Ingin menjalankan usaha tetapi masih bingung menentukan mau usaha yang mana? Coba pertimbangkan usaha hidroponik saja. Ini adalah salah satu usaha yang tengah marak dijalankan oleh banyak orang.
Usaha ini sekaligus menjadi opsi untuk Anda yang suka sekali bercocok tanam dan ingin menjalankan usaha terkait tanaman namun terbentur masalah tidak adanya lahan. Pasalnya, bisnis hidroponik adalah bisnis yang bahkan bisa Anda jalankan di atas tanah yang luasnya terbatas.
Peluang Usaha Hidroponik yang Sangat Menjanjikan
Memang perlu diakui bahwa cara menanam tanaman dengan hidroponik itu bukan hal yang baru di Indonesia. Akan tetapi, menjalankan bisnis hidroponik masih dianggap sebagai hal yang potensial untuk mendatangkan penghasilan termasuk di masa depan.
Bukan tanpa alasan, tetapi karena memang harga sayur yang dibudidayakan dengan sistem ini harganya cukup tinggi. Jika berbicara soal peluang, tentunya juga harus menyinggung soal permintaannya. Terkait dengan hal ini, perlu diketahui bahwa permintaan sayuran hidroponik lumayan tinggi.
Bahkan cenderung meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, tidak salah kalau ada yang menyebut bahwa hidroponik adalah usaha yang sangat menjanjikan. Selain itu, memang ada sejumlah alasan lain yang membuat usaha ini layak mendapatkan sebutan tersebut sebagai berikut:
- Semakin banyak masyarakat yang sadar dengan gaya hidup sehat sehingga sayur hasil metode hidroponik juga semakin dicari
- Produk bisa dikonsumsi oleh masyarakat di mana saja, baik di desa maupun di kota
- Periode panen yang relatif lebih cepat daripada metode penanaman sayur biasa
- Sayur hasil panen hidroponik bisa dipasarkan bahkan sampai ke luar daerah
Permintaan sayur hidroponik ini tentunya tidak hanya berasal dari masyarakat umum. Namun juga berasal dari pemilik usaha. Bahkan Anda juga bisa menargetkan hotel, restoran, café dan juga supermarket.
Kelebihan Usaha Hidroponik
Selain memiliki target pasar yang sangat luas, menjalankan usaha ini juga memiliki sejumlah kelebihan loh, diantaranya sebagai berikut:
- Membantu mengefesiensikan penggunaan lahan karena sistem hidroponik secara umum tidak membutuhkan lahan yang luas
- Pengendalian hama serta penyakit pada tanaman bisa dilakukan dengan lebih mudah
- Penggunaan pupuk dan air bisa lebih efisien
- Kualitas hasil panen lebih bagus dan jumlahnya lebih banyak
- Sayuran yang dipanen lebih bersih bebas dari tanah karena umumnya hidroponik dilakukan dengan menggunakan air nutrisi
- Tidak memerlukan tanah dalam menanam sayuran sehingga cocok bahkan untuk Anda yang tinggalnya di perkotaan
Analisis Biaya Usaha Hidroponik
Untuk membangun bisnis hidroponik, ada baiknya kalau Anda mempelajari contoh analisis biayanya terlebih dahulu. Analisis biaya ini nantinya bisa disesuaikan dengan kondisi Anda pribadi. Sebelum itu, mari berasumsi seperti ini.
- Gunting bisa dipakai hingga 3,5 tahun
- Wadah bisa dipakai hingga 3,5 tahun
- Timba bisa dipakai hingga 3,5 tahun
- Baki bisa dipakai hingga 3,5 tahun
- Pisau bisa dipakai hingga 3,5 tahun
- Selang bisa dipakai hingga 5 tahun
- Timbangan bisa dipakai hingga 5 tahun
- Sewa lahan bisa dipakai hingga 5 tahun
- Pipa pvc bisa dipakai hingga 5 tahun
- Jaring atau kawat bisa dipakai hingga 5 tahun
- Alat NFT bisa dipakai hingga 5 tahun
- Tendon udara bisa dipakai hingga 5 tahun
- Pompa air bisa dipakai hingga 5 tahun
- Peralatan lainnya hingga 3,5 tahun
Dari berbagai poin di atas, selanjutnya mari buat ilustrasi tentang analisis biaya untuk menjalankan usaha hidroponik sebagai berikut:
Biaya Investasi
Nama Peralatan | Besar Biaya |
Gunting | Rp500 |
Wadah | Rp216.000 |
Timba | Rp121.600 |
Baki | Rp154.200 |
Pisau | Rp41.600 |
Selang | Rp276.500 |
Timbangan | Rp221.000 |
Sewa lahan | Rp7.323.000 |
Pipa pvc | Rp321,00 |
Jaring atau kawat | Rp267.000 |
Alat NFT | Rp2.160.000 |
Tendon air | Rp2.131.500 |
Pompa air | Rp1.651.000 |
Alat tambahan lain | Rp. 52.200 |
Total Investasi | Rp14.968.100 |
Biaya Operasional Per Bulan
Biaya Tetap atau Nilai Penyusutan
Biaya Tetap | Besar Biaya |
Tambahan gaji karyawan | Rp400.000 |
Peralatan tambahan lainnya | Rp842 |
Gunting | Rp716 |
Wadah | Rp4.909 |
Timba | Rp2.895 |
Baki | Rp2.487 |
Pisau | Rp945 |
Selang | Rp4.460 |
Timbangan | Rp3.565 |
Sewa lahan | Rp118.113 |
Pipa pvc | Rp7.295 |
Jaring atau kawat | Rp4.306 |
Alat NFT | Rp839 |
Tendon air | Rp379 |
Pompa air | Rp26.629 |
Jumlah Biaya Tetap | Rp1.646.381 |
Biaya Variabel
Biaya Variabel | Besar Biaya |
Karung | Rp510.000 |
Semai / tanam botol bekas | Rp1.080.000 |
Rockwool media | Rp400.000 |
Vitamin | Rp215.000 |
Vaksin | Rp260.000 |
Pupuk | Rp1.560.000 |
Obat-obatan | Rp950.000 |
Air dan listrik | Rp30.000 |
Benih sawi | Rp900.000 |
Benih cabe | Rp975.000 |
Benih selada | Rp900.000 |
Total Biaya Variabel | Rp7.780.000 |
Total Biaya Operasional = Biaya Variabel + Biaya Tetap = Rp7.780.000 + Rp1.646.381 = Rp9.426.381
Pendapatan Dalam 1 Bulan:
- Selada dalam 1 bulan menghasilkan uang sebesar Rp1.080.000
- Cabe dalam 1 bulan menghasilkan uang sebesar Rp7.200.000
- Sawi dalam 1 bulan menghasilkan uang sebesar Rp1.920.000
Sehingga dengan contoh di atas, dalam 1 bulan saja melalui bisnis hidroponik ini Anda bisa menghasilkan uang sebesar Rp19.320.000. Dengan demikian, bisa dihitung keuntungan yang akan Anda dapat dalam 1 bulan ialah
Laba = Pendapatan – Total Biaya Operasional
= Rp19.320.000 – Rp9.426.381
= Rp9.893.619
Tips Menjalankan Usaha Hidroponik
Untuk Anda yang berminat menjalankan usaha ini, bisa dimulai dari sekarang asalkan modalnya sudah siap. Karena bagaimanapun usaha ini bukanlah usaha yang tanpa modal, sebagaimana yang sudah dapat disimpulkan dari analisa bisnis di atas.
Selain itu, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum mulai menjalankan bisnis ini. Diantara persiapan tersebut sebagai berikut:
1. Membuat Perencanaan
Meskipun saat ini Anda hanya ingin membuka bisnis hidroponik kecil-kecilan, tetap ini membutuhkan perencanaan. Tanpa perencanaan yang matang, sulit rasanya untuk mengembangkan bisnis menjadi lebih besar, bahkan sekedar untuk mengambil keuntungan.
Dari perencanaan bisnis ini pula nantinya Anda bisa menentukan pada bulan keberapa kiranya modal akan kembali. Selain itu, menentukan target pasar juga termasuk dalam tahap ini. Pastikan Anda sudah menentukan target pasar sebelum membuka bisnis hidroponik.
Jadi begitu panen nanti Anda sudah tidak bingung akan menjual sayur ke mana. Seperti yang sudah disampaikan, produk hidroponik ini bisa Anda tawarkan ke berbagai pihak, bisa ke penjual sayuran, ke restoran, ke hotel, atau menjualnya sendiri ke pasar juga bisa.
Masih dalam tahap perencanaan juga, Anda perlu cari tahu modal untuk membangun bisnis. Analisa biaya di atas hanya contoh, Anda bisa menyesuaikannya dengan kondisi sebenarnya di lingkungan Anda.
Sebab bisa saja, harga bibit selada di tempat Anda berbeda dengan harga yang tertera dalam contoh di atas. Begitu juga dengan harga bahan dan alat-alat lainnya.
2. Pilih Tanaman Hidroponik
Kedua, setelah selesai merencanakan semuanya, saatnya Anda memilih tanaman hidroponik yang akan dibudidayakan. Tanaman yang bisa ditanam dengan sistem hidroponik ini sangat banyak macamnya, ada bayam, selada, mentimun, kangkung bahkan tomat dan cabai juga bisa.
Intinya, ada banyak jenis sayuran yang bisa Anda budidayakan di kebun hidroponik ini. Anda bebas mau membudidayakan satu jenis saja atau beberapa jenis sekaligus. Namun yang pasti, sesuaikan dengan lahan yang tersedia ya.
Kesimpulan
Mengingat banyaknya orang yang mulai berpikir untuk menjalankan gaya hidup sehat, sepertinya memang usaha hidroponik prospeknya sangat bagus. Peluangnya sangat besar dan konsumennya juga banyak. Tidak hanya orang pribadi, namun pengusaha kuliner juga banyak yang membutuhkannya.
Di sisi lain, pengusaha hidroponik juga banyak, namun ini tidak berarti Anda tidak memiliki kesempatan untuk bergabung di dalamnya. Tetap, Anda bisa memulai bisnis hidroponik saat ini juga. Tetapi jangan lupa, rencanakan dulu semuanya dengan baik ya supaya sukses.