Tanaman nanas sering disebut sebagai tumbuhan tropis yang dapat menghasilkan buah dengan rasa menyegarkan. Nantinya, buah dari tanaman ini dapat dijual dengan harga yang cukup tinggi. Jadi, usaha nanas di Indonesia maupun di negara lainnya cenderung menjanjikan.
Jika dibandingkan dengan proses tanam nanas di negara lainnya, proses tanam nanas di Indonesia bisa dilakukan secara lebih cepat. Hal ini terjadi karena kondisi negara Indonesia sangat mendukung pertumbuhan pohon nanas yang membutuhkan cuaca panas untuk mempercepat proses tumbuhnya.
Sampai saat ini, budidaya nanas masih memiliki peluang yang terbuka lebar dan mampu menghasilkan keuntungan yang cukup besar. Bahkan, untuk memulai jenis usaha ini pun Anda tidak membutuhkan modal yang terlalu besar. Untuk lebih jelasnya, perhatikan informasi yang ada di artikel ini!
Peluang Usaha Nanas yang Terbuka Lebar
Salah satu alasan mengapa bisnis jual nanas dikatakan sangat menjanjikan adalah karena jumlah permintaannya yang terus meningkat, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Bahkan, saat ini sudah ada banyak usaha budidaya nanas di Indonesia yang mengekspor produknya ke luar negeri.
Tentu kegiatan usaha ini dapat mendatangkan keuntungan yang lebih besar terhadap perusahaannya. Dengan mengekspor produk buah nanas yang dipanennya ke luar negeri, jenis konsumennya dapat lebih beragam. Agar Anda semakin mengenal peluang usaha ini dengan baik, simak penjelasan berikut:
1. Tidak Membutuhkan Lahan yang Terlalu Luas
Tak banyak orang yang tahu bahwa sebenarnya pohon nanas tidak membutuhkan lahan yang terlalu luas, sehingga Anda bisa langsung menanamnya di depan rumah atau di pekarangan rumah. Karena lahan yang dibutuhkan tidak terlalu besar, jadi modalnya pun cenderung kecil.
Hanya dengan menyiapkan satu lahan kecil di depan rumah saja, Anda sudah bisa memulai jenis usaha ini yang dikatakan tidak pernah mati. Segala jenis keuntungan bisa Anda dapatkan dengan memulai usaha budidaya tanaman nanas di rumah.
2. Jumlah Permintaan yang Terus Meningkat
Sesuai dengan apa yang sudah kami katakan di beberapa paragraf sebelumnya, jumlah permintaan buah nanas di seluruh dunia terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Tentu ini bisa menjadi keuntungan tersendiri bagi orang-orang yang ingin memulai usaha budidaya pohon nanas.
Konsumen dari usaha ini tidak hanya berasal dari satu individu atau kelompok saja, tapi juga berasal dari berbagai kelompok yang membutuhkannya, misal seperti untuk kebutuhan rumah tangga, usaha kuliner, stok di supermarket, dan lain sebagainya.
3. Peralatan yang Dibutuhkan Tidak Banyak
Selain tidak membutuhkan lahan yang terlalu luas, usaha nanas juga tidak membutuhkan peralatan yang cukup banyak. Beberapa jenis peralatan yang dibutuhkan usaha budidaya nanas adalah cangkul, wadah untuk hasil panen, sabit, gerobak, pisau, sekop, pompa air, golok, dan lain-lainnya.
Ketika semua jenis peralatan yang dibutuhkan tersebut sudah siap, maka Anda bisa langsung menanam pohon nanas dengan mudah. Setelah pohon tumbuh menjadi lebih besar dan berbuah, ambil buahnya untuk dijual dengan harga yang cukup tinggi.
4. Nilai Jual Nanas Tergolong Tinggi
Saat ini nanas terjual dalam harga yang berkisar antara Rp5.000,- sampai Rp10.000,- per buah. Meski terkesan kecil, tapi sebenarnya angka ini dapat memberikan keuntungan yang cukup besar bagi para pelaku usahanya. Maka dari itu, tak ada salahnya untuk memulai jenis usaha budidaya tanaman ini.
Kendati demikian, penting untuk banyak orang tahu bahwa harga nanas di Indonesia bisa berubah-ubah tergantung haga jualnya di pasaran pada saat itu.
5. Tidak Membutuhkan Banyak Karyawan
Untuk memulai jenis usaha budidaya tanaman ini, Anda tidak perlu merekrut banyak karyawan sekaligus. Sebab, usaha budidaya nanas bisa dilakukan oleh satu orang saja. Jika Anda merasa kekurangan tenaga untuk melakukannya sendiri, maka Anda bisa merekrut satu karyawan dulu.
Jika usaha yang dijalankan tersebut sudah menghasilkan laba atau keuntungan yang cukup banyak, Anda bisa memperluas jaringannya dengan merekrut banyak karyawan yang berkualitas. Dengan begitu, usaha itu bisa semakin berkembang ke arah yang lebih baik.
Analisis Prospek Usaha Nanas di Indonesia
Buah nanas tidak hanya bisa dikonsumsi secara langsung, tapi juga bisa diolah menjadi beberapa jenis hidangan dan camilan yang lezat, seperti keripik nanas, selai nanas, sirup nanas, dan produk-produk seperti ini lainnya. Ini juga menjadi salah satu alasan mengapa prospek bisnis nanas menjanjikan.
Selain mengetahui seberapa tinggi peluang dari usaha yang akan dijalankan, Anda juga perlu menghitung kisaran pendapatan dan keuntungan yang dapat diperoleh dari usaha ini. Berikut adalah cara mudah untuk menghitung kisaran pendapatan dan keuntungan usaha budidaya nanas:
1. Buat Daftar Peralatan yang Dibutuhkan
Setiap jenis usaha pasti membutuhkan peralatan yang berbeda-beda, begitu pun juga dengan usaha budidaya nanas. Meski peralatan yang menjadi kebutuhan usaha ini tidak jauh berbeda dari usaha budidaya tanaman jenis lainnya, tapi ada beberapa di antaranya yang berbeda, yaitu:
- Lahan nanas
- Bibit nanas
- Gunting
- Pisau
- Pompa air
- Cangkul
- Gerobak
- Sekop
- Timba
- Mesin semprot
- Golok
- Sabit
- Wadah untuk hasil panen
2. Hitung Biaya Operasional Usaha Budidaya Nanas
Setelah membuat daftar peralatan yang dibutuhkan usaha ini, Anda bisa menghitung biaya operasional yang harus dikeluarkan untuk memulai usaha budidaya tanaman ini. Biaya operasional suatu usaha dapat dibagi menjadi 2 jenis yang berbeda, yaitu biaya tetap dan biaya variabel.
Biasanya, jumlah biaya tetap akan berbeda dengan jumlah biaya variabel dari suatu usaha. Jadi, mari kita menghitungnya satu per satu:
a. Biaya Tetap Usaha Budidaya Nanas
Biaya tetap juga sering disebut dengan biaya penyusutan dari suatu usaha. Dalam hal ini, jumlah biaya tetap usaha budidaya nanas adalah:
Kebutuhan | Biaya Tetap |
Lahan nanas | Rp1.250.000,- |
Bibit nanas | Rp900.000,- |
Gunting | Rp30.000,- |
Pisau | Rp30.000,- |
Pompa air | Rp150.000,- |
Cangkul | Rp80.000,- |
Gerobak | Rp100.000,- |
Sekop | Rp90.000,- |
Timba | Rp150.000,- |
Mesin semprot | Rp250.000,- |
Golok | Rp80.000,- |
Sabit | Rp40.000,- |
Wadah untuk hasil panen | Rp90.000,- |
Total Biaya Tetap | Rp3.240.000,- |
b. Biaya Variabel Usaha Budidaya Nanas
Berbeda dengan biaya tetap yang harus dikeluarkan usaha budidaya nanas, berikut adalah rincian biaya variabelnya:
Kebutuhan | Biaya Variabel |
Pupuk alami | Rp600.000,- |
Pupuk buatan | Rp650.000,- |
Obat dan pestisida | Rp500.000,- |
Tali | Rp100.000,- |
Biaya transportasi | Rp200.000,- |
BBM | Rp150.000,- |
Total Biaya Variabel | Rp2.200.000,- |
Kemudian, hitung keseluruhan biaya operasional usaha ini dengan menambah biaya tetap dan biaya variabel, yaitu Rp3.240.000 + Rp2.200.000 = Rp5.440.000,-.
3. Hitung Pendapatan dan Keuntungan Usaha Budidaya Nanas
Ada rumus khusus yang dapat digunakan untuk menghitung kisaran pendapatan dan keuntungan dari usaha ini, dan rumus tersebut adalah:
Hasil panen yang terjual = 50 buah
Harga buah nanas satuan = Rp7.500,-
Pendapatan per panen = 50 x Rp7.500 = Rp375.000,-
Pendapatan per bulan = Rp375.000 x 30 = Rp11.250.000,-
Laba = Pendapatan – Biaya operasional = Rp11.250.000 – Rp5.440.000 = Rp5.810.000,-
Penutup
Semua orang bisa memulai usaha nanas dengan mudah, jika mereka sudah menyiapkan lahan yang memadai dan peralatan yang lengkap. Selain itu, pahami juga cara menghitung pendapatan dan keuntungannya dengan baik, agar Anda bisa memperhitungkan strategi yang lebih baik di masa depan.