Kedelai adalah salah satu sumber protein nabati yang sangat baik manfaatnya untuk tubuh. Permintaan akan kedelai juga tinggi karena bahan yang satu ini termasuk bahan yang bisa diolah menjadi aneka produk. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika Anda menjalankan usaha kedelai ini.
Beberapa waktu yang lalu santer terdengar bahwa Indonesia mengimpor kedelai demi memenuhi kebutuhan kedelai di dalam negeri. Pasokan yang ada rupanya masih belum cukup memenuhi permintaan kedelai yang cukup tinggi.
Ini semakin memperjelas bagaimana peluang bisnis kedelai terbuka sangat lebar. Pastinya, bisnis inipun akan sangat menjanjikan dan tentunya bisa mendatangkan keuntungan. Bisnis yang dilakukan juga tidak sebatas budidaya, tetapi Anda juga bisa menjual hasil olahan kedelai juga. Tertarik?
Peluang Usaha Kedelai
Seperti yang sudah diketahui, petani yang membudidayakan kedelai jumlahnya tidak sedikit. Sayangnya, hasil panen masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dan permintaan kedelai yang selalu ada setiap hari.
Di sisi lain, bisnis kedelai tidak hanya menjanjikan keuntungan yang menggiurkan, tetapi juga kaya akan manfaat sehingga bagus untuk siapapun yang mengonsumsinya. Terkait dengan peluang bisnis kedelai, kurang lebih beberapa hal yang bisa diperhatikan sebagai berikut:
1. Konsumen
Konsumen kedelai tentunya sangat banyak. Pasalnya, meskipun kedelai seringkali tidak dikonsumsi secara langsung, namun produk olahan sumber protein satu ini sangat digemari. Sebut saja diantaranya tahu dan tempe yang seringkali dijadikan laut dan teman makan.
Ada banyak industri pengolahan kedelai yang sangat memerlukan bahan satu ini, bahkan dalam jumlah besar. Tidak hanya industri makanan, industri selain makanan juga ada yang membutuhkannya. Misalnya peternakan, industri farmasi, dan masih banyak lagi.
Dengan banyaknya pihak yang membutuhkan kedelai, tentunya pemasaran hasil panen nanti tidak akan sulit. Semua pihak dan semua industri tersebut dapat Anda jadikan target pemasaran. Kalaupun tidak bisa menjualnya sendiri, Anda bisa menggunakan jasa perantara, misalnya ke koperasi desa.
2. Kelebihan Usaha Budidaya Kedelai dan Olahannya
Kelebihan bisnis kedelai ini tentunya sudah jelas terutama dari target pasarnya yang banyak. Tidak hanya industri besar, bahkan pelaku home industri juga banyak yang membutuhkannya. Selain itu, kalau Anda membudidayakannya sendiri, perawatan tanamannya cenderung mudah.
Permintaannya pun tinggi dan ke depannya juga bisa dipastikan ada setiap hari. Tidak hanya itu, harga jual kedelai cenderung stabil sehingga siapapun yang terlibat dalam bisnis ini akan sangat diuntungkan.
3. Pemasaran Kedelai
Seperti yang sudah disampaikan, menjual kedelai itu bukanlah perkara yang sulit. Anda bisa menjualnya ke tengkulak biar nanti bisa diteruskan ke pedagang besar, menjualnya ke koperasi desa atau justru menjualnya sendiri di toko milik sendiri juga bisa.
Selain bisa menjual kedelai dalam bentuk asli, Anda juga bisa menjual kedelai yang sudah diolah. Apapun bentuknya, bisa tahu, tempe, cemilan kedelai atau susu kedelai. Asalkan tahu cara membuatnya, bisa dipastikan jualan Anda akan laris manis.
Contoh Analisa Biaya Budidaya Kedelai
Peralatan
Nama Peralatan | Besar Biaya |
Alat penanam benih | Rp150.000 |
Palu arit | Rp50.000 |
Sprayer | Rp350.000 |
Cangkul | Rp100.000 |
Mesin pembajak sawah | Rp3.000.000 |
Peralatan tambahan | Rp250.000 |
Jumlah | Rp3.900.000 |
Biaya Operasional per Bulan
Biaya Tetap
Biaya Tetap | Besar Biaya |
Penyusutan alat tanam benih 1/36 x Rp150.000 | Rp4.167 |
Penyusutan palu arit 1/48 x Rp50.000 | Rp1.042 |
Penyusutan sprayer 1/36 x Rp350.000 | Rp9.722 |
Penyusutan cangkul 1/48 x Rp100.000 | Rp2.083 |
Penyusutan mesin untuk membajak sawah 1/60 x Rp3.000.000 | Rp50.000 |
Penyusutan peralatan tambahan 1/42 x Rp250.000 | Rp5.952 |
Total Biaya Tetap | Rp72.966 |
Biaya Variabel
Biaya Variabel | Besar Biaya |
Biaya pengairan | Rp300.000 |
Sewa lahan | Rp1.500.000 |
Pupuk | Rp2.600.000 |
Obat Pembasmi hama | Rp5.000.000 |
Biji kedelai | Rp500.000 |
Biaya tambahan lain | Rp750.000 |
Total Biaya Variabel | Rp10.650.000 |
Dengan rincian biaya di atas, bisa didapatkan total biaya operasional sebesar Rp72.966 + Rp10.650.000 = Rp10.722.966. Sedangkan kalau dalam sekali panen Anda bisa mendapatkan 1000 kg dan harga per kilogramnya sebesar Rp5.600, maka Anda bisa mendapatkan uang sebesar Rp5.600.000 sekali panen.
Kalau Anda bisa panen berkali-kali, tinggal dikalikan saja angkanya. Ketika membuat analisa biaya sendiri nanti, tentunya Anda bisa lebih menyesuaikannya dengan kondisi diri sendiri. Contoh kalau lahannya sudah ada, tidak perlu menyewa kecuali kalau ingin area penanamannya lebih luas.
Kemudian peralatan seperti cangkul, sprayer dan lain sebagainya juga cenderung awet, jadi tidak perlu membelinya setiap akan tiba masa tanam.
Cara Budidaya Tanaman Kedelai
1. Media Tanam
Kedelai bisa ditanam langsung di tanah dan biasanya kedelai mampu hidup di berbagai jenis tanah. Hanya saja, sebaiknya lahan yang akan ditanami memiliki aerasi dan drainase yang baik. Akan lebih baik lagi kalau kedelai ini ditanam di daerah yang suhunya antara 23o C – 30o C.
Perlu diperhatikan pula agar penanaman tanaman ini dilakukan di ketinggian sekitar 600 mdpl dengan pH tanah yang berkisar antara 5,8 sampai 7. Menanam kedelai di lahan bekas tanaman padi termasuk salah satu cara yang populer.
Di lahan ini kan masih ada sisa jerami biasanya. Jerami tersebut biarkan saja selama 3 minggu, baru setelah itu lahan disemprot herbisida dan tanah sudah siap untuk ditanami.
2. Pemilihan Benih
Benih yang baik merupakan benih dari varietas unggul. Sebelum penanaman dimulai, benih ini bisa direndam dulu dengan pupuk organik cair dengan takaran 2 cc per liter kalau sebelumnya lahan belum pernah ditanami kedelai.
3. Penanaman
Saat menanam, Anda bisa membuat lubang di tanah dan isi lubang tersebut dengan sekitar 2 hingga 3 biji kedelai. Setelah itu, lubang bisa ditutup dengan tanah kembali tanpa dipadatkan.
Sebelum ditutup, Anda juga bisa memasukkan pupuk dalam lubang supaya benih dapat tumbuh dengan baik. Lalu, waktu penanaman yang tepat adalah saat akhir musim hujan.
4. Penyulaman dan Penyiangan
Biasanya 5 – 6 hari kemudian benih sudah mulai tumbuh. Kalau dalam waktu tersebut ada benih yang tidak tumbuh, sebainya segera menggantinya dengan benih yang baru. Proses ini namanya penyulaman dan sebaiknya dilakukan saat sore hari.
Sedangkan kalau penyiangan, yang pertama kali bisa dilakukan saat usia tanaman sekitar 2 hingga 3 minggu. Penyiangan kedua setelah tanaman berbunga dan penyiangan selanjutnya setelah proses pemupukan.
5Pemupukan
Pemupukan pertama bisa dilakukan saat tanaman kedelai masuk usia 2 minggu. Proses ini bisa dilakukan setiap 2 minggu sekali. Pupuk yang digunakan bisa berupa pupuk kandang, pupuk kompos ataupun pupuk cair.
6. Hama dan Penyakit
Tanaman kedelai rentan dengan serangan lalat kacang. Agar hal tersebut tidak terjadi, semprot tanaman kedelai dengan insektisida dan ini bisa dilakukan setelah kedelai berusia 7 hari, saat keluar 2 lembar daun pertama.
Di sisi lain, kalau tanaman ini terkena penyakit, Anda bisa melakukan pembasmian yang disesuaikan dengan jenis penyakit serta hama yang menyerangnya.
7. Panen
Kedelai sudah siap untuk dipanen saat bijinya sudah terlihat padat, warnanya kekuningan sampai coklat dan daunnya juga berwarna kuning. Pemanenan perlu dilakukan dengan hati-hati supaya biji kedelai tidak sampai rusak.
Kesimpulan
Menjalankan usaha kedelai, Anda selalu punya dua pilihan apakah akan menjual kedelai asli atau menjual olahannya. Selain itu, Anda juga bisa memilih akan menjadi pembudidaya untuk mendapatkan kedelai atau membelinya saja dari petani.
Cara yang mana yang sebaiknya dipilih? Ini tentu tergantung pada pilihan Anda sendiri. Yang pasti, usaha ini akan sukses jika dikelola dengan baik.