Modal Usaha Jamur Serta Perhitungan Keuntungan Nya

Jamur

Sup jamur, jamur crispy, oseng jamur dan masih banyak lagi olahannya. Ada beberapa jenis jamur yang aman dikonsumsi manusia, seperti tiram putih, jamur kuping, kancing, merang, truffle dan sebagainya.

Apalagi jika Anda lihat di beberapa menu prasmanan hajatan atau nasi box acara tasyakuran. Seringkali jamur dimanfaatkan sebagai pelengkap dari sayuran yang ada.

Bisnis jamur modal awalnya relatif kecil. Berbeda dari yang lain, modal untuk bisnis jamur bukan lagi per bulan, tetapi setiap 4 bulan. Karena penggantian bahan baku utama habis pakai.

Modal total dari bisnis jamur hanya Rp. 5.570.000, di awal cukup besar dengan modal Rp. 3.370.000 dan di setiap 4 bulannya butuh modal Rp. 2.200.000.

Modal Awal Budidaya Jamur

BarangBiaya
Kumbung (rumah jamur)Rp 3.500.000
TermometerRp 70.000
SprayerRp 300.000

Bisnis jamur modal awalnya hanya butuh sekitar Rp. 3.370.000.

Modal Per 4 Bulan Usaha Jamur

BarangBiaya
Baglog 1.000 buah (pipa, plastik, kapur, dedak dan lainnya)Rp 2.000.000
Listrik dan airRp 100.000
Lainnya/penunjangRp 100.000

Setiap 4 bulan, Anda harus mengeluarkan modal rutin sebesar Rp. 2.200.000.

Cara Menghitung Keuntungan Usaha Jamur

Keuntungan Kotor Bisnis Jamur Per 4 Bulan

Jamur dipanen setelah 30 – 40 hari. Baglog sendiri bisa dipanen 5 – 7x dalam 4 bulan dan baru bisa diganti dengan baglog yang baru. Maka di sini perhitungannya adalah keuntungan per 4 bulan. Atau keuntungan per baglog aktif.

Biasanya terjadi penyusutan baglog sekitar 10%. Anggap saja dari 1.000 baglog, yang bisa dipanen hanya 900 baglog. Sebagai pemula, pada masa panen pertama, Anda hanya menghasilkan sedikit.

Kemudian, di pasaran harga jamur tiram yaitu Rp 12.000 – Rp 30.000. Misalnya di sini Anda menjual seharga Rp 20.000/kg.

RincianTotal
900 baglog0,42 kg per baglog @Rp 20.000

Total penjualan jamur per 4 bulan

900 baglog0,42 kg x 900 x Rp 20.000 = Rp 7.560.000

Total penjualan periode 4 bulan kedua

900 baglog0,7 kg @Rp 20.000
Total0,7 x 900 x Rp 20.000 = Rp 12.600.000

Perhitungan Keuntungan Bersih Per 4 Bulan Bisnis Jamur

Sebagai masa awal-awal bisnis, mungkin Anda hanya mendapatkan keuntungan yang sedikit. Keuntungan yang sudah dihitung sebelumnya hanyalah keuntungan kotor, tanpa anggaran rutin tiap 4 bulannya.

Setiap 4 bulan, baglog harus diganti dengan yang baru. Sehingga nantinya Anda akan mendapatkan keuntungan kotor dan bersih setiap 4 bulan. Seperti yang sudah dihitung, pada 4 bulan pertama, keuntungannya sedikit karena Anda mungkin masih banyak menemukan kegagalan.

Di 4 bulan kedua, keuntungan kotor yang didapatkan hampir 2x lipat karena Anda dianggap sudah belajar dari kesalahan sebelumnya dan menemukan solusi atau cara yang tepat.

Rincian (4 bulan pertama)Total
Jumlah keuntungan kotorRp 7.560.000
Total modal rutinRp 2.200.000

Keuntungan bersih 4 bulan pertama

  • Rp 7.560.000 – Rp 2.200.000 = Rp 5.360.000
Rincian (4 bulan selanjutnya)Total
Jumlah keuntungan kotorRp 12.600.000
Total modal rutinRp 2.200.000

Keuntungan bersih 4 bulan selanjutnya

  • Rp 12.600.000 – Rp 2.200.000 = Rp 10.400.000

Cara Menghitung Balik Modal Bisnis Jamur

Lantas, apakah bisnis jamur ini bisa balik modal? Tentu bisa. Apalagi saat ini, jamur banyak diminati masyarakat. Kalau Anda ingin keuntungannya berlipat, Anda bisa menjual jamur mentah dan yang sudah dimasak, misalnya jamur crispy.

Untuk pemula yang baru terjun di bisnis “per-jamur-an”, di 4 bulan pertama mungkin hanya sedikit keuntungannya. Seiring dengan pembelajaran, pemahaman dan praktek di lapangan, Anda bisa terus menuai keuntungan.

RincianTotal
Total Menghitung Modal keseluruhanRp 5.570.000
Total keuntungan bersih 4 bulan pertamaRp 5.360.000

Jumlah perhitungan balik modal

  • Rp 5.570.000 : Rp 5.360.000 = 1 bulan

Jika dihitung sejak pertama berbisnis jamur, dengan modal keseluruhan yang hanya Rp 5 jutaan, Anda bisa menikmati modalnya kembali dalam kurun waktu 1 bulan. Artinya, di periode 4 bulan kedua dan seterusnya, sudah untung lebih banyak lagi.

Bagikan Postingan: