Permintaan labu kuning, apalagi menjelang Lebaran pasti akan menjulang tinggi karena produksi kue kering juga banyak. Dengan demikian, usaha labu kuning akan sangat menguntungkan, karena sudah pasti banyak pabrik atau usaha industri rumahan kue membutuhkannya.
Sebenarnya tidak hanya menjelang Lebaran saja, namun memang permintaan labu kuning paling banyak adalah di waktu-waktu tersebut. Setiap hari pasti akan dibutuhkan labu kuning, akan tetapi kemungkinan besar permintaannya tidak lebih banyak ketika menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Peluang Usaha
Seperti yang dikatakan sebelumnya, kebutuhan labu kuning menjelang lebaran sangatlah tinggi karena digunakan untuk produksi kue-kue lebaran dan makanan lainnya. Akan tetapi, selama pabrik cookies dan sejenisnya masih berdiri, maka permintaan labu kuning akan ada setiap harinya.
Hal ini tentu bisa dijadikan peluang usaha budidaya labu kuning untuk mendapatkan keuntungan melimpah setiap harinya. Bahkan dengan budidaya labu Anda tidak perlu menunggu lama untuk balik modal, karena hanya dalam 2 bulan saja.
Untuk lebih jelasnya tentang keuntungan, pengeluaran, maupun modal, silahkan simak informasi selanjutnya berikut ini:
Analisa Usaha Labu Kuning
1. Investasi
Peralatan | Harga |
Pembukaan lahan untuk budidaya | Rp2.050.000 |
Pengadaan bibit labu kuning | Rp290.000 |
Golok dan sabit | Rp75.000 |
Hand sprayer atau alat semprot | Rp125.000 |
Cangkul | Rp140.000 |
Pompa air | Rp225.000 |
Gerobak dorong | Rp225.000 |
Timbangan | Rp35.000 |
Timba dan selang | Rp225.000 |
Mesin semprot hama | Rp220.000 |
Peralatan tambahan lainnya | Rp30.000 |
Jumlah Investasi | Rp3.640.000 |
2. Biaya Operasional per Bulan
Biaya Tetap | Nilai |
Penyusutan pembukaan lahan untuk budidaya | Rp170.000 |
Penyusutan bibit labu kuning | Rp5.000 |
Penyusutan golok dan sabit | Rp1.500 |
Penyusutan hand sprayer atau alat semprot | Rp2.500 |
Penyusutan cangkul | Rp3.500 |
Penyusutan pompa air | Rp5.500 |
Penyusutan gerobak dorong | Rp4.000 |
Penyusutan timbangan | Rp1.000 |
Penyusutan timba dan selang | Rp5.500 |
Penyusutan mesin semprot hama | Rp4.000 |
Penyusutan peralatan tambahan lainnya | Rp1.000 |
Upah pekerja | Rp1.500.000 |
Jumlah Biaya Tetap | Rp1.703.500 |
Biaya Variabel | Nilai |
Pupuk kompos Rp22.000 x 30 | Rp660.000 |
Pupuk kimia Rp32.000 x 30 | Rp960.000 |
Pestisida Rp30.000 x 30 | Rp900.000 |
Biaya lainnya Rp23.000 x 30 | Rp690.000 |
Biaya transportasi Rp24.000 x 30 | Rp720.000 |
Biaya pengemasan Rp10.000 x 30 | Rp300.000 |
BBM Rp20.000 x 30 | Rp600.000 |
Jumlah Biaya Variabel | Rp4.830.000 |
Total Biaya Operasional per Bulan :Rp6.533.500
3. Keuntungan dan Balik Modal
Pendapatan per Panen
57 kg x Rp5.000= Rp285.000
Rp285.000x 0 hari = Rp8.550.000
Keuntungan per Bulan
Total Pendapatan – Total Biaya Operasional = Laba
Rp8.550.000 – Rp6.533.500 = Rp2.016.500
Lama Balik Modal
Total Investasi : Keuntungan = Lama Balik Modal
Rp3.640.000 : Rp2.016.500 = 2 bulan
Cara Budidaya Labu Kuning
1. Syarat Tumbuh Labu Kuning
Sebelum memulai bisnis labu kuning, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu tentang informasi seputar tanaman merambat satu ini. Dengan mengetahui berbagai macam hal tentang labu kuning, maka Anda bisa lebih mudah dalam perawatannya.
Salah satu informasi yang perlu Anda ketahui tentang labu kuning adalah syarat tumbuh, agar bisa mempersiapkannya ketika hendak membudidayakan labu kuning.
Poin pertama yang wajib diketahui, labu kuning bisa tumbuh dengan optimal apabila ditanam di daerah dengan ketinggian sekitar 800 sampai 1.200 mdpl. Tidak hanya itu saja, daerah tersebut juga perlu memiliki curah hujan sekitar 700 hingga 1.000 mm per tahunnya.
2. Pemilihan dan Persiapan Bibit Waluh
Bibit waluh atau labu kuning sebenarnya bisa didapatkan melalui cara generatif atau melalui bijinya secara langsung. Akan tetapi jika tidak ada waktu untuk mengolah biji labu kuning agar bisa menjadi bibit, maka silahkan beli bibit jadi di toko tanaman atau pertanian.
Jika ingin memperoleh bibit langsung dari bijinya, maka Anda perlu memilih buah labu kuning yang berukuran besar, kemudian memiliki warna kulit yang cerah serta memiliki pangkal buah yang kecil.
3.Pengolahan Lahan Labu Kuning
Pada usaha labu kuning pengolahan lahan tanam merupakan hal yang sangat penting sehingga perlu dipersiapkan jauh sebelum tanah digunakan untuk menanam tanaman tersebut.
- Silahkan gemburkan tanah yang akan ditanami labu kuning dengan cara membajak atau mencangkulnya sedalam 20 cm sampai dengan 30 cm.
- Setelah itu, Anda perlu melakukan pengapuran dengan memanfaatkan kapur pertanian atau juga bisa dolomit apabila PH tanah berada di angka enam.
- Kebutuhan kapur atau dolomit yang Anda gunakan untuk 1 hektar lahan adalah sekitar 1 sampai dengan 2 ton, karena hal tersebut sudah takarannya.
- Proses pemupukan berlangsung, Anda bisa melanjutkan dengan membuat bedengan yang memiliki ukuran lebar sekitar 1 meter, lalu tinggi sekitar 20 cm sampai 30 cm serta panjang menyesuaikan lahan tanam yang disiapkan.
- Pastikan jarak antara bedengan memiliki panjang sekitar 35 cm sampai 40 cm agar tanaman nantinya tidak saling berebut nutrisi.
- Berikutnya yang perlu Anda lakukan proses pemulsaan dengan mulsa plastik yang bertujuan untuk menjaga kelembaban tanah sehingga dapat ditanami labu kuning dengan baik.
- Langkah berikutnya silahkan buat lubang tanam pada permukaan menghafal plastik dengan ukuran diameter sekitar 10 m sentimeter untuk digunakan sebagai tempat tumbuhnya biji lalu.
- Dalam satu bedengan, silahkan membuat dua baris lubang tanam dengan jarak antara lubang satu dengan lainnya yakni sekitar 40 cm.
- Setelah lubang tanam dibuat, Anda harus memasukkan pupuk kandang atau pupuk kompos dengan takaran yang sesuai dengan lahan budidaya.
4. Penanaman Labu Kuning
Ketika memutuskan untuk merintis usaha labu kuning, maka Anda harus melakukan penanaman karena ini hal yang sangat penting. Penanaman tanaman labu kuning bisa dilakukan setelah lahan benar benar siap digunakan.
Silahkan masukkan benih waluh ke dalam setiap lubang, kemudian Anda harus menimbunnya kembali dengan tanah dan padatkan.
Namun pada pembenaman tersebut jangan terlalu dalam, yakni sekitar 1,6 atau 2 cm saja agar proses pertumbuhan benih atau tumbuhnya tunas bisa lebih cepat.
5. Perawatan Tanaman Labu Kuning
1. Penyulaman
Ketika ada tanaman yang rusak, proses penyulaman juga bisa dilakukan, yakni dengan mencabut tanaman yang rusak kemudian menambalnya dengan bibit baru.
2. Penyiangan
Pastikan Anda melakukan penyiangan dengan mencabuti seluruh tanaman liar atau gulma yang tumbuh di sekitar labu kuning, agar tidak mencuri nutrisi yang seharusnya dapatkannya.
3. Pemupukan Susulan
Proses pemupukan susulan bisa dilakukan ketika tanaman labu kuning berhasil tumbuh dan berusia sekitar 3 minggu. Anda bebas memilih pupuk, bisa pupuk kandang atau pupuk kimia yang sesuai dengan kebutuhan tanaman labu kuning.
Merintis usaha labu kuning dapat dikatakan cukup mudah, karena pada dasarnya tanaman ini mudah tumbuh dan berkembang. Labu atau waluh menjadi bahan dasar pembuatan berbagai macam kue, sehingga permintaan pasar setiap harinya selalu ada.