Menjalankan usaha jamur kancing bisa diawali dengan membudidayakannya sendiri. Jamur kancing itu sendiri termasuk salah satu jenis jamur yang memang sudah biasa digunakan dalam berbagai jenis hidangan.
Di Indonesia, jamur yang nama latinnya Agaricus bisporus ini memang sudah banyak yang membudidayakannya. Tetapi itu tidak berarti Anda tidak berkesempatan untuk menjalankan usaha yang sama.
Peluang Usaha Jamur Kancing di Indonesia
1. Konsumen Jamur Kancing
Mencari konsumen jamur kancing tidaklah sulit, sehingga Anda bisa dengan mudah memasarkannya setelah panen nanti. Ada banyak pihak yang membutuhkan bahan masakan satu ini, mulai dari ibu rumah tangga sampai pelaku bisnis.
Bahkan, pelaku bisnis ini umumnya membutuhkan jamur kancing dalam jumlah yang cukup besar. Tingginya permintaan akan jamur kancing ini salah satunya karena rasanya yang sangat enak dan bisa meningkatkan citarasa makanan.
2. Kelebihan Usaha
Usaha jamur kancing tentunya memiliki kelebihan. Diantaranya adalah permintaannya yang tinggi terutama yang datang dari pelaku bisnis. Biasanya, pelaku bisnis pizza, kaserol, sosis jamur dan omelet. Selain itu, jamur ini juga biasa dikonsumsi secara pribadi oleh rumah tangga.
Selain faktor permintaan yang tinggi, bisnis jamur kancing ini juga memiliki kelebihan yang lainnya. Salah satunya ialah biaya produksi yang terjangkau. Biaya produksi ini memang tidak terlalu tinggi karena jamur kancing bisa dibudidayakan di media tanam yang harganya juga terjangkau.
Diantara media tanam tersebut ialah sekam, serbuk gergaji dan bisa juga campuran dari kedua bahan tersebut. Lebih lanjut lagi, Anda bisa membudidayakan jamur kancing ini di lahan sempit sekalipun. Alat dan bahan yang diperlukan juga tidak begitu banyak dan persiapan lahannya juga tidak rumit.
3. Kekurangan Usaha
Kekurangan usaha jamur ini bisa dikatakan terletak pada saat penanamannya. Media tanamnya memang mudah didapatkan, tetapi sebelum bibit ditanam, masih harus dilakukan pengomposan terlebih dahulu. Tujuannya supaya mikroba yang berpotensi mengganggu jamur bisa mati.
Selain itu, media tanam ini masih harus disterilisasi supaya gas beracun yang mungkin ada di dalam tempat penanaman bisa dinetralkan. Tahapan ini juga dimaksudkan untuk menyempurnakan pengomposan.
Jamur kancing harus dipanen sesegera mungkin jika usianya sudah matang. Sebab, telat sedikit saja jamur akan layu dan membusuk. Di sisi lain, tidak bisa dipungkiri juga bahwa persaingan bisnis jamur kancing lumayan ketat.
Analisa Biaya Usaha Jamur Kancing
Peralatan
Nama Peralatan | Besar Biaya |
Serokan Dan Terpal | Rp97.500 |
Alat Pembersih Rumah Jamur Kancing | Rp127.000 |
Timba | Rp47.000 |
Pompa Air | Rp317.500 |
Keranjang Panen Jamur Kancing | Rp87.700 |
Pisau | Rp31.700 |
Pengadaan Bibit Jamur Kancing | Rp1.172.000 |
Timbangan | Rp171.500 |
Selang Air | Rp141.500 |
Pembuatan Rak Jamur Kancing | Rp324.500 |
Pembuatan Rumah Kumbung Jamur Kancing | Rp3.275.000 |
Peralatan Tambahan Lainnya | Rp77.500 |
Total Peralatan | Rp5.870.400 |
Biaya Operasional per Bulan
Biaya Tetap
Biaya Tetap | Besar Biaya |
Upah untuk Pekerja | Rp1.600.000 |
Penyusutan Alat Tambahan 1/44 X Rp. 77.500 | Rp1.250 |
Penyusutan Alat Serokan Dan Terpal 1/62 X Rp 97.500 | Rp1.573 |
Penyusutan Alat Bersih-Bersih Rumah Jamur 1/62 X Rp 127.000 | Rp2.048 |
Penyusutan Ember atau Timba 1/44 X Rp. 47.000 | Rp1.068 |
Penyusutan Pompa Air 1/62 X Rp 317.500 | Rp5.040 |
Penyusutan Keranjang Panen 1/44 X Rp 87.700 | Rp1.993 |
Penyusutan Pisau 1/44 X Rp. 31.700 | Rp720 |
Penyusutan Pengadaan Bibit 1/44 X Rp 1.172.000 | Rp26.636 |
Penyusutan Timbangan 1/62 X Rp 171.500 | Rp2.766 |
Penyusutan Selang 1/44 X Rp 141.500 | Rp2.282 |
Penyusutan Pembuatan Rak Jamur 1/62 X Rp. 324.500 | Rp5.234 |
Penyusutan Pembuatan Rumah Kumbung 1/44 X Rp. 3.275.000 | Rp74.432 |
Total Biaya Tetap | Rp1.725.044 |
Biaya Variabel dalam 1 Bulan
Biaya Variabel | Besar Biaya |
Air Dan Listrik | Rp855.000 |
Pengemas | Rp465.000 |
Biaya Transportasi | Rp450.000 |
Biaya Lainnya | Rp645.000 |
Lem Serangga | Rp510.000 |
Pestisida | Rp630.000 |
Baglog | Rp1.785.000 |
Total Biaya Variabel | Rp5.340.000 |
Total biaya operasional= biaya variabel + biaya tetap = Rp5.340.000 + Rp1.725.044 = Rp7.065.000
Dari ilustrasi di atas, mari anggap bahwa dalam sekali panen Anda bisa mendapatkan 17 kg, dan harga jamur kancing per kilogramnya sebesar Rp20.000. Jadi, dalam satu hari Anda bisa mendapatkan uang sebesar:
17 kg x Rp20.000 = Rp340.000. Andaikan setiap hari Anda bisa panen, maka dalam satu bulan Anda bisa mendapatkan Rp340.000 x 30 = Rp10.200.000.
Dari pendapatan tersebut, jika dikurangi dengan total biaya operasional sebesar Rp7.065.000, hasilnya Rp3.134.956. Artinya, dalam satu bulan saja Anda bisa mendapatkan untung sebesar Rp3.134.956.
Cara Budidaya Jamur Kancing
Anda sudah paham dengan analisa biaya bisnis jamur kancing di atas? Sekarang, Anda perlu belajar juga cara membudidayakan jamur kancing ini dengan baik. Tujuannya supaya Anda tidak berpotensi mengalami gagal panen. Adapun cara budidaya jamur kancing ini sebagai berikut.
1. Siapkan Bibit
Pertama, siapkan bibit yang berkualitas dan bebas dari penyakit. Bibit seperti ini bisa didapatkan dari toko bibit ataupun produsen bibit jamur kancing. Menggunakan bibit jamur kancing yang sudah siap digunakan seperti ini tentunya lebih praktis walaupun sebenarnya Anda bisa membuatnya sendiri.
2. Siapkan Kumbung dan Media Tanam
Kumbung adalah semacam rak khusus yang akan menjadi tempat tumbuhnya jamur. Kumbung ini bisa dibuat dari plastik ataupun bambu. Suhu kumbung harus diperhatikan dengan serius agar berkisar antara 28o C – 35o C. Anda bisa memasang lampu untuk menjaga suhu kumbung tersebut.
Sedangkan soal media tanam, bisa menggunakan bahan organik seperti kapur dolomit, jerami dan serbuk kayu atau bisa menggunakan campuran dari ketiganya. Untuk menambah kadar kalium, nitrogen dan fosfor, Anda bisa menambahkan TSP, ZA dan Urea agar media tanam lebih subur.
3. Pengomposan dan Sterilisasi
Pengomposan perlu dilakukan agar mikroba yang merugikan bisa mati. Pengomposan bisa dilakukan dengan cara berikut:
- Siapkan jerami dan potong-potong kemudian cuci sampai bersih lalu keringkan sampai tingkat kelembabannya 65%
- Susun jerami tadi dengan tinggi 10 – 15 cm lalu taburkan media tanam campuran kapur dolomit dan serbuk kayu di atasnya. Susun media tanam dan jerami secara selang-seling dan tunggu selama 24 jam
- Campur ketiga media tanam dengan baik dan pastikan kondisinya tidak sampai kering
- Pada hari ke-6 tambahkan ZA sedangkan pada hari ke-10 tambahkan TSP. Pastikan semua bahan tercampur dengan baik lalu biarkan sekitar 12 – 17 hari
Sedangkan untuk sterilisasi dimaksudkan agar media penanaman lebih sempurna dan tahapannya sebagai berikut:
- Siapkan alat dan bahan yang terdiri dari masker, sarung tangan, alat sterilisasi uap atau oven, termometer dan bahan kimia kalau diperlukan
- Pastikan kumbung dalam kondisi bersih
- Panaskan kumbung dengan suhu 80o C – 90o C selama sekitar 3 jam agar mikroorganisme dalam kumbung mati
- Semprotkan bahan kimia dalam kumbung, tetapi ini sifatnya opsional saja
- Keringkan kumbung dan pastikan suhunya ideal untuk jamur kancing sebelum penanaman dimulai
4. Penanaman
Jika kumbung dan bibit sudah siap, saatnya penanaman. Proses ini bisa dilakukan saat suhu dalam kumbung turun sekitar 32o C. Bibit disebar di atas media tanam dan sekitar 12 – 14 hari kemudian miselium akan tumbuh.
5. Casing
Ini adalah proses melapisi media tanam yang ditumbuhi miselium dengan tanah dengan ketebalan sekitar 3 – 5 cm. Proses ini akan membantu pertumbuhan jamur sekaligus mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan pada media kompos.
6. Panen
Panen dilakukan setelah jamur ditanam selama sekitar 2 – 3 bulan. Pemanenan bisa dilakukan dengan memotong pangkal batang jamur dengan pisau kering dan bersih.
Kesimpulan
Layaknya usaha yang lainnya, usaha jamur kancing juga termasuk usaha yang menjanjikan. Hanya saja, kalau ingin memulai usaha ini, Anda harus bersedia melakukan tahapan-tahapan di atas. Pastkan pelajari analisa biayanya juga ya, sebagai dasar untuk mempersiapkan modal yang dibutuhkan.