Di antara berbagai jenis usaha budidaya ikan, usaha ikan bawal menjadi peluang bisnis yang paling banyak dilakukan oleh para pemula. Hal itu dikarenakan bisnis ikan bawal mempunyai peluang yang sangat besar.
Alasan di balik peluang usaha tersebut karena permintaan ikan bawal sangat tinggi. Hal itu dikarenakan ikan bawal bisa digunakan untuk berbagai menu makanan.
Bagi Anda yang ingin memulai usaha ikan tersebut, pelajari terlebih dahulu peluang dan analisis bisnis ikan bawal berikut ini.
Potensi Budidaya Ikan Bawal di Indonesia
Pemerintah menjelaskan bahwa peluang dan potensi usaha ikan bawal air tawar sangat tinggi. Oleh karena itu, pemerintah dan KKP meminta para pembudidaya ikan untuk mengembangkan bisnis ikan bawal tersebut.
Di pasaran, ikan bawal dihargai sebesar Rp95 ribu per kg. Keuntungan dari budidaya ikan tersebut sangat tinggi karena biaya budidayanya hanya Rp68 ribu saja. Jadi, keuntungannya bisa mencapai Rp27 ribu untuk tiap kilogramnya.
Sementara itu, ikan bawal juga mempunyai berpotensi tinggi untuk menjadi ikan ekspor. Singapura dan Malaysia menjadi negara terdekat dari Indonesia yang selalu mengimpor ikan bawal dalam kuantitas yang banyak setiap tahunnya. Dengan ekspor tersebut, maka harga jual ikan bawal bisa lebih tinggi.
Di dalam negeri, permintaan ikan bawal bisa mencapai 3-4 ton per bulannya. Dengan semua fakta tersebut, potensi bisnis ikan bawal sangat tinggi sehingga Anda bisa menjadikannya sebagai peluang usaha yang menguntungkan.
Selain harga, bisnis ikan bawal sangat potensial karena mempunyai beberapa keunggulan sebagai berikut.
1. Kemudahan
Ikan bawal adalah ikan yang sangat mudah untuk dibudidayakan. Oleh karena itu, ikan ini cocok untuk dibudidayakan oleh para pemula.
2. Konsumen
Konsumen ikan bawal sangat banyak, mulai dari rumah tangga hingga bisnis kuliner. Tak hanya di dalam negeri, konsumen tersebut juga berasal dari luar negeri.
3. Pemasaran
Ikan bawal bisa dipasarkan ke berbagai tempat seperti pasar, restoran, hotel, dan supermarket. Karena bisa dipasarkan ke banyak tempat, maka pendapatan dari ternak ikan bawal juga akan lebih tinggi.
4. Karyawan
Bisnis ikan bawal tidak membutuhkan banyak karyawan. Jika baru memulainya, Anda hanya membutuhkan satu karyawan saja karena perawatan ikan bawal tidak merepotkan.
Analisis Peluang Usaha Ikan Bawal
Jika ingin memulai bisnis ikan bawal, Anda perlu melakukan analisis terlebih dahulu untuk bisa memperkirakan keuntungan yang akan diperoleh. Berikut kami berikan contoh analisis dari bisnis ikan tersebut.
1. Biaya Tetap
Biaya tetap merupakan biaya yang jumlahnya tidak mengalami perubahan apapun dan biaya tersebut harus selalu dikeluarkan dengan nominal yang sama setiap bulannya. Biaya tetap tersebut tidak dipengaruhi oleh aspek apapun dalam bisnis, termasuk pendapatan yang naik dan turun.
Biaya tetap juga akan bernilai sama meskipun peternak ikan bawal tidak melakukan aktivitas bisnis apapun. Dalam ternak ikan bawal, biaya tetap meliputi biaya perawatan kolam, bibit ikan, dan peralatan ternak ikan. Di bawah ini adalah contoh dari perhitungan semua biaya tetap tersebut.
Biaya Pemeliharaan Kolam
Ukuran terpal yang digunakan untuk kolam ikan bawal adalah 4 x 5 x 0,7 meter dengan biaya Rp700-750 ribu untuk terpal yang berkualitas tinggi. Namun, jika terpal yang digunakan adalah terpal biasa, maka harganya Rp400-450 ribu.
