Jenis jamur yang cukup banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia adalah jamur kuping dengan bentuk nyaris seperti telinga manusia. Usaha jamur kuping kini cukup banyak dilakukan oleh orang-orang karena keuntungan yang didapatkan memuaskan.
Membudidayakan jamur kuping tidak begitu sulit, karena tanaman ini sangat mudah berkembangbiak di berbagai cuaca maupun musim. Namun, agar perkembangbiakan jamur kuping maksimal, maka kelembaban tempat tumbuhnya harus berkisar antara 70% – 80%.
Tidak membutuhkan lahan dengan syarat yang ribet, Anda bisa menanamnya secara mudah di sekitar rumah saja. Akan tetapi jika memiliki lahan yang menganggur alias tidak digunakan, maka bisa dimanfaatkan untuk budidaya jamur kuping.
Analisa Usaha Jamur Kuping
1. Modal Perlengkapan
Barang | Jumlah | Estimasi Harga |
Rumah kubung jamur | 1 buah | Rp4.000.000 |
Pembuatan rak jamur bambu | 1 set | Rp500.000 |
Selang air | 1 buah | Rp90.000 |
Timbangan | 1 buah | Rp150.000 |
Baglog jamur | 5.000 buah | Rp12.500.000 |
Pisau | 1 buah | Rp40.000 |
Keranjang panen | 4 buah | Rp140.000 |
Hygrometer / thermometer | 1 buah | Rp150.000 |
Serokan dan sapu | 1 set | Rp120.000 |
Total | Rp17.760.000 |
2. Modal Operasional
Item | Jumlah | Estimasi Harga |
Pestisida | Rp15.000 x 30 | Rp600.000 |
Listrik dan air | Rp20.000 x 30 | Rp600.000 |
Gaji karyawan | 1 X 1 bulan | Rp1.500.000 |
Transportasi | Rp10.000 x 30 | Rp300.000 |
Total | Rp2.400.000 |
3. Pendapatan dan Laba
Kali ini Anda bisa menghitung pendapatan serta laba, namun karena belum melakukan usaha secara langsung maka perhitungannya akan menggunakan asumsi bahwa baglog menghasilkan 2,5 ons untuk periode putaran penggunaan awal selama 4 bulan.
Dengan demikian, dibutuhkan banyak baglog untuk menghasilkan jamur segar 1 kg, dengan asumsi dari semua baglog terdapat 3% yang produksinya hanya sedikit. Dengan data tersebut, berikut ini perhitungan produksinya:
Produksi 5.000 : 4 x 0,97 = 1.212 kg (bulan)
Jamur kuping hasil panen kemudian dikeringkan, yang mana 5 kg jamur segar akan mendapatkan hasil seberat 1 kg jamur kering. Dengan demikian, total jamur kuping yang telah dikeringkan dalam satu bulan adalah sekitar 242,4 kg.
Setidaknya 70% dari total produksi bisa dijual kepada pedagang besar yang mana harga jualnya sekitar Rp50.000 per kilogram, sedangkan sisanya dijual langsung kepada konsumen akhir dengan harga Rp90.000 per kilogram.
Berdasarkan asumsi di atas, maka perhitungan pendapatan usaha yang akan diperoleh adalah sebagai berikut ini:
242,4 x 70% x Rp45.000 = Rp8.504.500
242,4 x 30% x Rp90.000 = Rp6.544.800
Total pendapatan per bulan = Rp15.049.300
Pengeluaran setiap bulan sebesar Rp2.400.000
Laba operasional = Total pendapatan per bulan – pengeluaran per bulan
Laba operasional = Rp15.049.300 – Rp2.400.000 = Rp12.649.300
Biaya regenerasi baglog = Rp3.125.000
Laba bersih = Laba operasional – biaya regenerasi baglog
Laba bersih = Rp12.649.300 – Rp3.125.000 = Rp9.524.300
Jadi, pada 4 bulan pertama sebelum baglog diganti, Anda akan mendapatkan laba bersih sebesar Rp38.097.200.
Tahapan Usaha Jamur Kuping
1. Persiapan Bibit Jamur Kuping
Kini mendapatkan bibit jamur kuping tidak begitu sulit, karena sudah diperjualbelikan di toko aneka bibit pertanian sehingga Anda bisa langsung membelinya. Tidak perlu repot ini itu, bibit yang dibeli dari toko sudah siap pakai, Anda bisa langsung menanamnya.
Hal ini sangat membantu sekali, karena akan menghemat waktu dan tenaga, lho. Dengan begitu, persiapan bibit jamur kuping tidak membutuhkan waktu lama sampai waktu penanaman tiba.
2. Persiapan Media Tanam
Sama seperti budidaya tanaman lainnya, jamur kuping juga memerlukan persiapan media tanam yang maksimal agar pertumbuhannya terjamin. Membuat media tanam untuk jamur kuping membutuhkan persiapan yang matang dan hal yang perlu disiapkan adalah:
- Bekatul
- Serbuk gergaji kayu
- Kapur
- Air secukupnya
3. Fermentasi
Fermentasi menjadi hal penting dalam usaha jamur kuping, karena menjadi salah satu faktor jamur dapat berkembang dan tumbuh dengan baik atau tidak. Sedangkan hal yang perlu difermentasi adalah media tanam dengan cara sebagai berikut ini:
- Media tanam jamur kuping yang telah Anda buat didiamkan terlebih dahulu sampai waktu memasuki 4 sampai dengan 5 hari setelah pembuatan berlangsung.
- Pastikan suhu pada media tanam meningkat mencapai kurang lebih 70 derajat Celcius ketika media tanam didiamkan selama 4 sampai 5 hari.
- Jangan lupa untuk membolak-balikkan media tanam maksimal dua kali dalam sehari, bisa di pagi maupun sore hari.
- Apabila media tanam sudah siap untuk ditanami jamur kuping, maka ada tanda-tanda khususnya seperti berubahnya warna media tanam menjadi coklat tua atau bahkan hitam legam.
4. Pembuatan Baglog
Baglog adalah sebutan media tanam yang digunakan untuk menanam jamur kuping atau jenis jamur lainnya, misalnya saja jamur tiram. Untuk membuat baglog, silahkan Anda ikuti beberapa step berikut ini dengan baik dan benar:
- Masukkan media tanam yang telah berhasil difermentasikan selama kurang lebih 4 sampai 5 hari lamanya ke dalam plastik. Pastikan plastik yang Anda gunakan tahan panas dan mampu menampung media tanam hingga 1 kilogram beratnya. Ukuran plastiknya bisa menggunakan size 30 x 20 cm dengan ketebalan 0,5 mm serta tinggi 20 cm.
- Setelah itu, padatkan media tanam di dalam plastik dengan cara mengepres atau memukul-mukulnya dengan menggunakan botol. Pemadatan media tanam dalam plastik ini wajib dilakukan sampai bawah plastik hingga menyerupai botol atau baglog.
- Pada leher plastik, buatlah mengerucut dengan tujuan agar lebih mudah dalam proses memasukkan cincin atau ring.
- Jika sudah, Anda harus menutup mulut botol dengan menggunakan kapas kemudian lanjutkan dengan penutup baglog. Hal tersebut tentu memiliki tujuan, yakni agar air tidak dapat merembes masuk ke baglog ketika proses sterilisasi berlangsung.
5. Sterilisasi
Langkah selanjutnya dalam usaha jamur kuping adalah proses sterilisasi media tanam yang bertujuan untuk menetralkan mikroba-mikroba liar yang ikut tumbuh di dalam media tanam. Bagaimana proses sterilisasinya?
Anda dapat melakukan proses tersebut dengan memanfaatkan pipa untuk mengalirkan uap air ke dalam kubung. Saat melakukan proses sterilisasi, maka pastikan kubung tertutup rapat agar air tidak bocor keluar.
Untuk melakukan proses ini, Anda memerlukan waktu kurang lebih sekitar 7 sampai dengan 8 jam lamanya, kemudian baglog yang sudah disterilisasi dapat dipindahkan ke dalam ruang inkulasi sampai suhu kembali normal seperti pada umumnya.
6. Inokulasi
Apabila suhu media tanam sudah kembali di angka normal, maka baglog berisi media tanam sudah siap diinokulasi atau ditanami bibit jamur kuping yang telah Anda siapkan sebelumnya. Cara menanamnya adalah:
- Sebelum memulai penanaman jamur kuping, silahkan sterilkan tangan Anda dengan menggunakan cairan alkohol kadar 70%.
- Langkah kedua adalah siapkan stik besi yang telah dipanaskan atau Anda bisa menggunakan kawat (dipanaskan dengan spiritus) lalu dinginkan.
- Setelah itu, silahkan semprot tutup baglog dengan cairan alkohol yang sama seperti sebelumnya agar lebih steril lagi.
- Ambil kapas penutup botol baglog yang dipanaskan dengan pemanas api spiritus agar meminimalisir terjadinya kontaminasi dengan zat lain.
- Langkah selanjutnya, silahkan masukkan stik besi atau kawat yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan ke dalam botol baglog.
- Lepaslah penutup baglog kemudian masukkan bibit jamur kuping ke dalamnya sehingga proses penanaman berhasil dilakukan.
- Jangan lupa untuk menggoyangkan botol baglog dengan tujuan agar bibit dapat menyebar ke seluruh permukaan media tanam di dalam baglog.
- Terakhir, tutup kembali botol baglog.
7. Inkubasi
Langkah ketujuh adalah inkubasi yang dilakukan setelah proses inokulasi berhasil yang bertujuan membantu mempercepat proses pertumbuhan miselium jamur kuping. Pada masa ini, Anda harus memastikan bahwa baglog yang telah berisi bibit jamur kuping berada pada suhu 280 – 35 derajat Celcius.
Selain itu, kelembaban baglog harus mencapai 80% kemudian harus ada cahaya lampu TL 60 watt untuk mendukung proses perkembangan jamur kuping. Masa inkubasi jamur kuping memerlukan waktu setidaknya 5 minggu atau paling lama 8 minggu yang ditandai dengan tumbuhnya miselium warna putih.
Sedangkan apabila sudah memasuki waktu lebih dari 5 minggu namun miselium tidak terlihat sama sekali, maka kemungkinan besar proses inokulasi sebelumnya gagal alias t berhasil.
8. Masa Panen Jamur Kuping
Tidak hanya budidaya jamur kuping saja, masa panen adalah masa yang ditunggu semua petani dengan berbagai macam jenis tanaman. Pada umumnya, usia minimal jamur kuping bisa dipanen adalah ketika berusia 3 sampai 4 minggu setelah masa pembentukan.
Sedangkan dalam satu periode penanaman, jamur kuping akan memiliki usia mulai dari 5 sampai 6 bulan lamanya dan pada rentang waktu tersebut Anda bisa melakukan 4 sampai 6 kali panen.
Setelah panen dan menjual hasilnya, maka Anda akan mengetahui bahwa usaha jamur kuping sangat menguntungkan. Bahkan pada satu bibit jamur kuping, Anda bisa melakukan panen hingga mencapai 4 sampai dengan 6 kali, lho. Berminat merintis usaha ini?