Usaha Maggot BSF untuk Pemula, Begini Cara Memulainya

Usaha maggot memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Selain berperan sebagai pengurai limbah, saat mencapai tahap pupa, maggot dapat dijadikan sumber daya bernilai ekonomis seperti pakan ternak, kompos, dan manfaat lainnya.

Maggot adalah larva yang berasal dari spesies lalat Black Soldier Fly (BSF) dan terbentuk dalam tahap kedua metamorfosis setelah tahap telur dan sebelum tahap pupa yang kemudian akan menjadi lalat BSF dewasa.

Peluang Usaha Maggot BSF

Peluang Usaha Maggot Bsf

Budidaya maggot relatif mudah dilakukan karena mereka berkembang biak secara alami di alam, terutama di lingkungan tropis dan subtropis. Sehingga, potensi perkembangbiakan maggot mudah diwujudkan di Indonesia yang memiliki iklim tropis.

Perkembangbiakan maggot terjadi di media yang bersih, terutama pada media yang mengandung aroma fermentasi, sehingga lalat BSF tidak menimbulkan penyakit. Lalat BSF memiliki antibiotik alami dalam tubuhnya yang mencegah penularan penyakit.

Berbeda dengan lalat hijau yang cenderung berkembang biak pada media yang kotor atau busuk, yang rentan terhadap kuman dan bakteri. Untuk menarik maggot datang, caranya sebenarnya cukup mudah. Anda hanya perlu menyediakan media berfermentasi di tempat yang telah disiapkan.

Cara Memulai Usaha Budidaya Maggot

Sebelum memulai usaha ternak maggot BSF, penting untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang aspek praktis dan teoritis budidaya maggot, termasuk perawatan dan pengembangan lalat BSF.

1. Siapkan Bahan-Bahan

Siapkan Bahan Bahan

Dalam budidaya maggot, terdapat beberapa bahan yang perlu disiapkan guna menjamin kesuksesan usaha dan kelangsungan maggot.

  • Ember
  • Air secukupnya
  • EM4 atau Yakult (merk minuman)
  • Kantong plastik (disarankan membeli di tempat berkebun)
  • Royco (penyedap masakan)
  • Gula pasir
  • Dedak

2. Siapkan Kandang Ulat Maggot

Siapkan Kandang Ulat Maggot

Kandang maggot berperan sebagai tempat bagi lalat BSF untuk berkawin dan bertelur hingga menetas. Bagi pemula, dapat menggunakan kandang berukuran kecil.

Untuk kandang ulat maggot, disarankan menggunakan bahan-bahan seperti kayu sebagai kerangka, jaring lembut (waring) sebagai dinding kandang, dan atap plastik UV. Kandang ini akan dilengkapi dengan rak pre-pupa dan media bertelur.

Ukuran kandang yang dianjurkan adalah sekitar 2,5 m x 4 m x 3 m, atau sesuaikan dengan lahan yang tersedia. Kandang ulat maggot harus memenuhi persyaratan berikut:

  • Suhu maksimal 36°C.
  • Terlindungi dari hujan.
  • Terhindar dari sinar matahari langsung (keadaan gelap), namun tetap memiliki sirkulasi udara yang baik.

3. Buat Media Ternak Maggot

Buat Media Ternak Maggot

Media ternak maggot memiliki beragam variasi dan dapat didapatkan secara gratis. Satu opsi yang dapat dipertimbangkan adalah memanfaatkan bekatul yang telah dikeringkan atau limbah rumah tangga yang masih segar, seperti buah-buahan dan sayuran yang belum membusuk.

Pastikan untuk tidak menggunakan media yang busuk atau mengandung bahan berbahaya. Bekatul merupakan pilihan yang baik karena memiliki tekstur yang kering dan mudah didapatkan.

Media ternak maggot juga dapat dikombinasikan dengan sayuran dan buah-buahan sesuai dengan persentase yang diinginkan. Cara persiapan media ternak maggot:

  • Siapkan wadah baki berukuran sedang.
  • Taburkan bekatul secara merata di seluruh permukaan baki dengan ketebalan 2 cm.
  • Tambahkan limbah sayuran dan buah-buahan di atas bekatul hingga hampir penuh.
  • Taburkan bekatul di bagian pinggir dan sedikit di atas sayuran.

4. Proses Ternak Lalat BSF

Proses Ternak Lalat Bsf

Proses ternak untuk usaha maggot harus disesuaikan dengan aktivitas lalat tersebut. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diketahui dalam proses ini:

  • Langkah pertama, persiapkan ember kecil dan isi dengan 1 liter air. Tambahkan gula pasir dan EM4 atau yakult, lalu aduk hingga merata.
  • Persiapkan ember besar dan isinya dengan dedak atau bekatul. Tambahkan penyedap rasa agar aroma menjadi lebih kuat dan menarik bagi lalat BSF. Aduk hingga merata.
  • Tuangkan sedikit demi sedikit larutan dari ember kecil ke ember besar, sambil terus diaduk hingga merata. Pastikan campuran tidak terlalu kering atau terlalu basah.
  • Masukkan campuran tersebut ke dalam kantong plastik bening, namun hanya sekitar separuh dari kapasitas plastik. Kemudian ikat ujung plastik karena dedak akan mengalami fermentasi dan mengeluarkan gas.

Ruang udara diperlukan untuk memungkinkan gas fermentasi keluar. Ikat ujung plastik dengan menggunakan rafia dan simpan di tempat yang sejuk selama 4-5 hari.

  • Setelah 4-5 hari, kantong plastik dapat dibuka. Fermentasi dianggap berhasil jika tercium aroma fermentasi yang mirip dengan aroma tape.
  • Fermentasi bekatul atau dedak dapat disimpan dalam tempat yang terlindungi dari gangguan hewan dan dapat ditutup dengan dedaunan atau diberi taburan sisa makanan di atas campuran tersebut.

Pastikan suhu penyimpanan maggot antara 30-38 derajat Celcius, dengan tempat penyimpanan terpapar sinar matahari untuk menjaga kehangatan kandang dan memfasilitasi penetasan telur. Selain itu, pastikan sirkulasi udara lancar.

  • Aroma dari fermentasi akan menarik lalat BSF untuk bertelur di sekitar dedak yang telah mengalami fermentasi.
  • Lalat BSF akan bertelur pada media yang berfermentasi selama sekitar 1-3 hari. Telur-telur ini akan menetas dan larva yang baru menetas akan memakan makanan yang ada di media fermentasi.

Setelah melewati periode 2-3 minggu, maggot akan mengalami pertumbuhan yang signifikan dan siap untuk diambil atau dipanen.Penting untuk menyisakan beberapa maggot agar dapat digunakan sebagai bibit untuk memulai siklus reproduksi kembali.

5. Merawat Maggot BSF

Merawat Maggot Bsf

Setelah larva maggot berumur 6 hari, langkah selanjutnya adalah memindahkan mereka ke dalam biopond yang telah disiapkan dengan media ternak. Penting untuk menjaga kepadatan penyebaran larva agar setiap meter persegi biopond berisi sekitar 8-10 kg maggot.

Pastikan biopond memiliki ukuran yang memadai untuk menampung jumlah maggot yang akan diternakkan. Selama proses budidaya, perhatikan untuk memberikan pakan secara teratur setiap harinya guna merawat maggot.

Dalam kasus ini, maggot membutuhkan jumlah pakan sekitar 8-10 kg per meter persegi setiap hari. Penting juga untuk melakukan perhitungan yang tepat terkait kapasitas pakan agar tidak terjadi kekurangan pakan selama masa budidaya.

Lanjutkan memberikan pakan kepada larva maggot sampai mereka mencapai usia sekitar 25 hari atau sebelum mereka berubah menjadi pupa. Proses ini memastikan maggot tumbuh dengan baik sebelum tahap selanjutnya dalam siklus hidupnya.

6. Masa Panen

Masa Panen

Setelah telur menetas, berikan waktu sekitar satu minggu sampai larva sepenuhnya terbentuk. Masa yang tepat untuk melakukan panen maggot BSF adalah antara dua hingga tiga minggu setelah telur menetas.

Untuk menjaga kelangsungan bisnis dan memastikan lalat BSF datang secara konsisten, lakukan penaburan dedak hasil fermentasi di sekitar area penetasan telur atau ember setiap minggu. Jangan lupa juga menaruh sampah organik di dalam kandang sebagai makanan bagi maggot BSF.

Penutup

Usaha ulat maggot menawarkan peluang yang menjanjikan dalam sektor pakan ternak dan pengolahan limbah organik. Budidaya maggot juga relatif sederhana dan tidak memerlukan peralatan yang rumit.

Dengan pengaturan yang tepat, langkah-langkah panen yang jelas, serta kandungan gizi dan nutrisi yang tinggi, usaha maggot memiliki potensi untuk menjadi sumber pendapatan yang menguntungkan bagi para pelaku usaha di sektor peternakan dan pengolahan limbah organik.

Bagikan Postingan: