Strategi Pemasaran Es Dawet Agar Laris dan Modal Usaha Es Dawet

Berdagang bisa menjadi salah satu peluang bisnis yang menjanjikan untuk dapatkan uang atau penghasilan. Es menjadi minuman yang populer di Indonesia, seperti es dawet. Ya, tak ada salahnya untuk mencoba dagang es dawet dengan berbagai strategi pemasaran es dawet.

Dengan strategi yang tepat Anda dapat berjualan dawet dengan laris manis. Langsung saja inilah beberapa tips jitu untuk berdagang es dawet dapat ditiru.

Strategi Pemasaran Es Dawet

Modal Usaha Jualan Es Dawet

Dawet adalah salah satu minuman khas Indonesia yang terbuat dari campuran santan dengan gula aren atau gula jawa yang dicampur dengan berbagai isian yaitu cendol, dan biasanya diisi beberapa campuran lainnya seperti nangka, serta ketan. Rasa minuman ini enak dengan rasa gurih dari santan dan manis dari gula aren. Dawet sangat pas diberikan es.

Dengan rasanya yang enak, membuat banyak orang suka dengan minuman ini, sehingga tak ada salahnya memulai jualan es dawet. Tapi perlu diketahui juga jika saingan pedagang es dawet pun cukup banyak.

Sehingga, harus memiliki strategi yang cerdas agar es dawet yang dijual dapat laris manis dan bisa bersaing. Nah, langsung saja inilah beberapa tips atau strategi pemasaran es dawet yang dapat diikuti agar laris.

1. Berjualan di Tempat Strategis

Biasanya ada dua cara berjualan dawet, pertama berjualan di lahan tetap dan bisa juga berjualan berpindah-pindah tempat. Manapun yang Anda pilih pastikan berjualan di tempat strategis yang ramai.

Untuk yang berjualan di tempat yang tetap, maka pastikan tempat tersebut mudah dijangkau dan dekat dengan pusat keramaian seperti di tepi jalan. Bagi yang berjualan berpindah-pindah tempat, maka perlu mencari tempat ramai yang selalu dikunjungi, misal ke komplek perumahan, ke pasar, dan sebagainya. Dengan berjualan di tempat strategis, tentunya membuat pelanggan lebih banyak sebab mudah dijangkau.

2. Gunakan Bahan yang Segar

Terkadang ada juga oknum penjual curang yang menjual minuman dengan bahan tidak segar. Memang belum tentu setiap hari es dawet yang dijual laris manis, sehingga ada sisa, tapi bukan berarti Anda bisa menjual kembali bahan sisa tersebut.

Nah, untuk meminimalisasi bahan sisa, baiknya jangan membuat es dawet terlalu banyak setiap harinya. Jika musim hujan, bisa kurangi frekuensi es dawet yang dijual, agar tidak ada sisa.

3. Gunakan Gula Asli

Selain itu, penting juga untuk menggunakan gula asli. Terkadang Anda dapat menemukan penjual es dawet yang menggunakan biang gula atau sari manis untuk menambah rasa manis.

Sari manis dapat memberikan dampak buruk untuk tenggorokan, yaitu menyebabkan tenggorokan gatal hingga batuk. Pembelian pun menjadi kurang minat untuk meminum es dawet yang menggunakan sari manis. Tak apa, menjual es dawet sedikit lebih mahal asal bahan yang digunakan segar dan tanpa pemanis buatan atau sari manis.

4. Tambahan Variasi Toping

Sejatinya dawet menggunakan cendol hijau atau cendol hitam sebagai isian toppingnya. Tapi sekarang ini makin banyak variasi, termasuk yang ditambahkan dengan durian, nangka, ketan dan sebagainya. Nah, karena hal tersebutlah, Anda juga bisa tambahan variasi topping lainnya yang lengkap selain cendol saja.

Penambahan varian topping dilakukan agar pelanggan bisa mencicipi berbagai jenis es dawet, sehingga tidak akan merasa bosan. Sehingga minta pengunjung akan selalu naik. Jika berjualan di tempat tetap atau tidak pindah-pindah pun bisa tambahan menu jajanan lainnya, misal gorengan atau makanan cemilan lainnya yang pas disantap dengan es dawet.

5. Promosikan di Media Sosial

Zaman sekarang mempromosi suatu produk bisa sangat mudah sebab Anda dapat mempromosikannya lewat media sosial, seperti Facebook, Twitter, dan instagram. Untuk itu, manfaatkan media tersebut.

Ya, Anda dapat mengiklankan produk di akun media sosial Anda, mulai dari membuat foto dan konten video menarik seputar produk. Iklankan juga alamat atau tempat berjualan di media sosial Anda. Jangan lupa tanggapi setiap komentar pengikut, agar jangkauan pemasaran bisa semakin luas.

Modal Jualan Es Dawet

Cendol Dawet

Jika tertarik untuk berjualan es dawet, tak ada salahnya untuk mencoba. Tapi pastikan Anda sudah memiliki modal yang cukup untuk usaha. Langsung saja inilah rinciannya.

Harga Gerobak

Harga gerobak bisa berbeda-beda bergantung bahan yang digunakan dan besarnya serta fasilitas yang diberikan. Daripada sewa gerobak angkringan, tetap saja lebih baik beli sendiri.

Nah, harga gerobak termasuk meja jualan es pada umumnya bisa sekitar Rp2.500.000,00. Agar gerobak awet, tentunya butuh perawatan, pastikan setelah selesai berjualan gerobak dibersihkan dan disimpan dengan benar.

2. Spanduk

Spanduk pun bisa menjadi hal yang dibutuhkan agar orang lebih mengenal nama usaha es dawet. Tapi tanpa menggunakan spanduk pun tak masalah, terlebih jika berjualan secara berkeliling. Nah, harga spanduk sekitar Rp50.000,00 bergantung besarnya.

3. Perlengkapan Lainnya

Butuh juga perlengkapan lainnya untuk memulai usaha ini, seperti gelas, sendok, dan alat dapur lainnya mulai dari kendi untuk wadah es cendol, dan sebagainya. Kira-kira anggaran untuk membeli semuanya adalah sekitar Rp450.000,00.

4. Biaya Operasional

Ada juga biaya operasional yang setiap bulanya harus dipenuhi. Untuk yang berjualan tetap, maka perlu bayar listrik tiap bulan dengan kisaran Rp100.000,00, bayar harga sewa jika sewa tempat sekitar Rp300.000,00 per bulan, bahan baku es dawet termasuk membayar tukang jualan es batu langganan sekitar Rp1.000.000,00 per bulan.

Tapi jika jualan berkeliling atau mangkal di satu tempat ke tempat lainnya, jelas tidak butuh biaya listrik dan uang sewa yang besar. Biasanya hanya ada uang pangkal saja dan biasnya itu pun jika mangkal di acara tertentu saja, seperti pasar malam.

Jumlah Total Modal Usaha Es Dawet

Strategi Pemasaran Es Dawet

Data di atas memang masih perkiraan saja, tapi tak ada salahnya untuk mencari anggaran yang cukup. Jika dihitung, maka untuk biaya memulai bisnis adalah sekitar Rp3.000.000,00. Dan untuk biaya operasional per bulan perlu memberikan anggaran sekitar Rp1.400.000,00.

Tapi perlu diingat juga jika biaya operasional ini bergantung dengan cara menjual yang dilakukan, jika berjualan secara keliling, bisa saja biaya operasional per bulan lebih rendah.

Harga es dawet bisa disesuaikan dengan biaya bahan dan harga umum es dawet. Tak jarang ada yang menjual dengan harga Rp5.000,00 per gelas atau lebih dari Rp10.000,00. Biasanya lebih banyak topping harga akan semakin mahal.

Penutup

Memiliki uang sekitar Rp5.000,000,00, maka tak ada salahnya mencoba berjualan es dawet. Agar laris ada berbagai strategi pemasaran es dawet yang dapat diikuti. Strategi tersebut antara lain adalah berjualan di tempat yang strategis, gunakan bahan yang segar, gunakan juga gula alami, tambahan variasi topping, dan promosikan lewat media sosial.

Ikuti strategi tersebut jika ingin sukses. Tapi yang lebih penting adalah jangan mudah menyerah dan terus berusaha serta berdoa. Perlu diketahui juga jika pendapatan yang diterima bisa naik dan turun.

Bagikan Postingan: