UMK Banjarnegara Terbaru

Umk Banjarnegara

UMK Banjarnegara ~ UMR Kabupaten Banjarnegara tahun 2022 telah ditetapkan oleh Gubernur Jawa Tengah bersama dengan penetapan UMR kabupaten/kota lainnya di Provinsi Jawa Tengah. UMR Kabupaten Banjarnegara tahun 2022 menjadi UMR paling rendah dari seluruh kabupeten/kota di Provinsi Jawa Tengah, kenaikannya juga hanya berkisar 14 ribu rupiah dari UMR tahun sebelumnya.

Penetapan ini dilakukan dengan memperhatikan data hasil survey Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjarnegara dan Provinsi Jawa Tengah, survey yang dilakukan meliputi biaya hidup, kapasitas perusahaan untuk membayar upah, kondisi jual beli masyarakat, dan masih banyak lagi.

UMK Banjarnegara Tahun 2024

UMK Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2024 ditetapkan sebesar Rp2.038.005,00 dibandingkan tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 1.958.169,69.

Kenaikan UMK Banjarnegara Selama 7 Tahun

UMK Kabupaten Banjarnegara selama beberapa tahun terakhir menjadi UMK paling rendah dari kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah. Meskipun begitu, UMK Kabupaten Banjarnegara selama lima tahun terakhir konsisten selalu mengalami kenaikan seperti yang terdapat pada daftar di bawah ini:

  • UMK Banjarnegara Tahun 2024 Rp 2.038.005,00
  • UMK Banjarnegara Tahun 2023 Rp 1.958.169,69.
  • UMK Banjarnegara Tahun 2022 Rp 1.819.835,00
  • UMK Banjarnegara Tahun 2021 Rp 1.805.000,00
  • UMK Banjarnegara Tahun 2020 Rp 1.748.000,00
  • UMK Banjarnegara Tahun 2019 Rp 1.610.000,00
  • UMK Banjarnegara Tahun 2018 Rp 1.490.000,00

Penetapan UMK Banjarnegara

UMK Kabupaten Banjarnegara resmi ditetapkan oleh Gubernur Jawa Tengah dalam Keputusan Gubernur Jateng Nomor 561/39 tahun 2021. Sebelum ditetapkan, UMK dihitung menggunakan formula dari PP No. 36 tahun 2021 pasal 26 dan data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Data ini disampaikan oleh Menteri Ketenagakerjaan melalui Surat Menteri Ketenagakerjaan kepada Gubernur di seluruh Indonesia Nomor B-M/383/HI/01/00/XI/2021 tentang data perekonomian dan ketenagakerjaan dalam penetapan upah minimum tahun 2022.

Faktor yang Mempengaruhi Besaran UMK Banjarnegara

UMK Kabupaten Banjarnegara tahun 2022 menjadi UMK terendah di Provinsi Jawa Tengah karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:

  • Biaya hidup di Kota Banjarnegara terbilang rendah
  • Sektor industri masih sedikit
  • Tingkat inflasi dan laju pertumbuhan ekonomi
  • Daya beli masyarakat tidak sebesar di daerah lain

Seputar Banjarnegara

Kabupaten Banjarnegara merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki pusat pemerintahan di Kecamatan Banjarnegara. Kecamatan Banjarnegara juga berperan sebagai jalur transportasi yang menghubungkan Kota Purwokerto di Kabupaten Banyumas dengan Kabupaten Wonosobo. Letak geografis Kecamatan Banjarnegara berada di lembah Sungai Serayu yang membentuk cekungan sempir, akan tetapi kondisi ini menyebabkan sektor pertanian di Banjarnegara sangat subur karena terdapat aliran air yang dibutuhkan tanaman. wilayah utara merupakan daerah pegunungan dengan relief bergelombang, wilayah tengah merupakan lembah Sungai Serayu, dan bagian selatan merupakan wilayah curam lereng pegunungan. Terdapat 20 kecamatan di Kabupaten Banjarnegara yang terbagi menjadi 12 kelurahan dan 26 dessa, total luas wilayahnya yaitu 1.069,73 km2 dengan jumlah penduduk 1.002.398 jiwa dan tingkat kepadatan penduduk 979 jiwa/km2.

Kabupaten Banjarnegara berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang di sebelah utara, Kabupaten Kebumen di sebelah selatan, Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Purbalingga di sebelah barat, Kabupaten Wonosobo di sebelah timur. Secara topografi, 65% wilayah Kabupaten Banjarnegara berada di ketinggian 100-1000 meter di atas permukaan laut. Makanan khas yang menjadi iko Banjarnegara yaitu dawet ayu, tempe mendhoan, dan tahu masak mandiraja.

Perekonomian di Banjarnegara

Perekonomian di Kabupaten Banjarnegara sebagian besar bertumpu pada sektor pertanian karena masih banyak lahan persawahan di wilayah Banjarnegara. Jarang ditemukan aktivitas industri di Kabupaten Banjarnegara, berbeda dengan Purbalingga dan Cilacap. Kondisi ini juga berpengaruh pada daya beli masyarakat Banjarnegara yang tidak terlalu besar, karena hampir seluruh kebutuhan pokok dapat terpenuhi dari sektor pertanian itu sendiri seperti kebutuhan makan sehari-hari.

Bagikan Postingan: