Rincian Modal Usaha Properti : Kos, Perumahan, Ruko

modal usaha properti

Modal Usaha Properti – Usaha properti memiliki ragam yang cukup banyak, seperti usaha properti kos-kosan area kampus, usaha properti perumahan, makelar, dan pembangunan ruko.

Seluruh usaha tersebut memiliki modal usaha yang berbeda-beda. Untuk itu, silahkan simak artikel berikut untuk mengetahui modal usaha beberapa properti yang telah disebutkan di atas.

Modal Usaha Properti Kos-Kosan Area kampus 

Membangun kos-kosan merupakan usaha yang sangat menjanjikan, apalagi jika kos-kosan tersebut terletak pada tempat yang sangat strategis, semisal dekat kampus. 

Dapat dipastikan mahasiswa kampus-kampus di kota besar di dominasi dengan pendatang dari daerah, nah disinilah kesempatan emas itu datang. 

Lantas berapa modal yang dibutuhkan untuk membangun kamar kos? Yuk, simak penjelasannya.

KebutuhanHargaTotal Harga
Beli tanah120 m2 x Rp 1.000.000Rp 120.000.000
1 Kamar kos12 m2 x Rp 2.000.000Rp 24.000.000
10 Kamar kos10 x Rp 24.000.000Rp 240.000.000

Tabel diatas menjelaskan harga tanah permeter persegi adalah Rp 1.000.000, sedangkan untuk membangun 10 kamar membutuhkan tanah 120 m2. Biaya membangun 1 kamar kos sebesar Rp 24.000.000. Jadi, untuk 10 kamar kos biayanya Rp 240.000.000.

Sehingga total semua biaya :

Rp 120.000.00 + Rp 240.000.000 = Rp 360.000.000

Kapan modal itu bisa kembali?

Sewa 1 Kamar Per bulanRp 400.000
Sewa 10 Kamar Rp 4.000.000
Sewa 1 tahun 12 x Rp 4.000.000Rp 48.000.000
Modal Kembali Rp 360.000.000 : Rp 48.000.007,5

Dari hitungan diatas modal kembali dalam waktu 7,5 tahun.

Modal Usaha Properti Perumahan Tipe 36

modal usaha perumahan

Estimasi tanah yang dibutuhkan sekitar 60 m2, dengan kisaran harga Rp 3.000.000 di daerah ibu kota. 

Jadi, 60 m2 x Rp 1.000.000 = Rp 60.000.000

Pondasi dan Beton

Tipe rumah ukuran 36 m2 membutuhkan pondasi dengan ketentuan 

  • penampang bawah 0,3 m
  • penampang atas 0,2 m
  • tinggi pondasi 0,4 m
  • Volume pondasi = 0,3 + 0,2 : 2 x 0,4 = 0,16 m3
  • estimasi biaya Rp 800.000 x 0,16 m3 = Rp 128.000
  • Untuk rumah tipe 36 maka, 36 x Rp 128.000 = Rp 4.608.000

Biaya Material yang dibutuhkan

MaterialHarga
SemenRp 64.700/sak
Bata merahRp 650/biji
BatakoRp 3.000/biji
BesiRp 125.000/batang
PasirRp 300.000/kubik
Batu kaliRp 250.000/kubik
Paku kayu Rp 35.000/kg
Paku BeronRp 38.000/kg

Harga diatas berdasarkan harga di tahun ini, bisa jadi di tahun berikutnya akan berganti harga.

Biaya Kusen, Pintu, Jendela dan Atap

Kusen dan pintu dengan 2 kamar tidurRp 4.800.000
Pintu PVC kamar mandiRp 800.000
Atap Rumah Rp 6.400.000
Baja Ringan Kaso Rp 3.900.000
Baja ringan rengRp 2.500.000

Biaya Instalasi Bangunan

LampuRp 1.200.000
Stop KontakRp 180.000/unit
SakelarRp 200.000/unit
MCBRp 300.000
Exhaust FanRp 500.000
Kran AirRp 300.000
Instalasi toren airRp 1.500.000
Pipa BuanganRp 5.000.000/50 m
Pipa air hujanRp 60.000
Closet Rp 3.500.000
Septic TankRp 2.500.000

Biaya Tukang

Sistem HarianSistem Borongan
Tukang 1 hari Rp 150.000
Kenek tukang 1 hari Rp 85.000

Biaya 2 tukang, 3 kenek 1 hari 
( 2 x Rp 150.000 ) + ( 3 x Rp 85.000 )= Rp 555.000 

Biaya 2 bulan kerja72 hari x Rp 555.000 = Rp 28.150.000
per m2 estimasi Rp 1.00.000jadi harga 36 m2 adalah36 x Rp 1.000.000 = Rp 36.000.000

Sistem harian dan sistem borongan memiliki kelemahan dan kelebihannya masing-masing, hanya saja sistem borongan biasanya lebih cepat dibandingkan sistem harian.

Dari semua perhitungan diatas dari beli tanah sampai biaya tukang diperkirakan membutuhkan biaya sekitar Rp 184.000.000. Sedangkan untuk harga jual rumah tipe 36 saat ini sudah mencapai kisaran harga Rp 225.000 sampai Rp 300.000

Usaha Properti Makelar Apartemen

Usaha properti yang satu ini tidak membutuhkan biaya, juga kita akan mendapat keuntungan yang berlipat ketika kita mampu menjual unit apartemen.

Berikut kisaran besar keuntungan usaha properti makelas apartemen.

Harga ApartemenBesar Komisi
Rp 500.000 – Rp 3.000.000.0003%
Rp. 500.0001%

Contoh, Pak Andi berhasil menjual satu unit apartemen dengan harga Rp 1.500.000.000

Maka komisi yang diterima Pak Andi sebesar 3% x Rp 1.500.000.000 = Rp 45.000.000

Ketika menjadi makelar properti, hal yang harus dimiliki adalah kepercayaan masyarakat dan sikap yang pantang menyerah dalam mempromosikan properti, baik secara online maupun offline.

Biaya Pembangunan Ruko

Bangunan ruko yang akan kita hitung adalah ruko dengan 2 lantai dan 1 lantai. Memiliki ukuran panjang 10 m dan lebar 6 m. Biaya pembangunan ruko adalah Rp 2.000.000/ m2.

Ruko 2 Lantai

Luas Bangunan = 6 m x 10 m x 2 lantai = 120 m2

Biaya bangun ruko = Rp 2.000.000/ m2

Total biaya = 120 m2 x Rp 2.000.000 = Rp 240.000.000

Ruko 1 Lantai

Luas bangunan = 6 m x 10 m = 60 m2

Total biaya = 60 m2 x Rp 2.000.000 = Rp 120.000.000

Pengeluaran Berkala Usaha Properti

Biaya pengecekan sertifikat

Besarnya biaya yang harus dibayarkan disesuaikan dengan daerah masing-masing properti

Pajak penghasilan bisnis properti

Pajak penghasilan ini harus dibayarkan oleh pemilik rumah. Dulunya  besaran pajak penghasilan sekitar 5%, per 8 September biaya pajak penghasilan mengalami penurunan  menjadi 2,5% dari harga jual.

Pajak Pertambahan Nilai (PPn) Bisnis Properti

PPn ini hanya berlaku untuk properti yang memiliki harga diatas Rp 36.000.000.  Nilai PPn yang harus dibayar sekitar 10%. PPN hanya dibayarkan  satu kali saja pada saat membeli properti.

Pajak Bumi Bangunan (PBB) Bisnis Properti

Besarnya PBB yang harus dibayarkan sekitar  0,5% dari Nilai Jual Kena Pajak (NJKP).

Biaya Balik Nama dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Kegiatan balik nama hanya bisa dilakukan oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT). Biasanya banyak notaris yang juga berprofesi sebagai PPAT. Proses ini biasanya dilakukan ketika AJB berada di notaris.

Biaya Notaris

Terdapat banyak biaya yang dikeluarkan untuk pembayaran jasa profesional notaris, mulai dari  pengecekan sertifikat, validasi pajak, membuat surat kuasa dan lain lain. Besarnya biaya tergantung dengan notaris dan lokasi.

Bagikan Postingan: