Memulai bisnis di bidang budidaya buah-buah memang cukup menguntungkan, karena memang hampir semua penduduk di bumi mengkonsumsinya. Apabila ingin memulai, silahkan mulai dengan usaha semangka saja karena permintaan pasar yang tinggi.
Buah yang memiliki daging berwarna merah ini menjadi buah populer di Indonesia, bahkan hampir semua masyarakat menyukai buah semangka. Hal tersebut bukankah membuat peluang bisnis budidaya semangka bisa sangat menguntungkan?
Namun, sebelum merintis usaha budidaya semangka, Anda harus mengetahui cara-cara dalam memulainya, misalnya saja cara menanam buah semangka? Apakah Anda sudah tahu? Apabila belum, kebetulan sekali di halaman ini akan membahasnya! Simak sekarang!
Langkah-Langkah Usaha Semangka
1. Syarat Tumbuh Tanaman Semangka
Sebelum mulai menanam semangka, Anda juga perlu mengetahui syarat tumbuh tanaman semangka yang baik dan benar. Ternyata tanaman semangka sangat cocok ditanam di berbagai daerah dengan curah hujan berkisar di antara 40 sampai dengan 50 mm setiap bulannya.
Selain itu, buah semangka juga cocok ditanam di daerah atau tempat yang memiliki suhu sekitar 25 ° Celcius, khususnya pada siang hari. Dengan begitu, apabila Anda ingin membudidayakan buah semangka, maka tidak perlu khawatir tentang kondisi lahan sebab tanaman ini bisa tumbuh baik di dataran tinggi maupun dataran rendah sekalipun.
Untuk kelembaban udara, lebih baik Anda menanam tanaman semangka di daerah yang kering dan cenderung tidak memiliki uap air. , memang habitat asli dari buah semangka adalah di Afrika yakni benua yang sangat panas dan cenderung kering.
Maka dari itu, Anda yang ingin memulai usaha budidaya semangka bisa memperhatikan kondisi lahan terlebih dahulu. Menurut informasi yang dapat dipercaya tanaman semangka cocok ditanam di lahan yang tidak memiliki naungan sekalipun, karena tanaman ini membutuhkan sinar matahari secara langsung.
Kurangnya cahaya matahari yang didapatkan oleh tanaman semangka nantinya akan mengganggu proses perkembangan dan bahkan dapat berpengaruh pada hasil panen nantinya.
Kondisi tanah atau lahan tanaman semangka harus digemburkan terlebih dahulu dan memiliki unsur hara yang tinggi, misalnya saja pH sekitar enam sampai 6,7.
Bila kondisi tanah yang hendak anda tanaman semangka sudah memenuhi kriteria tersebut, jangan lupa lakukan proses pengapuran sampai pH tanah sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tanaman merambat satu ini.
2. Persiapan Benih
Dalam usaha semangka dilakukan adalah mempersiapkan benih yang akan ditanam atau dibudidayakan. Benih semangka yang paling banyak dibudidayakan dan menghasilkan panen bagus adalah jenis beli semangka hibrida input.
Jenis benih ini memiliki dua macam yakni triploid dan Haploid yang merupakan jenis bibit. Bila Anda menggunakan triploid proyek, maka sebaiknya hal pertama yang dilakukan adalah menyayat bijinya atau dilengkungkan, hal tersebut dikarenakan jangan begitu maka cukup keras.
Sedangkan apabila menggunakan benih haploid akan memudahkan Anda dalam proses penyemaian dibandingkan jenis sebelumnya. Setelah itu, adalah proses perendaman biji semangka untuk mengetahui mana bibit yang bagus dan bibit sebaliknya.
Setelah melakukan proses perendaman dengan campuran air hangat, kemudian hormon tumbuh, fungisida dan bakteriSida dengan lama perendaman sekitar 30 menit, maka biji semangka dapat ditiriskan sampai mengering.
3. Pengolahan Lahan
Selanjutnya adalah melakukan pengolahan lahan atau media tanam sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya tanaman semangka. Hal pertama yang perlu dilakukan dalam pengolahan lahan adalah membersihkannya dari gulma, rumput liar, dan lain sebagainya.
Setelah melakukan pembersihan terhadap rumput liar, gulma, maupun batu-batuan yang mengganggu, Anda disarankan untuk membuat bedeng agar air dapat dialirkan dengan baik.
4. Pemupukan Awal
Di urutan keempat ada proses pemupukan awal yang bertujuan untuk memenuhi unsur hara dengan menggunakan pupuk organik serta pupuk kandang sebelum proses penanaman semangka berlangsung.
Hal ini bisa Anda lewatkan apabila merasa unsur hara pada tanah sudah pas dan terpenuhi, sehingga proses penanaman semangka bisa dilakukan secara langsung. Namun untuk hasil maksimal, maka jangan lewatkan tahapan ini pada proses penanaman buah semangka.
5. Membuang Lubang Tanam
Setelah berhasil melakukan proses pemupukan awal, hal selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah membuat lubang tanam pada media tanam. Silakan buat lubang tanam pada lahan semangka yang telah disiapkan dengan kedalaman 8 sampai dengan 10 cm, tentunya dengan jarak 1 lubang dengan lainnya yang pas.
Sebelum proses penanaman berlangsung, sebaiknya Anda membuat lubang tanam seminggu sebelum proses penanaman. Hal tersebut ternyata dapat membantu proses penanaman semangka sehingga menghasilkan panen yang maksimal.
6. Proses Penanaman
Proses penanaman merupakan salah satu proses yang paling penting dalam usaha semangka, karena proses ini akan menentukan baik buruknya hasil panen yang diperoleh.
Sebelum melakukan proses penanaman benih alangkah lebih baiknya jika Anda menyiram area lubang tanam dengan gembor, supaya lahan lebih siap dalam menerima bibit semangka.
Tak hanya itu saja, bibit semangka sebelum ditanam perlu direndam terlebih dahulu dengan larutan khusus yakni larutan perangsang tumbuh dengan tujuan untuk imunisasi benih semangka.
Hal tersebut nantinya akan membantu tanaman semangka, agar tidak mudah terserang penyakit atau hama sehingga perkembangannya menjadi lebih optimal.
Proses perendaman benih semangka dapat dilakukan sekitar 5 sampai dengan 10 menit dan setelah itu Anda bisa memisahkan bibit semangka dari kantong tanam dengan hati-hati, karena kecerobohan dapat memisahkan semangka dengan akarnya atau akarnya bisa rusak
7. Proses Pemeliharaan
Dalam proses pemeliharaan hal yang perlu Anda lakukan adalah melakukan penjarangan dan penyulaman, yang bertujuan untuk mengoptimalkan pertumbuhan serta perkembangan bibit semangka.
Proses penyerangan dilakukan apabila tanaman semangka terlalu lebat, sehingga Anda perlu memotong atau memangkas daun dan juga batang yang sudah tidak dibutuhkan lagi.
Sedangkan untuk langkah penyulaman, Anda bisa melakukannya dengan cara mengganti bibit semangka gagal atau telah mati dengan bibit baru yang lebih sehat agar mampu tumbuh maksimal.
Tidak hanya proses penjarangan dan penyulaman saja dalam pemeliharaan, Anda juga perlu melakukan proses penyiangan yakni membuang ranting yang dianggap sudah tidak sempurna maupun rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman semangka.
8. Pemupukan dan Pengairan
Selanjutnya adalah proses pemupukan dan perairan yang perlu dilakukan secara rutin untuk mendukung proses perkembangan buah semangka dan juga menyehatkan daun.
Untuk pemupukan Anda bisa menggunakan pupuk Topsil D, sedangkan untuk pematangan buah semangka gunakan pupuk Topsil B yang membuat hasil panen nantinya maksimal.
Sementara untuk proses pengairan, secara umum petani semangka akan memakai sistem furrow irrigation. Pada sistem ini air akan dialirkan memakai saluran di antara bedeng, kemudian frekuensi pemberian air pada musim kemarau yaitu 4 sampai 6 hari dan pastikan volume penyiraman air tidak berlebihan.
Setelah melakukan berbagai macam cara hingga proses pemupukan dan pengairan Anda bisa menunggu masa panen yakni ketika tanaman semangka berusia 70 sampai 100 hari.
Analisis Bisnis Semangka
1. Investasi Bisnis Semangka
Peralatan | Harga |
Sewa lahan budidaya | Rp3.900.000 |
Golok dan sabit | Rp60.000 |
Pembuatan bedeng | Rp565.000 |
Keranjang panen semangka | Rp165.000 |
Timbangan | Rp185.000 |
Pengadaan bibit semangka | Rp2.050.000 |
Cangkul | Rp180.000 |
Gerobak dorong | Rp225.000 |
Pompa air | Rp325.000 |
Timba | Rp40.000 |
Hand sprayer | Rp220.000 |
Selang air dan gunting | Rp180.000 |
Alat tambahan lainnya | Rp70.000 |
Total Investasi | Rp8.165.000 |
2. Biaya Operasional per Bulan
Biaya Tetap | Nilai |
Biaya penyusutan | |
Sewa lahan | Rp250.000 |
Golok dan sabit | Rp1.000 |
Pembuatan bedengan | Rp10.000 |
Keranjang panen | Rp4.000 |
Timbangan | Rp4.500 |
Pengadaan bibit semangka | Rp48.000 |
Cangkul | Rp4.500 |
Gerobak dorong | Rp4.000 |
Pompa air | Rp5.500 |
Timba | Rp1.000 |
Hand sprayer | Rp3.500 |
Selang air dan gunting | Rp3.000 |
Penyusutan alat tambahan | Rp1.500 |
Upah pekerja | Rp1.500.000 |
Total Biaya Tetap | Rp1.840.500 |
Biaya Variabel | Nilai |
Pupuk alami Rp27.000 x 30 | Rp810.000 |
Pupuk kimia Rp35.000 x 30 | Rp1.050.000 |
Obat-obatan kimia Rp40.000 x 30 | Rp1.200.000 |
Pestisida Rp20.000 x 30 | Rp600.000 |
Tali rafia dan bambu Rp20.000 x 30 | Rp600.000 |
Pupuk dasar Rp30.000 x 30 | Rp900.000 |
Biaya transportasi Rp20.000 x 30 | Rp600.000 |
Pengemasan Rp10.000 x 30 | Rp300.000 |
BBM Rp25.000 x 30 | Rp750.000 |
Biaya lainnya Rp20.000 x 30 | Rp600.000 |
Total Biaya Variabel | Rp7.410.000 |
Total Biaya Operasional | Rp9.250.500 |
3. Pendapatan dan Keuntungan
Setelah mengetahui biaya investasi beserta dengan biaya operasional per bulannya, maka kini Anda bisa mengetahui pendapatan, keuntungan, bahkan waktu balik modal dengan perhitungan yang jelas. Bagaimana cara hitungnya? Anda bisa cek di bawah ini:
Pendapatan per Panen
Diasumsikan panen rata-rata buah semangka adalah sekitar 110 kg per hari, kemudian harga pasar per kilogramnya Rp6.000. Maka perhitungan pendapatannya dalam waktu satu bulan dengan panen setiap hari adalah sebagai berikut:
110 kg x Rp5.000 = Rp550.000
Rp550.000 x 30 hari = Rp16.500.000
Keuntungan per Bulan
Laba = Total Pendapatan – Total Biaya Operasional
Laba = Rp16.500.000 – Rp9.250.500 = Rp7.249.500
Lama Balik Modal
Total Investasi : Keuntungan = Lama Balik Modal
Rp8.165.000 : Rp7.240.500 = 1 bulan
Usaha semangka di Indonesia sudah banyak sekali, namun untuk memenuhi permintaan pasar belum juga cukup. Dengan demikian, bisnis ini sangat berpeluang besar dalam mendapatkan keuntungan, karena sudah pasti banyak konsumen yang siap menyerbunya.