Cara Menjadi Dosen ~ Dosen adalah sebutan bagi pendidik profesional yang mengajar di satuan perguruan tinggi tertentu. Tugas utamanya adalah menyebarluaskan pengetahuan, teknologi, dan seni melalui Tri Dharma Pendidikan Tinggi untuk para mahasiswanya.
Seorang dosen bisa bekerja di institusi pendidikan tinggi seperti universitas tertentu, sekolah tinggi, dan juga institusi pendidikan. Untuk menjadi seorang dosen, pendidikan formal yang harus Anda miliki minimal S2.
Jenjang Karir Dosen
Sebelum membahas Cara Menjadi Dosen, mari kita bahas jenjang karirnya terlebih dahulu. Secara umum, ini dia tingkatan karir seorang dosen :
1. Asisten Ahli
Merupakan jabatan akademik pertama yang akan Anda dapatkan begitu menjadi seorang dosen. Syaratnya, Anda harus bergelar Magister (S2) yang sesuai dengan ilmu penugasan, memiliki sedikitnya 1 karya ilmiah yang dipublikasikan di jurnal ilmiah nasional, dan sedikitnya memiliki 1 kegiatan pengabdian pada masyarakat. Dosen asisten ahli berpendidikan Magister hanya diberi wewenang untuk mengajar dan memberikan bimbingan tugas akhir pada program Sarjana dan Diploma.
2. Dosen Asisten Ahli dengan pendidikan Doktor (S3)
diberikan wewenang dan tanggung jawab tambahan untuk mengajar program Magister dan Doktor serta membimbing tesis.
3. Lektor
Jenjang karir berikutnya adalah seorang Lektor. Syaratnya, Anda harus memiliki ijazah S3 dan bergelar Doktor. Agar bisa naik jabatan dari Asisten ahli ke lektor, angka kredit Anda harus mencapai skor 200/300.
4. Lektor Kepala
Jenjang selanjutnya adalah seorang Lektor Kepala. Seorang Lektor bisa menjadi Lektor Kepala asalkan angka kreditnya mencapai 400/550/700 kumulatif.
5. Guru Besar
Anda bisa naik ke tingkat guru besar jika angka kredit Anda mencapai 850/1050 kumulatif. Hanya diberikan pada dosen dengan jenjang pendidikan terakhir S3 dan bergelar Doktor. Dapat mengajar dan melakukan bimbingan di semua program.
Cara Menjadi Dosen
1. Menempuh Sarjana
Awal dari keinginan menjadi dosen yaitu Anda harus lanjut kuliah ke jenjang S1 terlebih dahulu. Saat sedang menempuh jenjang pendidikan ini, Anda juga bisa menjadi seorang Asdos (asisten dosen). Hal ini akan jadi nilai tambah bagi Anda yang akan melamar loker sebagai dosen. Selain itu, dengan menjadi asdos Anda juga akan mendapatkan pengalaman mengajar.
2. Menempuh Pascasarjana
Dalam menempuh kuliah pascasarjana Anda bisa ambil di dalam negeri atau di luar negeri. Anda juga bisa mengambil beasiswa khusus. Untuk menjadi seorang dosen, Anda harus mendapatkan gelar minimal S2. Jadi, ini adalah pendidikan wajib.
3. Mengikuti Beberapa Penelitian yang Digelar
Cara ini akan menambah nilai resume Anda. Belajar Bahasa Inggris untuk menjadi seorang dosen skor minimal TOEFL yang harus Anda dapatkan adalah 500 dan skor IELTS 5,5.
4. Memiliki Minimal 1 Karya Ilmiah
yang dipublikasikan di jurnal ilmiah nasional dan melakukan setidaknya 1 kegiatan pengabdian pada masyarakat. Ini merupakan salah satu syarat untuk menjadi Asisten Ahli.
5. Mencari Lowongan Pekerjaan
Cara Menjadi Dosen yang terakhir adalah mencari loker dosen terbaru dan melamar pekerjaan tersebut. Ada beberapa pilihan karir yang bisa Anda coba yakni, dosen tetap (rekomendasi), dosen tidak tetap, dan dosen honorer.
Prospek Kerja
Dosen tetap statusnya telah diakui oleh DIKTI dan mendapatkan Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN). Sementara itu, dosen tidak tetap sendiri sistem kerjanya seperti pekerja kontrak.
Status kepegawaiannya dibuktikan dengan Nomor Urut Pengajar Nasional (NUPN). Anda harus mengikuti seleksi menjadi dosen tetap di beberapa perguruan tinggi. Ikutilah seleksi tersebut dan dapatkan NIDN Anda. Jika berhasil, maka selamat! Anda telah menjadi seorang dosen tingkat asisten ahli (tingkat pertama).
Terus tingkatkan kemampuan, pengetahuan, dan angka kredit Anda supaya Anda bisa naik ke level jabatan yang berikutnya.
Kesimpulan
Itulah cara menjadi dosen dengan jalur umum, yakni harus lulus S2 terlebih dahulu. Anda juga bisa lho memilih jalur spesial untuk menjadi dosen yakni melalui jalur Kerangka Kualifikasi Nasional Nasional (KKNI). Di jalur ini, faktor lulusan tidak terlalu diutamakan. Asalkan Anda memiliki keunggulan kompetitif.