Peluang Usaha Pala di dan Analisis Modal & Keuntungannya

Saat ini buah pala tidak hanya dianggap sebagai komoditas rempah-rempah saja, tapi usaha pala sudah menjadi salah satu bisnis yang memiliki prospek sangat menjanjikan. Hal ini terjadi bukan tanpa alasan mengingat buah pala sendiri sering digunakan warga Indonesia untuk masak suatu hidangan.

Jika dulu usaha budidaya pala lebih sering dilakukan di luar Pulau Jawa, sekarang sudah ada banyak warga Jawa yang memulai jenis usaha ini. Mereka memilih untuk memberanikan diri memulai usaha budidaya pala, karena melihat hasil analisis usahanya yang tinggi dan menguntungkan.

Ada 2 jenis buah pala yang biasanya dibudidayakan oleh beberapa orang, yaitu buah pala Bogor dan buah pala Maluku. Jika buah pala Bogor memiliki bentuk yang lebih bulat dan rasanya asam, untuk buah pala Maluku memiliki bentuk yang lebih lonjong dan rasanya tidak terlalu asam.

Peluang Usaha Pala di Berbagai Wilayah Indonesia

Sejak dulu hingga sekarang jumlah permintaan buah pala di Indonesia tergolong tinggi, sehingga tidak mengherankan jika usaha perkebunan pala dikatakan memiliki peluang kesuksesan yang cukup besar. Jenis buah ini sering digunakan dalam proses pembuatan bumbu suatu masakan tertentu.

Salah satu alasan mengapa Indonesia menjadi daerah terbaik untuk menanam jenis tanaman ini adalah, karena pohon pala dapat tumbuh di wilayah yang beriklim tropis dengan curah hujan yang tinggi secara lebih baik. Meski begitu, ada hal-hal yang harus diperhatikan untuk menanam pohon ini, yaitu:

1. Tinggi Lahan

Tinggi Lahan

Tanaman atau pohon pala tidak bisa ditanam di sembarang lahan, karena jenis tanaman ini memiliki syarat tumbuh tersendiri pada ukuran tinggi lahannya. Pala hanya bisa tumbuh pada lahan yang terletak di ketinggian 0-700 meter di atas permukaan laut.

Dalam arti lainnya, jenis tanaman ini lebih cocok ditanam di daerah dataran rendah dibanding dataran tinggi. Ketika tanaman pala ditanam di daerah dataran tinggi, hal ini dapat membuatnya mengalami keterlambatan terkait pertumbuhan dan perkembangannya.

2. Iklim

Iklim

Suhu yang dibutuhkan dalam proses penanaman, pertumbuhan, dan perkembangan tanaman pala berkisar antara 18-34 derajat celsius. Maka dari itu, jenis tanaman ini sangat cocok untuk ditanam di berbagai wilayah Indonesia.

Lalu, bagaimana jika Anda membangun usaha ini di daerah yang memiliki kemiringan tajam dan curah hujan tinggi? Maka Anda bisa membangun teras-teras kecil untuk mempertahankan tingkat kesuburan tanahnya. Curah hujan yang baik untuk tanaman ini berkisar antara 2175 mm – 3550 mm per tahun.

3. Tanah

Tanah

Untuk memulai usaha pala yang berkualitas, Anda perlu memperhatikan kualitas tanah dari tempat penanaman pohon tersebut. Pohon pala dapat tumbuh secara lebih baik ketika lapisan atasnya (top soil) dibuat cukup dalam. Selain itu, tanaman ini juga harus memiliki drainese yang baik.

Nantinya, tanah yang digunakan untuk menanam pohon ini harus memiliki unsur hara yang lengkap, agar kebutuhan nutrisi tanaman tersebut bisa terpenuhi. Umumnya, pohon pala dapat tumbuh di tanah yang memiliki struktur pasir atau lempung. Sebab, tanah ini mengandung bahan organik yang tinggi.

4. Ketersediaan Air

Ketersediaan Air

Tanaman dapat tumbuh ketika kebutuhan airnya bisa terpenuhi dengan baik. Dalam hal ini, tanaman pala memiliki kepekaan yang tinggi terhadap genangan air di sekitarnya. Maka dari itu, sebelumnya kami mengatakan bahwa tanaman ini harus memiliki drainese yang baik.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan ketersediaan air pada proses pertumbuhan tanaman ini adalah dengan membuat tanaman penutup tanah. Tidak hanya itu, tanaman pelindung jenis lainnya juga dapat menjadi solusi terbaik untuk mengatasi ketersediaan air pohon ini.

5. Angin

Angin

Beberapa orang mengira bahwa kebutuhan utama dari tanaman hanyalah air. Namun, kenyataannya angin juga menjadi salah satu hal yang dibutuhkan untuk proses pertumbuhan tanaman. Tak banyak orang yang tahu bahwa tanaman pala sangat peka terhadap angin kencang.

Jenis tanaman ini memang membutuhkan angin untuk proses pertumbuhannya, tapi ini bukan berarti mereka membutuhkan angin yang kencang. Justru angin kencang dapat membuat penyerbukan tanaman menjadi terganggu. Jadi, Anda perlu menghindari daerah yang sering dilewati angin kencang.

Analisis Usaha Tani Palawija Terbaru

Analisis Usaha Tani Palawija Terbaru

Hasil panen dari tanaman pala tidak hanya bisa digunakan untuk membuat bumbu masakan saja, tapi juga untuk membuat minyak aeteris, minyak asiri, dan jenis-jenis minyak seperti ini lainnya. Dengan banyaknya manfaat dari tanaman ini, jumlah permintaannya pun terus mengalami peningkatan.

Meski begitu, Anda tetap harus menghitung dan menganalisis perkiraan pendapatan serta keuntungan dari usaha budidaya tanaman ini. Jika Anda belum tahu bagaimana cara melakukan analisis usaha budidaya pala, perhatikan contohnya berikut ini:

1. Daftar Peralatan Usaha Pala

Untuk membuat usaha ini terus berkembang dan sukses, tentu Anda harus menyiapkan berbagai jenis peralatan yang berkualitas. Berikut adalah beberapa jenis peralatan yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis tanaman palawija:

  • Lahan pala
  • Bibit tanaman pala
  • Mesin semprot
  • Timba
  • Pisau
  • Golok
  • Sabit
  • Timbangan
  • Selang air
  • Gerobak
  • Pompa air
  • Keranjang (untuk hasil panen)

2. Cara Menghitung Biaya Operasional Usaha Budidaya Pala

Sama halnya seperti jenis usaha lainnya, biaya operasional usaha budidaya pala juga dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Nantinya, total biaya tetap dan biaya variabel dapat dijumlahkan untuk menghasilkan keseluruhan biaya operasional usaha.

Berikut adalah rincian lengkap mengenai biaya tetap dan biaya variabel dari usaha budidaya pala di Indonesia:

a. Biaya Tetap

KebutuhanBiaya Tetap
Penyusutan lahan tanaman palaRp1.500.000,-
Penyusutan bibit tanaman palaRp800.000,-
Penyusutan mesin semprotRp250.000,-
Penyusutan timbaRp100.000,-
Penyusutan pisauRp40.000,-
Penyusutan golokRp75.000,-
Penyusutan sabitRp40.000,-
Penyusutan timbanganRp75.000,-
Penyusutan selang airRp60.000,-
Penyusutan gerobakRp175.000,-
Penyusutan pompa airRp150.000,-
Penyusutan keranjang (untuk hasil panen)Rp80.000,-
Total Biaya TetapRp3.345.000,-

b. Biaya Variabel

KebutuhanBiaya Variabel
Pupuk organikRp600.000,-
Pupuk kimiaRp700.000,-
Obat tanaman dan pestisidaRp700.000,-
Biaya transportasiRp250.000,-
PengemasRp150.000,-
BBMRp200.000,-
Total Biaya VariabelRp2.600.000,-

Setelah membuat rincian kebutuhan dari usaha budidaya pala seperti yang ada di atas, jumlahkan hasil keduanya dengan menggunakan rumus:

Biaya operasional = Biaya tetap + Biaya variabel = Rp3.345.000 + Rp2.600.000 = Rp5.945.000,-

3. Cara Menghitung Pendapatan dan Keuntungan Usaha Tanaman Pala

Cara menghitung pendapatan dan keuntungan dari usaha ini tidak jauh berbeda dengan cara menghitung pendapatan serta keuntungan usaha lain, yaitu:

Hasil panen yang terjual = 20 kg

Harga pala per kg = Rp25.000,-

Pendapatan per panen = 20 kg x Rp25.000 = Rp500.000,-

Pendapatan per bulan = Rp500.000 x 30 = Rp15.000.000,-

Laba = Total pendapatan – Total biaya operasional = Rp15.000.000 – Rp5.945.000 = Rp9.055.000,-

Kesimpulan

Usaha pala dapat sukses ketika pemilik bisnisnya mampu memperhitungkan segala halnya dengan baik. Mulai dari strategi bisnis, strategi pemasaran, hingga beberapa aspek penting dalam bisnis lainnya harus diperhatikan untuk menghasilkan bisnis yang sukses.

Bagikan Postingan: