Peluang Usaha Kelapa Sawit Skala Rumahan/UMKM di Indonesia

Kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang nilai ekonominya cukup tinggi. Bahkan, keuntungan yang bisa didapatkan melalui usaha kelapa sawit ini sangatlah besar.  Usaha ini bisa ditemukan dengan mudah khususnya di daerah Kalimantan Sumatera.

Buah kecil ini sangat diperlukan dalam berbagai jenis industri. Bahkan termasuk di dalamnya industri farmasi, industri pangan serta industri kecantikan. Hal ini menyebabkan permintaan kelapa sawit begitu tinggi.

Cara Memulai Usaha Kelapa Sawit Berskala Rumahan atau UMKM

Kalau di Indonesia, sebenarnya bisnis ini dikuasai oleh konglomerat yang nilai investasinya juga besar. Walaupun demikian, ini tidak berarti bahwa bisnis kelapa sawit yang skalanya kecil bahkan skala rumahan tidak akan berhasil.

Anda tetap memiliki kesempatan untuk sukses melalui usaha yang satu ini, dan cara yang bisa Anda tempuh untuk menjalankan bisnis kelapa sawit sebagai berikut:

1. Siapkan Lahannya

Siapkan Lahannya

Buah kelapa sawit berasal dari pohon yang ukurannya lumayan besar. Jadi untuk menanam tanaman ini diperlukan lahan yang lumayan luas. Kalau memang ingin hasil bisnis yang benar-benar terlihat, sebenarnya Anda memerlukan lahan yang cukup luas supaya pohon yang ditanam bisa lebih banyak.

Agar bisa lebih murah, sebaiknya cari lahan yang lokasinya ada di dekat hutan atau di pinggiran desa. Biasanya juga kebun kelapa sawit juga berada jauh dari kota dan banyak pekerja yang bertempat tinggal di dekatnya.

Sepenting apapun lahan untuk menanam tanaman kelapa sawit nanti, pastikan Anda mendapatkannya secara legal ya. Dan walaupun lokasinya lebih disarankan berada di dekat hutan atau di pinggiran, tetap perhatikan kemudahan transportasinya.

Satu tambahan informasi lagi, tanaman kelapa sawit bisa tumbuh dengan baik di tanah yang kandungan mineralnya lebih banyak. Untuk lahan 1 hektar biasanya mampu menampung sekitar 180 hingga 200 pohon kelapa sawit.

2. Pastikan Legalitas Lahan Kelapa Sawit

Pastikan Legalitas Lahan Kelapa Sawit

Sebelumnya sudah disebutkan bahwa lahan untuk menanam kelapa sawit, Anda harus mendapatkannya secara legal. Namun tidak hanya itu, lahan ini juga harus dipastikan legalitasnya juga. Lahan yang sudah pasti legal akan membantu Anda terhindar dari risiko berurusan dengan hukum kelak.

Lahan yang sudah pasti legal juga akan membuat Anda terhindar dari penggusuran lahan usaha, penipuan bahkan pungutan liar. Soal legalitas ini nanti bisa diurus ke kecamatan atau bahkan ke desa. Biasanya untuk masalah perizinan usaha gratis, bahkan untuk UMKM juga cenderung dipermudah.

Selain itu, hindari memilih lahan di hutan gambut serta hutan lindung yang merupakan tempat untuk konservasi alam.

3. Merekrut Tenaga Kerja

Merekrut Tenaga Kerja

Bagaimanapun, kebun kelapa sawit ini tidak bisa Anda kelola sendirian. Harus ada orang lain yang ikut membantu sehingga untuk menjalankan usaha ini sudah pasti Anda harus mencari tenaga kerja. Pastikan kalau tenaga kerja yang akan dipilih itu kompeten ya.

Dan pastinya kalau merekrut tenaga kerja maka Anda harus siap untuk membayarnya. Gaji tenaga kerja kebun kelapa sawit memang tidak murah, tapi sayangnya tenaga kerja ini sangat Anda perlukan. Jadi, mau tidak mau Anda memang harus menyediakan dana untuk membayar mereka.

Dengan bantuan tenaga kerja yang kompeten ini, hampir bisa dipastikan usaha Anda akan membuahkan hasil yang menakjubkan. Daripada mengelola kebun ini seorang diri, khawatirnya kebun yang diharapkan mendatangkan keuntungan justru terbengkalai.

4. Gunakan Bibit yang Unggul

Gunakan Bibit Yang Unggul

Sudah menjadi rahasia umum bahwa untuk mendapatkan hasil terbaik, maka Anda harus menggunakan bibit terbaik pula. Oleh karena itu, pastikan Anda hanya menggunakan bibit kelapa sawit yang bagus. Soal bibit, ada dua opsi yang bisa Anda pilih, bisa berupa biji atau bisa juga berupa tanaman kecil.

Bibit yang manapun yang akan dipilih tentu ini terserah Anda. Hanya saja, kalau ingin menggunakan biji, sebaiknya hindari biji yang diambil langsung dari alam ya. Sebab, kualitas biji ini masih belum diketahui.  Daripada harus menanggung risiko yang tidak menyenangkan, bibit ini sebaiknya beli saja.

5. Kerjasama dengan Jasa Manajemen yang Terpercaya

Kerjasama Dengan Jasa Manajemen Yang Terpercaya

Perlu diketahui bahwasanya dalam usaha perkebunan kelapa sawit, ada jasa manajemen yang tugasnya adalah mengelola lahan. Jasa ini biasanya nanti juga akan memberikan pendidikan soal bagaimana cara mengelola lahan dengan baik.

Begitu pentingnya jasa ini, sehingga Anda harus bekerjasama hanya dengan jasa yang mempunyai reputasi bagus. Itupun kalau Anda memang ingin menggunakan jasa ini, kalau tidak mau menggunakan juga biasanya tidak masalah.

Umumnya, jasa manajemen yang baik itu akan melakukan survei untuk mempertahankan kelestarian lingkungan khususnya yang ada di sekitar kebun yang direncanakan.

Analisis Biaya Budidaya Kelapa Sawit

Analisis Biaya Budidaya Kelapa Sawit

Untuk mendapatkan gambaran soal modal yang perlu disiapkan untuk menjalankan usaha ini, ada baiknya untuk membuat analisis biayanya terlebih dahulu. Perlu dipahami dulu bahwa analisis biaya berikut ini hanya sekedar contoh dan tidak mencantumkan harga asli.

Tetapi ketika nanti Anda membuat analisis biaya sendiri, silahkan masukkan harga yang sesuai dengan kondisi di lapangan. Contoh ini hanya untuk memberikan gambaran pada Anda soal kira-kira berapa keuntungan yang akan didapat melalui usaha kelapa sawit.

Untuk memahami analisis biaya tersebut, mari buat asumsi sebagai berikut:

  • Lahan akan disewa dibayar untuk 12 bulan
  • Gerobak dorong akan digunakan selama 62 bulan
  • Golok akan digunakan selama 62 bulan
  • Timba akan digunakan selama 44 bulan
  • Pompa akan digunakan selama 62 bulan
  • Alat penjahit karung akan digunakan selama 62 bulan
  • Wadah akan digunakan selama 44 bulan
  • Cangkul akan digunakan selama 44 bulan

Dari asumsi di atas, selanjutnya tinggal buat ilustrasi analisis biaya untuk bisnis kelapa sawit skala UMKM atau rumahan sebagai berikut:

Peralatan

Biaya PeralatanBesar Biaya
TimbaRp82.000
PompaRp350.500
Alat penjahit karungRp122.500
WadahRp92.000
CangkulRp331.500
GolokRp130.000
Bibit kelapa sawitRp2.750.000
Gerobak dorongRp1.513.000
Sewa lahanRp2.560.000
Alat tambahan lainnyaRp192.500
Total PeralatanRp8.124.000

Biaya Operasional per Bulan

Biaya Tetap

Nama Biaya TetapBesar Biaya
Gaji karyawanRp2.000.000
Penyusutan timbaRp1.636
Penyusutan pompaRp5.653
Penyusutan alat penjahit karungRp1.976
Penyusutan wadahRp2.091
Penyusutan cangkulRp7.534
Penyusutan golokRp2.097
Penyusutan bibit kelapa sawitRp3.409
Penyusutan gerobak dorongRp24.403
Penyusutan sewa lahanRp213.333
Penyusutan peralatan tambahanRp3.105
Total Biaya TetapRp2.265.238

Biaya Variabel

Biaya VariabelBesar Biaya
BBMRp750.000
PengemasRp600.000
Biaya transportasiRp2.400.000
Pembasmi hamaRp780.000
Tali rafiaRp540.000
KarungRp750.000
PupukRp750.000
Obat-obatanRp900.000
Total biaya variabelRp7.470.000

Total Biaya Operasional = Biaya Tetap + Biaya Variabel = Rp2.265.238 + Rp7.470.000 = Rp9.735.238

Pendapatan per bulan:

  • 330 kg x Rp1.500 (harga per kilo kelapa sawit) = Rp000
  • Rp000 x 30 hari = Rp14.850.000

Keuntungan per bulan = Total Pendapatan – Total Biaya Operasional = Rp14.850.000 – Rp9.735.238 = Rp5.114.762

Berdasarkan contoh analisa biaya di atas, andaikan dalam 1 hari Anda bisa panen hingga 330 kg kelapa sawit dan harga per kilonya sebesar Rp1.500, maka dalam sehari itu pula Anda akan mendapatkan uang sebanyak Rp495.000.

Jika panen bisa dilakukan setiap hari dan jumlah panennya tetap sama, maka dalam 1 bulan Anda bisa mendapatkan uang sebesar Rp14.850.000 dengan keuntungan bersih sebesar Rp5.114.762.

Kesimpulan

Untuk menjalankan usaha kelapa sawit, Anda tidak harus menyiapkan dana sampai jutaan rupiah. Sebab, menjalankan usaha ini bisa dimulai dari skala kecil sekalipun seperti skala UMKM.

Hanya saja perlu diperhatikan, demi menjaga keberlangsungan usaha, pastikan Anda memilih lahan yang legal. Untuk selanjutnya daftarkan juga usaha Anda ini supaya Anda terhindar dari penipuan, pungutan liar bahkan penggusuran lahan usaha.

Bagikan Postingan: