Cara Menjadi Buruh Tani : Pekerjaan, Beda dengan Petani

Cara Menjadi Buruh Tani

Cara Menjadi Buruh Tani ~ Indonesia adalah sebuah negara agraris, jumlah petani dan buruh petani di Indonesia sangat banyak tersebar di seluruh pelosok.

Dengan banyaknya lahan yang belum digarap secara optimal, kesempatan menjadi buruh tani masih sangat banyak.

Lantas, bagaimana cara menjadi buruh tani? Apa saja pekerjaannya? Dan apa perbedaan mereka dengan petani biasa?

Dalam kesempatan kali ini kami akan membahas semuanya secara lebih lengkap.

Pekerjaan Seorang Buruh Tani

Buruh tani adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam berbagai macam pekerjaan di bidang pertanian, mulai dari melakukan pengelolaan tanah, menebar benih dan bibit, membudidayakan tanaman, mengatasi hama dan penyakit tanaman, sampai dengan panen dan memperoleh hasil.

Tanaman tersebut bisa untuk digunakan pemilik lahan pertanian sendiri atau dijual kepada orang lain.

Buruh tani secara umum akan bekerja untuk lahan pertanian milik orang lain, dengan imbalan berupa upah uang atau pembagian hasil panen.

Cara Menjadi Buruh Tani

Menjadi petani dan buruh tani bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Selain Anda harus memiliki fisik yang sehat, ada beberapa kualifikasi dan keilmuan yang harus Anda kuasai.

Mengerjakan lahan pertanian yang sangat luas akan memerlukan beberapa kompetensi tersendiri.

Beberapa kualifikasi dan kompetensi tersebut antara lain adalah sebagai berikut ini.

  1. Sehat Jasmani dan Rohani
  2. Mengetahui ciri-ciri benih dan bibit terbaik yang tahan terhadap hama dan penyakit.
  3. Bisa melakukan pengolahan media tanam mulai dari pembuatan guludan, maupun teknik pengolahan lahan lainnya.
  4. Mengetahui formulasi dan dosis pupuk terbaik bagi perkembangan tanaman.
  5. Mampu mengatasi hama dan penyakit baik melalui tindakan preventif maupun pengobatan secara organik dan kimia.
  6. Mengetahui jadwal panen dan rotasi penanaman.
  7. Mampu melakukan panen secara optimal.

Sektor pertanian di Indonesia memang sudah menjadi perhatian khusus dari pemerintah Indonesia. Adanya kebijakan mengenai pengadaan Kartu Tani juga menjadi salah satu bentuk peningkatan kesejahteraan para petani dalam meningkatkan produktivitas pertanian. 

Untuk menjadi buruh tani yang bisa mendapatkan Kartu Tani, Anda harus memenuhi beberapa kualifikasi berikut ini.

Syarat Kartu Tani bagi Buruh Tani

1. Mengikuti tahapan verifikasi data

Untuk mendapatkan kartu tani dari Ditjen PSP Kementan, para petani diharuskan untuk mengikuti tahapan verifikasi data. 

Baik petani dan buruh tani harus melengkapinya dengan melengkapi identitas diri seperti fotokopi e-KTP dan keanggotaan LMDH (tanah hutan). 

Selain itu, buruh tani juga sebaiknya sudah bergabung dalam sebuah kelompok tani yang ada di wilayah tempat tinggalnya.

Setelah persyaratan ini lengkap, petugas penyuluh akan melakukan verifikasi langsung dan nantinya akan mengupload semua data ke dalam SINPI.

2. Rekening Bank

Kartu Tani selain memberikan kemudahan dalam kebutuhan pertanian, juga bisa Anda gunakan sebagai kartu tabungan. 

Anda juga perlu membuka rekening di bank yang sudah ditunjuk, data yang dibutuhkan untuk melakukan verifikasi ini ialah e-KTP dan Kartu Keluarga.

Kartu Tani yang Anda dapatkan akan menyelesaikan masalah pupuk subsidi, karena dengan menggunakan Kartu Tani Anda akan bisa mendapatkan jatah pupuk bersubsidi.

Kartu Tani juga bisa Anda gunakan untuk menjual hasil panennya secara langsung kepada BULOG.

Perbedaan Buruh Tani dan Petani

Secara operasional sebenarnya pekerjaan buruh tani dan petani sama saja, mereka harus melakukan pembudidayaan suatu varietas tanaman dari awal sampai panen.

Yang menjadi perbedaan utama adalah dalam hal kepemilikan tanah atau lahan pertanian. Seorang buruh tani adalah buruh yang diberi upah untuk mengerjakan sebuah lahan milik orang lain, upah bisa berupa uang maupun pembagian hasil panen.

Sedangkan petani adalah orang yang membudidayakan tanaman di atas lahan miliknya sendiri.

Bagikan Postingan: