Peluang Usaha Ikan Bandeng, Tips dan Analisanya Lengkap

Di antara berbagai jenis ikan, ikan bandeng adalah jenis ikan yang paling banyak diminati. Karena permintaannya yang tinggi, tak heran jika usaha ikan bandeng sangat potensial saat ini.

Namun, tak sedikit peternak ikan bandeng yang mengalami kegagalan karena tidak melakukan analisis bisnis dengan tepat. Nah, di sinilah kami memberikan solusinya.

Artikel berikut akan membahas peluang dan analisis budidaya ikan bandeng sehingga Anda bisa mendapatkan keuntungan tinggi.

Peluang Usaha Ikan Bandeng

Seperti Apa Ikan Bandeng Tersebut

Hingga saat ini, peluang usaha ikan bandeng masih sangat tinggi. Hal itu dikarenakan banyak orang yang membutuhkan produk olahan ikan bandeng. Hal tersebut juga bisa meningkatkan prospek bisnis ikan bandeng. Jadi, Anda bisa mengembangkan bisnis budidaya tersebut ke bisnis pengolahan ikan bandeng seperti berikut.

1. Bandeng Presto

Bandeng presto adalah inovasi pengolahan ikan bandeng. Harga jualnya lebih tinggi dibandingkan dengan ikan bandeng segar. Ikan bandeng diolah dengan bumbu dan dimasak dengan proses pemindangan. Rata-rata modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha bandeng presto tersebut adalah Rp 2.000.000-Rp 8.000.000.

2. Bandeng Bumbu Kuning

Selain bandeng presto, bisnis pengolahan ikan bandeng lainnya adalah bandeng bumbu kuning. Biaya memulai bisnis tersebut lebih murah dibandingkan dengan bisnis bandeng presto, yaitu hanya Rp 4.000.000 saja.

Jika dijual dalam bentuk ikan segar, keuntungan ikan bandeng juga cukup tinggi. Ikan itu bisa dijual seharga Rp28 ribu-Rp35 ribu per kilogram.  Selain itu, ikan ini juga mempunyai pertumbuhan yang cepat sehingga panen bisa dilakukan dengan cepat.

Ikan bandeng mempunyai persentase pertumbuhan sebesar 1,1%-1,7% per harinya. Jadi, ada beberapa siklus panen ikan bandeng setiap tahunnya.

Analisis Bisnis Ikan Bandeng

Bagaimana Peluang Usaha Ikan Bandeng Tersebut

Dalam melakukan analisis ikan bandeng, ada aspek-aspek penting yang harus diperhitungkan seperti pembuatan kolam, bibit ikan bandeng, perawatan kolam dan ikan, pakan, dan biaya panen.

1. Biaya Pembuatan Kolam

Kolam untuk ikan bandeng adalah kolam tambak. Jadi, biaya untuk pembuatan kolam tersebut juga termasuk gaji pekerja kolam. Jika tidak membuat kolam tambak sendiri, Anda harus menyewanya sehingga membutuhkan biaya sewa tambak.

Rata-rata biaya sewa kolam tambak adalah Rp 5.000.000-Rp 6.000.000 per tahun. Jadi, dana yang harus dipersiapkan per bulannya untuk sewa tambak tersebut sebesar Rp 500.000.

2. Biaya Pembelian Bibit Ikan Bandeng

Biaya untuk membeli bibit tergantung dari besarnya kolam. Jika kolam yang digunakan sangat besar, maka minimal bibit yang dibeli adalah 30.000 ekor. Bibit tersebut harganya juga bervariasi, tetapi biasanya dijual dengan harga Rp100 per ekor.

3. Biaya Perawatan

Dalam bisnis ikan bandeng, proses perawatan membutuhkan dana paling banyak. Biaya tersebut harus dikeluarkan setiap harinya.

Untuk satu periode panen, biaya perawatan meliputi gaji pekerja, vitamin, obat, air, dan listrik. Totalnya adalah Rp 7.000.000. Anda juga bisa menggunakan suplemen untuk mempercepat pertumbuhan dan menjaga kesehatan ikan bandeng yang biayanya berkisar antara Rp 150.000-Rp 500.000.

4. Biaya Pakan

Pakan utama dari ikan bandeng adalah pakan pelet yang rata-rata biayanya sebesar Rp 3.600.000 untuk satu periode panen. Karena biaya tersebut cukup mahal, gunakan pakan tambahan untuk menghemat budget. Total biaya pakan tambahan tersebut adalah Rp 4.950.000.

5. Biaya Panen

Ikan bandeng bisa dipanen setelah 6 bulan. Total ikan bandeng per kilogram yang bisa dijual adalah 3-4 ekor. Namun, proses budidayanya akan lebih lama jika menginginkan ukuran bandengan yang besar.

Perhitungan Usaha Ikan Bandeng

Jika ingin memulai ternak ikan bandeng, Anda perlu menyewa tambak. Rata-rata harga sewa tambak adalah Rp3 juta per 1 hektar. Namun, diperlukan 5 hektar lahan untuk memulai bisnis tersebut. Jadi, dana yang dibutuhkan untuk sewa lahan dalam 1 tahun tersebut adalah Rp15 juta.

Sementara itu, biaya benih ikan bandeng adalah Rp3 juta. Biaya vitamin dan pupuk adalah Rp2 juta. Biaya pengeringan tambak sebesar Rp3 juta. Biaya tak terduga sebanyak Rp1 juta. Jadi, total dana yang dibutuhkan adalah Rp24 juta. Kami berikan contoh di bawah ini untuk perhitungan lengkapnya.

1. Asumsi Masa Penggunaan Alat

Pompa air = 3 tahun

Terpal = 2 tahun

Timbangan = 3 tahun

Jaring = 2,5 tahun

Alat pencetakan pelet = 5 tahun

Paralon = 1,5 tahun

Drum = 3 tahun

Timba = 2 tahun

Gerobak angkut = 3 tahun

Selang = 3 tahun

Wadah panen = 2 tahun

Sewa lahan = 4 tahun

Alat tambahan = 1,5 tahun

2.  Investasi Awal

Biaya peralatan

  • Pompa air = Rp 1.000.000
  • Selang = Rp 100.000
  • Paralon = Rp 200.000
  • Terpal = Rp 300.000
  • Timbangan = Rp 300.000
  • Alat cetak pelet = Rp 1.200.000
  • Jaring = Rp 250.000
  • Drum = Rp 100.000
  • Timba = Rp 80.000
  • Gerobak angkut = Rp 600.000
  • Wadah panen = Rp 200.000
  • Sewa lahan = Rp 5.000.000
  • Alat tambahan = Rp 300.000

Biaya Investasi awal = Rp 9.630.000

3. Biaya Operasional Bulanan

Biaya Tetap (Biaya Penyusutan)

  • 1/30 pompa air = Rp 300.000
  • 1/30 selang = Rp 3.000
  • 1/30 paralon = Rp 66.000
  • 1/30 terpal = Rp 100.000
  • 1/30 timbangan = Rp 100.000
  • 1/30 alat cetak pelet = Rp 400.000
  • 1/30 jaring = Rp 83.000
  • 1/30 drum = Rp 3.000
  • 1/30 timba = Rp 2.700
  • 1/30 gerobak angkut = Rp 200.000
  • 1/30 wadah panen = Rp 6.000
  • 1/30 sewa lahan = Rp 167.000
  • 1/30 alat tambahan = Rp 100.000

Total Biaya Tetap = Rp 1.530.700

Biaya Variabel Per Bulan

Benih ikan bandeng = Rp 70.000 x 30 = Rp 210.000

Cacing = Rp 60.000 x 30 = Rp 180.000

Lumut = Rp 80.000 x 30 = Rp 240.000

Pakan apung = Rp 70.000 x 30 = Rp 210.000

Pakan tambahan = Rp 85.000 x 30 = Rp 255.000

Vitamin = Rp 60.000 x 30 = Rp 180.000

Listrik  = Rp 70.000 x 30 = Rp 210.000

Air = Rp 60.000 x 30 = Rp 180.000

Pekerja  = Rp 130.000 x 30  = Rp 390.000

Biaya pengangkutan = Rp 40.000 x 30  = Rp 120.000

Total Biaya Operasional = Rp 2.175.000

4. Keuntungan

Pendapatan dalam satu bulan   = 40 kg x Rp 30.000 x 30 = Rp 36.000.000

Keuntungan per bulan  = Pendapatan satu bulan – (Biaya Operasional + Investasi Awal)

= Rp 36.000.000 – (Rp 1.530.700 + Rp 2.175.000 + Rp 9.630.000)

= Rp 36.000.000 – Rp 13.335.700

= Rp 22.664.300

Tips Usaha Ikan Bandeng

Meskipun tergolong bisnis yang mudah dilakukan, tetapi Anda tetap membutuhkan strategi terbaik untuk melakukan budidaya ikan bandeng agar hasilnya bisa maksimal. Nah, terapkan tips berikut untuk meningkatkan kesuksesan bisnis ikan bandeng tersebut.

1. Penentuan Waktu Mulai Budidaya Ikan Bandeng

Penentuan Waktu Mulai Budidaya Ikan Bandeng

Hal pertama yang harus dilakukan adalah penentuan jadwal budidaya ikan bandeng. Dalam 1 siklus, proses budidaya ikan bandeng membutuhkan waktu 1 bulan agar ikan bisa dipanen.

Enam bulan tersebut dibutuhkan untuk persiapan kolam selama 1 bulan, penggelondongan selama 1 bulan, dan masa pembesaran ikan bandeng selama 4 bulan. Dengan mengetahui waktu tersebut, Anda bisa mempersiapkan kolam untuk setiap siklus.

2. Persiapan dan Pemeliharaan Kolam Ikan Bandeng

Persiapan Dan Pemeliharaan Kolam Ikan Bandeng

Hal selanjutnya adalah dengan menentukan lokasi atau area untuk membuat kolam ikan bandeng. Ini merupakan hal krusial dari budidaya ikan bandeng karena kolam sangat menentukan berhasil atau tidaknya budidaya tersebut. Pastikan kolam tersebut dipersiapkan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini.

  • Ada pintu air.
  • Ada jala lingkar, saringan, saluran masuk dan keluar, pompa air, dan lain-lain. Jangan ada sumbatan apapun di saluran keluar masuknya air. Jadi, perlu dilakukan pengecekan saluran air secara berkala setiap harinya.
  • Pembersihan lumpur kolam secara rutin agar ikan bandeng tidak tercemar oleh hama, penyakit, atau racun.
  • Penambahan kapur untuk meningkatkan pH tanah di dasar kolam agar bisa mencegah pertumbuhan bakteri.
  • Pengisian kolam sesuai jumlah ikan bandeng yang disebar di dalamnya.
  • Ada kincir di atas kolam untuk meningkatkan kadar oksigen dalam air kolam.
  • Jangan sampai tinggi air menjadi berlebihan saat musim hujan dan terlalu sedikit saat musim kemarau. Jadi, air kolam harus selalu diukur dan dipantau.

Ada beberapa tips lain terkait dengan pemeliharaan kolam ikan bandeng tersebut. Jika memilih untuk membudidayakan ikan bandeng air tawar, maka gunakan air tawar. Jadi, tidak semua ikan bandeng harus dibudidayakan di air payau.

Jika budget masih sedikit, Anda bisa memanfaatkan lahan di sekitar rumah yang tidak terpakai tetapi masih layak untuk dijadikan sebagai kolam ikan bandeng. Manfaatkan air sawah ataupun air tanah (sumur) untuk memberikan pengairan rutin di kolam tersebut.

Sebaiknya tumbuhkan plankton alami di dalam kolam agar ikan bandeng bisa makan secara alami selain dari pakan yang diberikan secara rutin. Caranya adalah dengan membiarkan ada beberapa lumut di dalam kolam.

3. Penebaran Benih dan Pemberian Pakan

Penebaran Benih Dan Pemberian Pakan

Benih ikan bandeng terbaik adalah yang bergerak aktif dengan panjang tubuh 1-2 cm. Letakkan dulu bibit ikan tersebut di wadah plastik berisi air dan udara sebelum ditebar di kolam.

Benih harus ditebar sebanyak 2-3 ekor per meter kolam. Waktu penebarannya dilakukan pada sore pukul 16.00-18.00 atau pagi pukul 07.30.

Pemberian pakannya tidak boleh berlebihan agar tidak mengurangi kualitas air. Pakannya berasal dari pelet. Namun, pastikan bahwa pakan tersebut mengandung lemak, protein, asam lemak, mineral, karbohidrat, dan vitamin.

Dengan menerapkan berbagai tips di atas, dijamin usaha ikan bandeng Anda akan meningkat pesat karena hasil panen ikan bandeng yang tinggi. Jangan lupa untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan secara rutin agar hasil panen ikan bandeng menjadi berkualitas tinggi.

Bagikan Postingan: