Sebelum memulai usaha melon, ada banyak hal wajib diketahui untuk kelangsungan bisnis tersebut kedepannya. Merintis usaha di bidang budidaya buah-buahan mengharuskan Anda betul-betul mengenal jenis buahnya, bahkan untuk urusan bibit perlu diperhatikan juga.
Namun, bukan berarti Anda harus terpaku pada proses pembibitan saja, berbagai macam proses lainnya juga tidak kalah penting untuk keberlangsungan bisnis. Peluang usaha budidaya melon dari dulu hingga sekarang memang menguntungkan, sehingga banyak peminatnya.
Keuntungan yang didapatkan pun cukup besar karena memang melon merupakan salah satu buah paling laris di pasaran. Agar usaha di bidang ini bisa berjalan lancar dan bisa menghasilkan, maka ada beberapa hal yang perlu dipelajari dengan menyimak ulasan di bawah ini:
Tentang Bisnis Melon
1. Memulai Bisnis Melon
Hingga kini bisnis melon menjadi salah satu usaha yang tidak pernah mati, karena sepanjang tahun terus ada. Untuk memulai bisnis ini, tidak perlu modal yang begitu banyak bahkan bisa disesuaikan dengan kemampuan.
Apabila hanya memiliki modal kecil dan tempat budidaya tidak begitu luas, jangan berkecil hati, karena bisnis budidaya melon masih tetap bisa berjalan. Dengan begitu, Anda tidak perlu memaksakan untuk langsung membuat bisnis menjadi besar di langkah awal.
2. Pelaku Bisnis Budidaya Melon
Tidak pilih-pilih, siapa saja bisa menjalankan bisnis budidaya melon dan cocok cocok saja dilakukan oleh semua orang. Hanya saja, pelaku usaha melon harus mengetahui informasi-informasi penting tentang budidaya melon untuk mengantisipasi kerugian.
Bukan hanya masalah kerugian, pengetahuan tentang bisnis melon penting demi kelancaran bisnis Anda kedepannya.
3. Konsumen Bisnis Melon
Kalau masalah konsumen, Anda pasti tahu betul bahwa ada banyak orang di dunia ini yang menyukai buah berbentuk bulat nyaris sama dengan semangka. Konsumen bisnis melon bisa datang darimana saja, mulai dari rumah tangga hingga bisnis kuliner.
Pasalnya, buah melon bisa diolah menjadi berbagai macam makanan, mulai dari jus, kemudian salad buah, selai, dan masih banyak lainnya. Kebutuhan terhadap buah melon juga cukup tinggi sehingga tidak perlu mengkhawatirkan perihal konsumen.
4. Peralatan Usaha
Dalam berbisnis di bidang budidaya buah-buahan, bukan hanya lahan saja yang perlu dipersiapkan, melainkan juga peralatan usahanya. Peralatan dalam usaha ini akan membuat bisnis Anda berjalan semakin maksimal, sehingga berpotensi panen memuaskan. Peralatan yang dibutuhkan, yakni:
- Golok dan sabit
- Keranjang panen
- Timbangan
- Bibit melon
- Cangkul
- Gerobak dorong
- Pompa air
- Timba
- Hand sprayer
- Selang air
- Gunting
Hal penting lainnya juga perlu Anda persiapkan, khususnya sebagai pendukung agar budidaya buah melon lengkap, seperti:
- Pupuk alami / organik
- Pupuk kimia / anorganik
- Obat-obatan kimia
- Pestisida
- Tali rafia
- Bambu
- Polyback
5. Lokasi Strategis
Menguntungkan sekali jika memiliki lahan perkebunan yang strategis, dimana lahan tersebut dekat dengan berbagai macam fasilitas publik, terutama pasar. Memang, tempat menjual buah melon bukan hanya di pasar saja, bisa di rumah makan, restoran, maupun hotel.
Namun, dekat dengan salah satu tempat penjualan saja sudah menguntungkan, sehingga Anda tidak perlu datang ke tempat jauh untuk menjual melon.
6. Pekerja
Jika lahan yang hendak Anda tanami melon luas, maka secara otomatis membutuhkan bantuan tenaga kerja untuk menjalankan bisnis ini. Anda bisa mempekerjakan satu atau dua orang bahkan lebih, namun tentu saja harus disesuaikan dengan budget karena sudah pasti Anda harus memberi upah.
Sedangkan apabila lahan perkebunan melon cukup kecil, maka menggarapnya sendiri adalah ide yang tidak begitu buruk. Pasalnya, dengan menggarap sendiri Anda tidak perlu memikirkan biaya pengeluaran berupa upah pekerja.
7. Harga Jual
Harga buah melon di pasaran tidak dapat dipastikan setiap kali panen karena sudah pasti akan berubah-ubah, sehingga Anda perlu mempersiapkan kemungkinan terburuk.
Biasanya melon dihargai mulai dari Rp5.000,- sampai dengan Rp10.000,- per kilogramnya, namun hal ini juga akan bergantung pada jenis melon yang Anda tanam. Jenis melon juga mempengaruhi harga di pasaran, sehingga Anda perlu memastikan hendak menanam jenis melon yang mana.
Keuntungan dan Kekurangan Usaha Melon
Keuntungan yang bisa didapatkan ketika seseorang terjun dalam bisnis bidang budidaya melon adalah berupa laba yang tinggi. Pasalnya, penjualan buah-buahan di pasar dihargai cukup besar, sehingga laba yang akan didapatkan juga besar.
Selain itu, buah melon juga tergolong buah paling banyak dikonsumsi oleh orang-orang, sehingga kebutuhan terkait buah ini sudah pasti tinggi. Buah ini juga dapat diolah menjadi berbagai macam makanan, sehingga banyak tempat yang membutuhkannya.
Salah satu permintaan tertinggi terkait buah melon adalah bisnis rumah tangga dan juga pabrik, misalnya pabrik selai melon, kemudian minuman-minuman rasa melon, dan masih banyak lainnya.
Namun, kita tidak bisa menutup mata dan telinga karena setiap bisnis memiliki kekurangan masing-masing, begitu juga budidaya melon. Kekurangan yang dimiliki oleh bisnis satu ini adalah persaingan yang ketat, karena sudah banyak orang yang terjun membudidayakan buah melon.
Semua bisnis sudah pasti memiliki pesaing, namun untuk budidaya melon persaingannya sangat ketat sehingga Anda harus merawatnya dengan baik agar menghasilkan panen yang baik pula untuk menarik konsumen.
Analisis Usaha Budidaya Melon
Investasi
Peralatan Bisnis Melon
Sewa lahan = Rp2.500.000,-
Golok dan sabit = Rp60.000,-
Keranjang panen = Rp170.000,-
Timbangan = Rp170.000,-
Bibit melon = Rp630.000,-
Cangkul = Rp190.000,-
Gerobak dorong = Rp220.000,-
Pompa air = Rp320.000,-
Timba = Rp40.000,-
Hand sprayer = Rp230.000,-
Selang air = Rp150.000,-
Gunting = Rp50.000,-
Peralatan tambahan lainnya = Rp70.000,-
Jumlah Investasi = Rp4.800.000,-
Biaya Operasional per Bulan
BIaya Tetap
Penyusutan
Sewa lahan = Rp208.400,-
Solok dan sabit = Rp970,-
Keranjang panen = Rp3.900,-
Timbangan = Rp2.750,-
Bibit melon = Rp14.300,-
Cangkul = Rp4.300,-
Gerobak dorong = Rp3.500,-
Pompa air = Rp5.200,-
Timba = Rp900,-
Hand sprayer = Rp3.700,-
Selang air = Rp2.400,-
Gunting = Rp1.100,-
Peralatan tambahan = Rp1.600,-
Upah pekerja = Rp1.500.000,-
Total Biaya Tetap = Rp1.753.020,-
Biaya Variabel
BBM Rp25.000,- x 30 = Rp750.000,-
Pengemas Rp12.000,- x 30 = Rp360.000,-
Pupuk alami Rp27.000,- x 30 = Rp810.000,-
Pupuk kimia Rp31.000,- x 30 = Rp930.000,-
Transportasi Rp20.000,- x 30 = Rp600.000,-
Obat kimia Rp38.000,- x 30 = Rp1.140.000,-
Polyback Rp27.000,- x 30 = Rp810.000,-
Pestisida Rp14.000,- x 30 = Rp420.000,-
Rafia & bambu Rp17.000,- x 30 = Rp510.000,-
Biaya lainnya Rp12.000,- x 30 = Rp360.000,-
Total Biaya Variabel = Rp6.690.000,-
Total Semua Biaya Operasional
Biaya tetap + Biaya Variabel = Rp8.443.020,-
Pendapatan per Panen
65 Kilogram x Rp6.000,- = Rp360.000,-
Rp360.000,- x 30 hari = Rp11.700.000,-
Dengan demikian, keuntungan yang akan didapatkan setiap kali panen usaha melon adalah:
Pendapatan – Biaya Operasional = Laba
Rp11.700.000,- – Rp8.443.020,- = Rp3256.980,-
Usaha melon memang tidak terlihat menguntungkan, namun jika mengetahui rincian keuangan Anda pasti akan menemukan besaran keuntungan setiap kali panen. Jika Anda berminat merintis usaha budidaya buah satu ini, maka silahkan ikuti berbagai macam cara yang sudah dijelaskan sebelumnya.