Ketika akan membuat sambal, tomat adalah bahan pelengkapnya yang akan membuat rasa sambal jadi lebih enak. Tidak hanya itu, tomat juga sering ditambahkan dalam berbagai olahan makanan. Begitu dibutuhkannya bahan satu ini membuat peluang usaha tanaman tomat sangat besar.
Apalagi tomat tidak hanya bisa dijadikan bahan masakan, tetapi juga bisa dijadikan bahan untukmenghias makanan bahkan juga bisa dijadikan jus sebagai minuman kesehatan. Ada juga orang yang menjadikan tomat sebagai cemilan dan dimakan begitu saja.
Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa tomat sangat dibutuhkan dalam keseharian. Hal ini membuat market tomat tidak akan ada matinya dan semua rumah tangga pasti membutuhkannya. Dengan alasan ini pula, berbisnis tomat bisa dikatakan merupakan hal yang menguntungkan.
Peluang Usaha Tanaman Tomat
1. Kelebihan Bisnis Tanaman Tomat
Seperti yang sudah diketahui, tomat itu termasuk bahan yang sering ditambahkan pada makanan, baik sebagai hiasan maupun sebagai campuran. Tomat sendiri diketahui memiliki banyak manfaat baik untuk kesehatan maupun untuk kecantikan.
Oleh karenanya, konsumen tomat tidak terbatas pada ibu rumah tangga saja. Tetapi juga pihak lainnya seperti pelaku bisnis makanan bahkan pabrik produk kecantikan dan pabrik yang membuat saus tomat. Inilah salah satu kelebihan usaha buah tomat, pangsa pasarnya begitu luas.
Selain memiliki pasar yang luas dan tidak akan mati, bisnis tanaman tomat ini juga memiliki kelebihan lainnya. Salah satunya adalah perawatan tanamannya yang relatif mudah. Hanya dengan sekali tanam saja Anda bisa memanennya hingga berkali-kali.
2. Kekurangan Usaha Tanaman Tomat
Tanpa bisa dipungkiri, usaha sayuran seperti tomat ini termasuk usaha yang sebenarnya bisa menghasilkan keuntungan besar, namun risikonya juga tinggi. Dengan kata lain, bisnis tanaman tomat ada kekurangannya juga.
Anda harus waspada dengan kekurangan ini. Diantara kekurangan bisnis tanaman tomat ialah tanaman ini tidak tahan dengan hujan yang berlebihan. Anda juga harus memastikan bahwa lokasi penanaman tomat mendapatkan cahaya matahari yang cukup agar pertumbuhannya optimal dan hasilnya melimpah.
Selain itu, sama seperti pada tanaman yang lainnya, tomat rentan terkena penyakit yang membahayakan daun dan buah, walaupun memang untuk kekurangan yang satu ini bisa diakali dengan penyemprotan pestisida. Selain itu, harga tomat tidak menentu, kadang bisa tinggi kadang juga anjlok saat panen raya.
Analisa Usaha Tanaman Tomat
Meskipun harga tomat seringkali fluktuatif dan tanamannya pun memerlukan perawatan ekstra, tetapi tidak ada salahnya untuk mencoba menjalankan bisnis ini. Sebab, ketika harganya sedang tinggi sekalipun orang-orang akan tetap membelinya.
Dan kalau harganya sedang anjlok, bisa diakali dengan cara lebih mengefesiensikan biaya produksi supaya Anda tetap bisa mendapatkan keuntungan. Namun, sebelum menjalankan langsung usaha ini, ada baiknya untuk mengetahui cara menganalisisnya terlebih dahulu.
Terutama karena hal ini berhubungan dengan modal dan pada kesempatan kali ini, mari ambil contoh atau ilustrasi sebagai berikut:
Biaya Tetap
Biaya Tetap | Besar Biaya |
Sewa lahan selama setahun | Rp3.000.000 |
Mulsa | Rp3.000.000 |
Total biaya tetap | Rp6.000.000 |
Biaya Variabel
Biaya Variabel | Besar Biaya |
Pestisida dan obat-obatan | Rp1.000.000 |
Tenaga kerja | Rp2.500.000 |
Pupuk | Rp3.500.000 |
Bibit 4.000 batang | Rp500.000 |
Penyusutan dan biaya lain-lainnya | Rp1.700.000 |
Total Biaya Variabel | Rp9.200.000 |
Biaya operasional = total biaya variabel + total biaya tetap = Rp9.200.000 + Rp6.000.000 = Rp15.200.000
Jika berdasarkan ilustrasi di atas, maka untuk memulai usaha ini, Anda akan memerlukan dana sekitar Rp15.200.000. Itu kalau Anda menyewa lahan, tetapi kalau lahannya adalah milik sendiri, maka biaya sewa bisa ditiadakan.
Dari ilustrasi tersebut, mari anggap bahwa Anda bisa mendapatkan hasil panen hingga 5.000 kg yang jika dijual per kilonya sebesar Rp4.000. Dengan contoh ini, maka Anda bisa mendapatkan hasil penjualan sebesar Rp20.000.000 yang merupakan hasil kali dari 5.000 kg x Rp4.000.
Sehingga keuntungan yang Anda dapatkan adalah sebagai berikut:
Hasil Penjualan – Modal (Biaya Operasional) = Rp20.000.000 – Rp15.200.000 = Rp4.800.000.
Biasanya tanaman tomat sudah bisa dipanen setelah berusia sekitar 3 bulan setelah ditanam. Namun tentunya Anda perlu memperhatikan kondisi buah tomat dulu ya, apakah memang sudah cukup tua untuk dipanen atau tidak.
Sekali lagi, berdasarkan ilustrasi di atas, dalam masa 3 bulan saja Anda sudah bisa mendapatkan laba bersih sebesar Rp4.800.000. Ini adalah laba dari hasil panen yang pertama, selanjutnya masih akan ada panen beberapa kali lagi sebelum akhirnya tanaman tomat harus diganti.
Informasi Tentang Budidaya Tomat
Selain perlu membuat gambaran soal usaha tanaman tomat salah satunya melalui analisa biaya seperti di atas, sebaiknya Anda pahami juga ilmu soal budidaya tomat. Sebab, ini adalah salah satu hal penting yang tidak bisa dihindari ketika Anda ingin menjalankan usaha ini.
Setidaknya ada 3 tahapan dalam budidaya tomat yang diawali dengan tahap pembibitan dan penanaman, kemudian berbagai kendala dalam budidaya tomat serta strategi dalam budidaya tomat agar berhasil. Informasi lengkapnya sebagai berikut.
1. Tahap Pembibitan dan Penanaman
Terkait dengan pembibitan, tentunya Anda harus mempersiapkan lahan untuk menyemai bibit tomat. Lahan yang dimaksud harus diolah terlebih dahulu dengan ditambahkan pupuk kandang supaya unsur hara tanah bisa lebih meningkat. Untuk lahan penyemaian, Anda bisa mempersiapkan sekitar 500 m2.
Begitu lahan untuk penyemaian sudah siap, Anda bisa langsung menanam benih pada lahan tersebut. Biasanya biji akan mulai tumbuh pada usia 5 hari sampai 7 hari setelah disemai. Setelahnya bisa ikuti beberapa poin berikut ini.
- Setelah benih berusia 2 minggu, bisa langsung dipindahkan ke polybag
- Selanjutnya tinggal menyiapkan lahan tanam. Lahan ini perlu dicangkul terlebih dahulu agar akar tanaman tomat bisa lebih mudah untuk tumbuh dan agar sirkulasi udara dalam tanah bisa berlangsung dengan baik. Kedalaman mencangkul sekitar 40 cm.
- Buat bedengan untuk tanaman tomat yang lebarnya antara 1,40 m hingga 1,60 m. Jika bedengan sudah siap, bisa ditutup dengan mulsa
- Lanjut membuat lubang tanam. Umumnya, jarak yang ideal dalam menanam tomat antara 50 cm – 60 cm, sedangkan jarak antar barisnya sekitar 70 cm – 80 cm. Jadi nanti dalam satu bedengan hanya akan ada 2 baris
- Masukkan pupuk kandang dalam lubang. Pastikan pupuk kandang yang digunakan sudah matang dan terakhir, masukkan bibit yang sudah siap tanam ke dalam lubang
2. Kendala dalam Budidaya Tomat
Dalam membudidayakan tomat, ada beberapa kendala yang mungkin harus Anda hadapi. Diantaranya ialah tomat merupakan tanaman yang tidak tahan dengan hujan berlebih. Kemudian, tomat itu memerlukan cahaya matahari untuk tumbuh optimal.
Jadi, pastikan lahan yang digunakan memenuhi syarat ini. Adapun kendala yang ketiga, sama seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, tomat rentan terhadap penyakit pada daun dan buah.
3. Strategi dalam Budidaya Tomat
Seperti yang sudah disampaikan, tomat termasuk tanaman yang memerlukan perawatan intensif. Untuk itu, ketika Anda membudidayakan tanaman ini, perlu melakukan beberapa strategi berikut ini.
- Hanya gunakan bibit yang unggul dan penanaman dilakukan saat musim kemarau
- Kalau ada tanaman yang tidak tumbuh, segera diganti dengan yang baru
- Gunakan pestisida alami sebagai perawatan serta pengobatan tanaman
- Berikan pupuk pada usia 1,5 bulan. Pupuk yang digunakan ialah KCl, urea dan TSP dengan komposisi 1:2:3 dan setiap tanaman diberi sebanyak 12 gram. Pemberian pupuk bisa dilakukan lagi setelah 3 minggu kemudian
Kesimpulan
Usaha tanaman tomat memiliki pangsa pasar yang sangat luas dan usaha ini bisa bertahan lama karena tomat sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi sebelum memulainya, ketahui dulu ilmu dalam membudidayakan tomat agar bisa mendapatkan hasil yang lebih maksimal.