisida Dithane sebanyak 2 ml per 5 liter air. Pemberian pestisida ini tidak boleh dilakukan terlalu sering, tapi hanya 2 minggu sekali saja.
Umumnya, tanaman buncis akan tumbuh hanya dalam waktu kurang lebih 2 minggu saja, dan tidak lama setelah itu batang tanaman buncis dapat menghasilkan sekitar 8-11 buncis dalam sekali panen. Tentu ini bisa menjadi keuntungan bagi para pelaku usaha yang menjalankannya.
Analisis Pendapatan Usahatani Buncis
Jika dibandingkan dengan jenis tanaman polong-polongan yang lainnya, tanaman buncis memang memiliki proses pemeliharaan yang lebih mudah, sehingga ini bisa menjadi keuntungan tersendiri untuk Anda. Selain itu, analisis pendapatan usaha buncis di Indonesia juga cenderung tinggi.
Berikut adalah penjelasan lengkap terkait analisis pendapatan usaha budidaya tanaman buncis di Indonesia:
1. Asumsi
Analisis pertama yang akan kami bahas adalah asumsi terkait usaha yang akan dijalankan tersebut. Untuk lebih jelasnya, simak tabel kebutuhan usaha budidaya buncis yang ada di bawah ini:
Kebutuhan | Lama Penggunaan |
Sewa lahan | 1 tahun |
Pompa air | 1,5 tahun |
Bibit buncis | 1,5 tahun |
Mesin hand sprayer | 3 tahun |
Sabit | 2 tahun |
Pisau | 2 tahun |
Golok | 2 tahun |
Gunting | 2 tahun |
Cangkul | 3 tahun |
Gerobak | 3 tahun |
Wadah untuk hasil panen | 1 tahun |
Timba | 2 tahun |
2. Investasi dan Biaya yang Dibutuhkan
Mulai dari lahan, pompa air, mesin hand sprayer, golok, cangkul, gunting, pisau, gerobak, hingga beberapa jenis peralatan yang telah kami sebutkan sebelumnya harus disiapkan terlebih dahulu sebelum memulai usaha budidaya tanaman buncis.
Setelah semua peralatan siap digunakan, Anda bisa mulai menghitung perkiraan penghasilan dari usaha ini, dan caranya adalah:
a. Biaya Operasional per Bulan
Biaya operasional usaha tanaman buncis dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Berikut adalah rincian lengkap dari kedua jenis biaya tersebut:
Jenis Biaya Tetap | Harga |
Penyusutan pompa air | Rp1.500.000,- |
Penyusutan bibit buncis | Rp750.000,- |
Penyusutan mesin hand sprayer | Rp500.000,- |
Penyusutan sabit | Rp80.000,- |
Penyusutan pisau | Rp50.000,- |
Penyusutan golok | Rp80.000,- |
Penyusutan gunting | Rp25.000,- |
Penyusutan cangkul | Rp100.000,- |
Penyusutan gerobak | Rp350.000,- |
Penyusutan wadah untuk panen | Rp100.000,- |
Penyusutan timba | Rp60.000,- |
Total Biaya Tetap | Rp3.595.000,- |
Jenis Biaya Variabel | Harga |
Pupuk alami | Rp350.000,- |
Pupuk buatan | Rp400.000,- |
Pestisida rumput | Rp350.000,- |
Bambu | Rp450.000,- |
Tali | Rp100.000,- |
Karung | Rp200.000,- |
Pekerja | Rp1.250.000,- |
Total Biaya Variabel | Rp3.100.000,- |
Dengan melihat kedua tabel tersebut, dapat dipastikan bahwa total biaya operasional yang dibutuhkan usaha ini adalah Rp6.695.000,-
b. Pendapatan dan Keuntungan per Bulan
Untuk menghitung berapa perkiraan pendapatan dan keuntungan per bulan dari usaha ini, ikuti cara yang ada di bawah ini:
Penjualan rata-rata = 100 kg
Harga buncis/kg = Rp4.000,-
Jumlah hari dalam sebulan = 30 hari
Pendapatan per bulan = Penjualan rata-rata x harga buncis
Pendapatan per bulan = 100 x Rp4.000 = Rp400.000,-
Pendapatan per bulan = Rp400.000 x 30 = Rp12.000.000,-
Keuntungan per bulan = Pendapatan usaha – total biaya operasional usaha
Keuntungan per bulan = Rp12.000.000 – Rp6.695.000 = Rp5.305.000,-
Kesimpulan
Dengan semakin meningkatnya jumlah permintaan buncis di Indonesia, hal ini membuat usaha buncis semakin menjanjikan. Maka dari itu, mulailah untuk mempelajari tentang bagaimana cara budidaya buncis yang tepat sebelum memulai jenis usaha ini.