Biaya tersebut hanya dihitung saat memulai bisnis, tetapi tidak dimasukkan dalam perhitungan setiap bulannya. Selain terpal, biaya tetap juga termasuk pupuk untuk kolam seperti GDM Black BOS dan GDM SaMe Granule Bio Organic yang harganya Rp85 ribu dan Rp15 ribu per kilo.
Biaya Bibit Ikan
Bibit ikan bawal mempunyai harga yang bervariasi, tergantung dari jenis dan ukurannya. Ikan bawal ukuran larva dijual dengan harga Rp12 per ekor. Sementara itu, bibit bawal berukuran ¾ inchi dihargai Rp30 per ekor dan bibit ikan bawal 1 inchi dijual dengan harga Rp50 per ekor.
Sementara itu, bibit ikan bawal yang lebih besar (dalam ukuran cm) dijual seharga Rp65 sampai Rp80 ribu per ekor untuk ukuran 3-4 cm. Sedangkan ikan bawal berukuran 4-6 cm dijual Rp100 per ekornya. Bibit ikan bawal dengan ukuran 5-7 cm dijual dengan kisaran harga Rp150 per ekor.
Namun, harga tersebut belum termasuk biaya pengiriman bibit ikan bawal dan uji kualitasnya. Jadi, sesuaikan ketersediaan budget Anda dengan harga dari bibit ikan tersebut.
Biaya Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan bisnis ikan bawal adalah timba, selang, saringan kotoran, pompa air, dan lain-lain. Harga semua peralatan tersebut tidak terlalu mahal, yaitu di bawa Rp500 ribu.
Biaya Sewa Lahan
Jika Anda menggunakan lahan orang lain untuk dijadikan area ternak ikan bawal, maka biaya sewa lahan juga termasuk biaya tetap. Biaya ini bisa berbeda-beda, tergantung dari hasil negosiasi peternak dengan pemilik lahan.
2. Biaya Tidak Tetap
Biaya tidak tetap disebut juga sebagai biaya variabel yang nilainya dipengaruhi oleh perubahan biaya produksi. Contohnya adalah biaya pakan, listrik, dan air.
Pakan ikan bawal adalah pelet, potongan ikan kecil, dan daun. Selain itu, tambahkan juga pakan tambahan seperti suplemen organik cair sebagai campuran pakan ikan. Pemberian suplemen tersebut dilakukan setiap pagi hari dengan dosis 10 ml.
Di pasaran, harga suplemen organik cair tersebut adalah Rp 55.000 per 2 liter. Sementara itu, biaya listrik dan air bisa berbeda-beda sesuai dengan penggunaan.
3. Perhitungan Keuntungan
Keuntungan dari ternak ikan bawal bisa diperoleh setelah tiga bulan melakukan budidaya ikan atau ketika ikan bawal sudah mencapai berat 1 kg.
Anda harus menghitung pendapatan terlebih dahulu sebelum menghitung keuntungan. Pendapatan tersebut diperoleh dari hasil kali jumlah ikan bawal yang terjual dengan harga jualnya. Kemudian, kalikan hasil perkalian tersebut dengan 30 hari untuk menghasilkan pendapatan bulanan.
Setelah itu, hitung pengeluaran dengan menjumlahkan biaya tetap dan biaya tidak tetap. Keuntungan bisa diperoleh dari pendapatan per bulan dikurangi pengeluaran per bulan. Contohnya adalah sebagai berikut.
- Jumlah ikan bawal yang dipanen: 1000 ekor
- Jumlah ikan bawal yang terjual: 700 ekor dengan berat rata-rata 350 kg
- Harga jual ikan bawal per kg: Rp 32.000
- Pendapatan per bulan: 350 x Rp 32.000 = Rp 11.200.000
- Keuntungan = pendapatan per bulan – pengeluaran bulanan (biaya tetap + biaya tidak tetap)
= Rp 11.200.000 – (Rp 1.500.000 + 850.000)
= Rp 11.200.000 – (2.350.000)
= Rp 8.850.000
Dari penghitungan tersebut, estimasi keuntungan per bulan adalah Rp 8.850.000. Namun, keuntungan tersebut bisa naik atau turun tergantung dari biaya tidak tetap dan penjualan ikan per bulannya. Perlu diketahui juga bahwa biaya tetap dan tidak tetap di atas hanya perkiraan saja.
Tips Memulai Usaha Ikan Bawal yang Benar
Nah, akhirnya kita sampai pada pembahasan tentang tips melakukan bisnis ikan bawal, khususnya bagi Anda para pebisnis ikan pemula. Nah, terapkan berbagai tips berikut ini untuk bisa membangun usaha ikan bawal yang sukses.
1. Induk Ikan Bawal
Hal pertama yang harus dilakukan ketika Anda memutuskan untuk memulai bisnis ikan bawal adalah memilih indukan ikan bawal yang tepat. Ini adalah hal terpenting karena induk ikan bawal tersebut menentukan kualitas ikan bawal hasil budidaya.
Jadi, mengetahui perbedaan ikan bawal jantan dan betina adalah pengetahuan utama yang harus dipahami. Berikut adalah perbedaan ciri-ciri antara ikan bawal jantan dan betina.
- Ikan bawal jantan yang siap untuk dibudidayakan biasanya berusia 3 tahun. Beratnya adalah 2 kg dengan kulit berwarna kemerahan. Selain itu, perut ikan tersebut terisi dan terasa agak kasar jika diraba.
- Sementara itu, ikan bawal betina yang siap kawin adalah ikan bawal dengan usia 4 tahun. Tubuh ikan bawal betina lebih lebar dan pendek. Sedangkan berat minimalnya adalah 2 kg dengan warna kulit gelap. Perutnya juga terasa kendur atau lembek.
Nah, pastikan juga untuk memilih ikan bawal jantan dan betina yang mempunyai kondisi kesehatan dan fisik yang bagus. Pasalnya, hal itu sangat menentukan produksi benih dari ikan bawal tersebut nantinya.
2. Kolam Ikan Bawal
Langkah selanjutnya adalah membuat kolam ikan bawal. Tenang saja, Anda bisa menggunakan kolam terpal jika ingin menghemat budget. Namun jika ingin hasilnya lebih bagus, sebaiknya Anda menggunakan kolam tanah.
Lapisi kolam tersebut dengan kapur tohor sebanyak 25 kg per kolam. Hal itu bertujuan untuk menaikkan nilai pH tanah sehingga kolam bebas dari hama yang ada di celah-celah tanah kolam. Jika sudah, isilah kolam tersebut dengan air setinggi 3 cm.
Lalu, tambahkan volume air kolam itu secara bertahap setelah 3 hari. Pengisian kedua adalah 60 cm dan pengisian ketiga adalah 120 cm. Hal itu juga tergantung dari banyaknya ikan bawal yang akan ditempatkan di sana.
3. Penebaran Benih Ikan Bawal
Nah, pemilihan bibit atau benih ikan bawal juga penting. Bibit ikan bawal yang bagus biasanya berukuran 5-8 cm. Pastikan bahwa tidak ada cacat fisik dan warna kulit ikan bawal tersebut normal. Selain itu, bibit ikan bawal yang bagus juga akan aktif bergerak.
Agar benih ikan bawal tersebut bisa hidup dan sehat, maka lakukan proses adaptasi terlebih dahulu dengan memasukkan ikan tersebut ke dalam kolam. Masukkan ikan itu di plastik yang terisi air dan letakkan plastik itu di air kolam.
Nah, selanjutnya lanjutkan dengan menebar bibit ikan bawal tersebut setelah ikan bawal melalui proses adaptasi selama 2-3 hari atau saat plastik sudah berembun. Dengan cara tersebut, bibit ikan bawal bisa hidup sehat dan lama di kolam sehingga ikan bawal tidak mudah mati.
Ketika melepaskannya ke kolam, lakukan itu secara perlahan. Jika menggunakan kolam terpal, jumlah ikan bawal yang ditebar di benih adalah 100-150 ekor dengan ukuran ikan bawal sebesar 5-12 cm.
4. Pakan Ikan Bawal
Pakan juga menjadi hal krusial pada budidaya ikan bawal. Pakan tersebut harus kaya vitamin dan protein agar pertumbuhan ikan bawal bisa optimal.
Anda bisa menggunakan pelet sebagai pakan harian untuk ikan-ikan bawal tersebut. Kuantitas pelet yang diberikan tersebut adalah 3%-5%, tetapi itu tergantung dari berat ikan bawal.
Pemberian pakan itu bisa dilakukan sebanyak 3 kali sehari. Tebarkan pakan itu ke seluruh kolam setiap harinya. Selain itu, tambahkan juga dengan pemberian vitamin lipopolisakarida dalam pakan tersebut agar lebih bergizi.