Prospek Usaha Terong di Indonesia dan Cara Budidayanya

Terong ungu merupakan salah satu komoditas yang mempunyai cukup banyak peminat. Maka dari itu usaha terong ungu dipastikan mempunyai prospek yang menjanjikan. Terong tergolong sayuran yang mempunyai berbagai macam varietas, seperti terong hijau dan terong ungu.

Pada awalnya tanaman dengan nama latin Solanum melongena ini termasuk dalah satu tanaman liar. Akan tetapi, banyak manusia yang mempelajari dan kemudian tahu khasiat yang dimiliki terong. Budidaya terong telah menyebar di banyak negara, seperti Afrika Timur, Asia, dan Afrika Barat.

Terong mempunyai banyak kandungan zat bergizi yang baik untuk tubuh manusia. Beberapa kandungan nutrisi yang dimuat pada terong ialah natrium, fosfor, zat besi, berbagai vitamin, dan kalsium.

Prospek Usaha Terong Ungu

Prospek Usaha Terong Ungu

Terong ungu menjadi salah satu komoditas bahan pangan yang cukup banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Permintaan pasar terhadap terong dapat dikatakan stabil. Hal ini dikarenakan terong tidak hanya dikonsumsi pada rumahan saja.

Melainkan terong juga sering dijadikan sebagai salah satu menu makanan di rumah makan atau restoran. Potensi sayur terong ungu untuk dikembangkan cukup besar karena permintaan masyarakat yang tinggi dan selalu ada tiap hari.

Kementrian Pertanian mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia mengonsumsi terong  mencapai 2,5 kg setiap tahun per kapita. Pernyataan tersebut diungkapkan pada tahun 2012 dan pada saat itu pula dilakukan penanaman terong secara besat-besaran pada lahan terbuka.

Sedangkan berdasarkan data pada Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa produktivitas tanaman terong pada tahun 2018 mencapai 551.552 ton setiap hektarnya. Dimana data ini menunjukkan bahwa konsumsi terong di Indonesia mengalami peningkatan.

Maka dari itu bisnis budidaya terong ungu diyakini memiliki prospek yang bagus dan menguntungkan. Selain itu, harga jual terong ungu cukup terjangkau sehingga membuat konsumen tidak terlalu berpikir panjang ketika ingin membeli terong.

Cara Budidaya Terong Ungu Agar Hasil Optimal

Meskipun usaha terong ungu mempunyai peluang yang bagus, namun budidaya tidak dapat dilakukan secara sembarang. Bagi Anda yang ingi memulai budidaya terong perlu mempelajarinya terlebih dahulu agar hasilnya maksimal.

Berikut tips dan cara budidaya terong agar menghasilkan panen yang optimal:

1. Persiapan polybag

Persiapan Polybag

Langkah awal yang perlu dilakukan dalam budidaya tanaman terong adalah menyiapkan polybag. Dimana polybag yang akan digunakan sebaiknya mempunyai lubang pada bagian bawahnya. Hal ini bertujuan agar tanaman terong yang dibudidayakan nantinya memiliki resapan air.

Setelah polybag siap maka campuran tanah dan kompos dengan perbandingan 2:1 dimasukkan. Media ini perlu didiamkan terlebih dahulu sebelum bisa ditanam selama 1 hingga 3 hari. Jenis tanah yang paling baik digunakan untuk tanaman terong ialah tanah lempung berpasir.

Karakteristik lain yang harus dimiliki tanah untuk tanaman terong ungu ialah mempunyai pH diantara 6,8 hingga 7,3, kaya akan kandungan organik, berdrainase, dan beraerase dengan baik.

2. Persiapan pembibitan

Persiapan Pembibitan

Tahap selanjutnya setelah menyiapkan polybag atau pot ialah menyiapkan tempat untuk persemaian atau pembibitan. Persemaian merupakan proses menumbuhkan benih menjadi bibit tanaman terong ungu.

Penyemaian diawali dengan menyiapkan tempat berupa bendengan dengan tinggi 20 cm serta lebar sekitar 1 meter. Benih yang sudah dikeringkan sebelumnya sebaiknya direndam pada air terlebih dahulu sebelum proses penyemaian dilakukan.

Perendaman ini bertujuan untuk mengetahui apakah benih mempunyai kualitas yang baik atau tidak. Setelah itu peram benih dengan waktu kisaran 24 jam hingga nantinya benih siap untuk digunakan.

Media tanam pada pembibitan ini harus diberi jarak sekitar 5 hingga 10 cm. Dimana proses penyemaian dapat dilakukan dengan menebarkan benih ke lahan yang suda disiapkan. Selama proses penyemaian harus dilakukan penyiraman secara rutin.

Penyiraman benih tanaman terong ungu dilakukan pada pagi dan sore hari secara berturut-turut dalam rentang waktu 10 hingg 15 hari. Benih yang sudah selesai disemai dan berhasil tumbuh nantinya akan dipindahkan pada media polybag.

3. Penanaman

Penanaman

Tahap selanjutnya setelah proses persemaian adalah penanaman bibit ke polybag yang sebelumnya disiapkan. Sebelumnya pilih bibit terong yang berhasil tumbuh dengan normal dan subur. Siram terlebih dahulu bibit tanaman terong hingga benar-benar basah.

Kemudian ambil satu per satu bibit tanaman terong ungu untuk ditanam. Proses penanaman ialah dengan memasukkan pada lubang media tanam secara tegak. Sebaiknya lubang penanaman disiram agar lembab terlebih dahulu.

4. Pemeliharan

Pemeliharan

Keberhasilan usaha terong ungu akan sangat dipengaruhi dari proses pemeliharaan. Dimana pada proses pemeliharaan budidaya tanaman terong dilakukan melalui beberapa tahap, yakni:

  • Penyiraman

Seluruh tanaman membutuhkan air sebagai sumber nutrisi serta membantu proses pembuatan makanan atau fotosintesis. Penyiraman tanaman terong ungu sebaiknya dilakukan setiap hari ketika memasuki musim kemarau.

Sedangkan pada musim penghujan tidak perlu dilakukan penyiraman. Hal ini bertujuan agar tanaman terong tidak kelebihan air.

  • Pemberian tongkat

Penanaman terong perlu diberi tongkat yang berguna untuk menyangga tanaman supaya tidak roboh. Tanaman terong cenderung mudah roboh apalagi sudah terbeban dengan buah yang telah bertumbuh.

Penyangga yang sering digunakan pada tanaman terong ialah bambu atau ranting kayu. Caranya ialah dengan menancapkan tongkat pada tanah, kemudian memberikan ikatan antara tongkat dengan tanaman.

  • Pemupukan

Pupuk menjadi hal yang paling penting untuk memberi nutrisi pada segala jenis tanaman, termasuk terong ungu. Pemberian pupuk harus dilakukan secara rutin sesuai dengan aturan yang ada.

  • Pemangkasan

Tidak jarang tanaman terong ungu akan terkena hama atau berbagai penyakit. Jika sudah diketahui adanya penyakit atau hama pada tanaman sebaiknya segera dilakukan penanganan. Salah satu penanganan yang paling simpel ialah dengan memotong bagian tanaman yang terkena penyakit atau hama.

Hal ini bertujuan agar penyakit dan hama tidak menyebar keseluruh bagian tanaman terong. Jika bagian lain terkontaminasi maka hal terburuk yang dapat terjadi ialah tanaman terong mati dan gagal panen.

Selain dilakukan pemangkasan, untuk mencegah datangnya hama dan penyakit dapat menggunakan pestisida. Akan tetapi, penggunaan pestisida tidak boleh terlalu banyak karena akan mempengaruhi kualitas terong.

5. Panen dan pasca panen

Panen Dan Pasca Panen

Tanaman terong ungu dapat mulai dipanen ketika memasuki usia 2,5 hingga 3 bulan. Frekuensi untuk melakukan panen pada tanaman terong ialah sebanyak 3 hingga 7 hari sekali. Pemanenan selanjutnya dilakukan ketika buah siap untuk dipetik.

Ciri buah siap dipetik ialah ketika sudah tumbuh sesuai dengan ukuran terong pada umumnya dan mempunyai warna ungu. Masa panen tanaman terong cukup banyak, yakni mencapai 24 kali pada satu kali musim tanam.

Cara untuk memanen tanaman terong juga cukup mudah, yaitu dengan memotong pada bagian pangkal tangkai buah. Setelah terong ungu berhasil dipanen sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu sebelum dijual ke konsumen.

Prospek usaha terong cukup bagus karena mempunyai permintaan yang stabil. Salah satu jenis terong yang cukup banyak peminatnya ialah terong ungu. Proses budidaya terong ungu menjadi hal yang akan mempengaruhi keberhasilan bisnis budidaya tanaman terong.

Bagikan Postingan: