8 Ide Nama Usaha Bahasa Jawa dan Artinya

Dalam memilih nama usaha, ada berbagai cara bisa dicoba, salah satunya adalah menggunakan nama usaha Bahasa Jawa. Mungkin beberapa orang menganggap nama dengan bahasa Inggris menjadi sesuatu yang terlihat keren atau elegan.

Akan tetapi, tidak jarang juga para pemilik usaha memutuskan menggunakan istilah dalam Bahasa Jawa, tentunya mempunyai arti yang baik. Biasanya penggunaan nama berbahasa Jawa akan membuat unsur kedaerahan semakin kental seperti Moro Jiwo, Sehat Tentrem, dan sebagainya.

Jika Anda juga ingin menggunakannya, maka kali ini akan diberikan puluhan inspirasi nama dalam Jawa beserta artinya. Jadi, silakan pilih sesuai dengan visi misi usaha agar saling berkesinambungan dan menarik perhatian calon pembeli.

Nama-Nama Usaha Bahasa Jawa dan Artinya

Nama Nama Usaha Bahasa Jawa Dan Artinya

Apabila Anda tertarik menggunakan nama usaha Bahasa Jawa, silakan simak beberapa ide atau inspirasi di bawah ini. Pahami kata-kata tersebut dan pertimbangkan apakah maknanya sesuai dengan bisnis yang dijalankan. Jika iya, maka istilah tersebut bisa dipilih.

1. Monggo Mampir

Ide nama yang pertama adalah Monggo Mampir. Monggo mempunyai arti silakan, sedangkan mampir adalah berkunjung. Oleh karena itu, istilah ini bermakna silakan berkunjung. Biasanya bisnis yang cocok memakai istilah tersebut adalah rumah makan.

Hal ini bukan tanpa alasan. Rumah makan memang menjadi tempat berlabuh ketika hendak mengisi tenaga atau sekadar berkumpul dengan teman dan keluarga. Istilah silakan berkunjung yang dipakai mengindikasikan sebuah keramahan serta tidak terkesan memaksa dalam penjualan.

Meski begitu, tidak menutup kemungkinan Anda bisa menggunakannya untuk jenis bisnis lainnya seperti toko bangunan, toko elektronik, layanan jasa, dan lain-lain. Bahkan kata-kata tersebut masih bisa diotak-atik apabila memang sudah ada orang menggunakannya seperti Monggo Teka, Monggo Pinarak, dan lain-lain.

2. Sami Mirah

Nama Bahasa Jawa bagus berikutnya adalah Sami Mirah. Sami Mirah memiliki arti serba murah. Dengan begitu, istilah ini sangat cocok bagi Anda pengusaha apapun, terutama berbagai barang dengan harga terjangkau seperti sembako, rumah makan, dan lain-lain.

Seperti kita ketahui, harga terjangkau adalah salah satu strategi penjualan yang cukup ampuh di Indonesia. Bahkan, perbedaan harga sangat berpengaruh walau hanya beberapa rupiah saja. Jadi, Anda bisa mencoba menerapkan kata tersebut di dalam bisnis.

3. Enggal Moro

Enggal Moro mempunyai arti lekas datang. Sama seperti poin pertama, kata ini bisa menjadi ajakan bagi calon pelanggan untuk segera datang dan membeli produk yang dijual. Istilah tersebut juga sangat cocok digunakan untuk tempat makan seperti ayam goreng, bubur, soto, bakso, dan sebagainya.

Meski begitu, sepertinya nama di atas sudah banyak yang menggunakannya. Oleh karena itu, apabila Anda ingin menggunakan dalam jangka panjang, silakan cek terlebih dahulu ke lembaga berwenang apakah memang sudah terdaftar secara hukum.

Pasalnya, nama yang sudah terdaftar di lembaga terkait memang sebaiknya tidak digunakan karena bisa memicu berbagai masalah. Bahkan, jika bersikeras, pemilik hak nama tersebut bisa menuntut dan membawa urusan ke jalur hukum.

4. Sami Remen

Sami Remen bermakna orang yang pada menyukai. Jadi, istilah ini juga bisa dipakai sebagai branding bahwa sudah banyak orang menggemari jualan Anda. Nama tersebut pun dapat Anda jadikan doa atau motivasi agar terus berusaha memuaskan hati konsumen.

5. Podo Moro

Secara garis besar, Podo Moro bisa diartikan sebagai “ayo datang”. Dengan demikian, nama ini akan terlihat sebagai sebuah ajakan kepada orang-orang untuk datang. Jadi, Anda bisa mencoba menggunakan nama tersebut untuk menarik perhatian para pembeli.

Hanya saja, untuk mendukung nama tersebut, pastikan Anda sudah mempersiapkan kualitas produk dan pelayanan terbaik. Akan sia-sia jika mengajak calon pembeli datang namun mereka tidak puas dengan pelayanan maupun produk dari toko atau tempat usaha Anda.

6. Artomoro

Nama usaha Bahasa Jawa berikutnya adalah Artomoro. Arto memiliki arti uang, sedangkan moro adalah datang. Jika digabungkan, istilah ini bisa diartikan sebagai uang yang berdatangan. Nama tersebut bisa menjadi doa atau sugesti apabila diucapkan berulang-ulang sehingga sangat cocok dijadikan sebagai tempat usaha.

7. Ninggal Janji

Bahasa Jawa memang terkenal dengan berbagai macam kiasan indah dengan makna mendalam. Hal seperti ini membuat beberapa istilah sangat cocok dipakai untuk usaha kekinian seperti kafe atau sebagainya.

Salah satu nama cukup menarik dan kerap digunakan adalah Ninggal Janji yang berarti meninggalkan janji. Ada banyak tujuan orang datang ke kafe dan tidak hanya sekadar menikmati kopi dan kudapan saja seperti melakukan meeting atau quality time dengan orang terdekat.

Nama Ninggal Janji sangat cocok untuk hal tersebut karena setelah berkumpul pengunjung seperti meninggalkan janji di tempat tersebut. Janji ini bisa berupa hasil meeting, hasil diskusi, atau kesepakatan antara satu dengan lainnya.

8. Pawon Ndeso

Terakhir adalah Pawon Ndeso. Dalam Bahasa Jawa, pawon memiliki arti dapur. Akan tetapi, beberapa orang juga meyakini bahwa pawon mempunyai arti lebih spesifik, yakni alat yang digunakan untuk memasak zaman dulu.

Sementara itu, Ndeso berarti desa atau pedesaan. Oleh karena itu, nama Pawon Ndeso sangat cocok apabila Anda mempunyai usaha di bidang kuliner dan ingin menonjolkan suasana pedesaan lokal. Suasana lokal bisa berupa pemandangan alam yang masih asri atau makanan khas orang-orang pedesaan.

Keuntungan Menggunakan Nama Berbahasa Jawa

Keuntungan Menggunakan Nama Berbahasa Jawa

Jika dilihat, sudah cukup banyak bisnis yang penamaannya menggunakan Bahasa Jawa. Jadi, tidak mungkin mereka melakukannya tanpa alasan. Berikut ini adalah beberapa kelebihan atau keuntungan ketika Anda menggunakan istilah berbahasa jawa dalam sebuah usaha.

1. Memperkuat nuansa lokal

Alasan pertama dan paling banyak ditemui adalah untuk menekankan atau menonjolkan nuansa lokal, terutama Jawa. Jawa memang memiliki berbagai macam kuliner lokal menarik. Tak hanya itu saja, nuansa pedesaan asri juga kerap menjadi daya tarik tersendiri.

Biasanya para pemilik usaha mempunyai dua pilihan dalam penamaan bisnisnya, yakni menggunakan istilah asing atau lokal. Opsi pertama memang akan terlihat kekinian dan modern. Sementara itu, opsi kedua lebih menekankan aspek lokal dan mempunyai peminat cukup banyak mengingat banyak orang kerap menginginkan suasana lebih tenang.

2. Meningkatkan brand awareness

Brand awareness adalah kesadaran konsumen akan sebuah bisnis. Semakin tinggi brand awareness yang dimiliki, maka usaha Anda akan semakin mudah dikenali dan terkenal. Penggunaan istilah berbahasa Jawa bisa menjadi salah satu cara mendapatkannya.

Terlebih lagi jika Anda memilih kata-kata unik yang jarang digunakan oleh orang lain. Dengan begitu, nama usaha tersebut akan terlihat berbeda dan lebih mudah melekat di pikiran orang lain. Oleh karena itu, Anda harus memikirkan matang-matang sebelum memutuskan kata yang akan digunakan.

Sebagai catatan, tidak ada jaminan bahwa bisnis Anda akan melesat ketika menggunakan nama usaha Bahasa Jawa. Pasalnya, masih ada berbagai faktor lain penunjang kesuksesan seperti kualitas produk, pelayanan, pemilihan tempat, dan lain-lain.

Dengan kata lain, nama ini hanya berfungsi sebagai identitas sebuah usaha secara legal. Selanjutnya, Anda tetap harus berfokus pada kepuasan pelanggan seperti menerima kritik saran atau selalu meningkatkan pelayanan kepada mereka.

Bagikan Postingan: