Bisnis kambing memang bukan menjadi hal yang asing lagi. Orang Indonesia sudah dari dulu melakukan bisnis usaha kambing karena kambing dianggap menjadi salah satu hewan ternak yang mampu memberikan keuntungan besar. Namun, tahukah Anda bahwa melakukan ternak kambing tidak semudah itu?
Ya, meskipun terbilang menguntungkan tetapi bisnis kambing tidak bisa dilakukan secara asal-asalan. Apalagi bagi pemula, diperlukan pengetahuan terkait perawatan kambing-kambing tersebut agar segera dipanen dan mendapatkan cuan yang banyak.
Oleh karena itulah, artikel ini memberikan penjelasan terkait dengan cara-cara untuk melakukan bisnis ternak kambing tersebut. Apa saja itu? Simak artikel ini hingga untuk mendapatkan jawabannya, terutama bagi para pebisnis kambing pemula.
Cara Memulai Usaha Kambing untuk Pemula
Di antara berbagai jenis hewan ternak lainnya, kambing adalah hewan yang mudah diternak karena tingkat produktivitasnya tinggi. Jadi, kambing sangat mudah untuk berkembang biak. Selain itu, pertumbuhannya juga lebih cepat daripada hewan lainnya.
Karena itulah, banyak pebisnis kambing yang bisa memperoleh keuntungan dalam waktu cepat. Apalagi, permintaan kambing di pasaran juga sangat tinggi sehingga keuntungan yang diperoleh bisa berkali-kali lipat. Nah, agar bisa sukses menjalankan ternak kambing, maka ketahuilah cara mengelola usaha kambing tersebut dengan benar.
1. Ketersediaan Modal
Jika memilih untuk melakukan ternak kambing, maka hal pertama yang harus disiapkan adalah dana. Ya, tak seperti hewan ternak lainnya, kambing dan sapi membutuhkan modal yang cukup banyak. Bahkan, modal untuk memulai usaha ternak kambing itu bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Umumnya, ternak kambing bisa dilakukan dengan modal awal sebesar Rp10 juta. Dengan uang tersebut, Anda bisa membangun kandang kecil dengan lima ekor kambing di dalamnya. Namun, itu masih merupakan perhitungan modal kasar sehingga nilainya bisa saja lebih besar dari itu.
Pastikan juga untuk mempunyai lahan sendiri di rumah, seperti pekarangan. Nah, bangunlah kandang kambing di pekarangan tersebut agar modalnya lebih bisa ditekan karena tidak perlu menyewa lahan atau tempat lain untuk membangun kandang kambing.
Cari tahu juga tentang harga kambing jantan dan betina. Di pasaran, harga untuk satu ekor kambing jantan dan kambing betina adalah Rp5 juta. Itu merupakan harga minimal untuk satu pasang kambing jantan dan betina. Dengan mengetahui harga kambing, maka Anda bisa lebih tepat dalam menghitung kebutuhan modal awal.
2. Pembuatan Kandang Kambing
Cara selanjutnya yang harus dilakukan adalah membangun kandang kambing. Luas dari kandang tersebut harus disesuaikan dengan jumlah kambing yang akan diternak. Satu ekor kambing dewasa membutuhkan setidaknya kandang seluas 1,5×1,5 meter.
Bangunlah kandang tersebut dengan menggunakan bambu atau kayu agar lebih mudah dan murah. Pastikan juga bahwa kandang kambing tersebut agak jauh dari tetangga karena bau kambing sangat menyengat. Dengan menentukan lokasi kandang yang tepat, ternak kambing itu tidak akan mengganggu warga sekitar.
Kandang kambing sebaiknya juga dibangun dekat dengan ladang rumput. Hal itu bertujuan agar kambing bisa mencari sendiri makanan mereka di sekitar lokasi kandang tersebut.
Untuk bentuk kandang itu sendiri biasanya berupa rumah panggung. Dengan bentuk kandang itu, kambing akan lebih sehat karena kotorannya jatuh ke bawah kandang. Anda juga bisa lebih mudah untuk membersihkan kandang tersebut.
Selain itu, bentuk kandang itu juga bisa menjadikan kandang tidak lembab. Dengan kondisi kandang yang kering, kambing di sana akan lebih sehat dan baunya bisa berkurang. Hal itu juga menjadikan kambing aman dari berbagai predator yang mengincarnya serta genangan air tanah yang menjadi sumber penyakit.
Sebagai tambahan informasi, sebaiknya Anda membangun kandang itu di area yang cukup mendapatkan sinar matahari agar kandang lebih kering dan kambing menjadi lebih sehat.
3. Pemilihan Kambing
Nah, kambing yang dipilih harus berusia 5-6 bulan atau 8 bulan-1 tahun. Kambing dengan usia tersebut akan lebih tahan terhadap serangan penyakit dan jauh lebih mudah untuk dipelihara. Ketika sudah dewasa, kambing itu bisa dijual dengan keuntungan mencapai 700 ribu hingga 1 juta per ekornya. Sangat menggiurkan, bukan?
Pilihlah juga kambing dengan dada besar, punggung tebal, bergigi lengkap, kaki lurus, jinak, ukuran badan yang proporsional, tumit tinggi, an kaki depan yang besar. Hal itu menunjukkan bahwa fisik kambing tersebut memang bagus dan sehat.
Jika ingin membeli kambing sebagai ternak, maka belilah saat bulan Safar atau setelah Hari Raya Idul Adha. Pasalnya, harga kambing di bulan tersebut sedang turun.
Lalu, jika memang dana sangat terbatas, maka pilihlah anakan kambing kacang atau jawa karena tubuhnya lebih kecil sehingga harganya lebih murah.
Namun, jika memang modal Anda cukup besar, kami merekomendasikan untuk memilih kambing etawa atau kambing gibas karena memang kualitasnya bagus dan badannya besar.
Bagi pemula, lebih baik memulai usaha kambing dengan dua ekor kambing terlebih dahulu. Jika sudah memahami pola perawatan dan panennya, lanjutkan dengan menambah jumlah kambing tersebut. Hal itu berguna untuk meminimalisir resiko kerugian.
4. Pemberian Pakan Kambing
Cara selanjutnya berkaitan dengan pemberian pakan untuk kambing. Alaminya, kambing diberi makan rerumputan. Karena kambing makan rumput, jadi modal untuk pakan kambing lebih murah. Anda hanya perlu mencari ladang rumput liar dan memberikan rumput tersebut kepada kambing ternak.
Namun, jika menginginkan proses pertumbuhan yang lebih cepat sebaiknya digunakan pakan tambahan yang mengandung banyak vitamin, karbohidrat, mineral, dan protein setiap harinya.
Untuk pemberian pakannya sendiri, satu ekor kambing bisa menghabiskan jumlah pakan sebanyak 3 kg per hari. Berikan rumput kepada kambing-kambing ternak itu setiap pagi dan sore hari. Sementara itu, pemberian pakan konsentrat yang kaya karbohidrat dan protein hanya dilakukan saat siang hari saja.
Pakan konsentrat tersebut berupa ampas tahu yang dicampurkan dengan singkong. Tahu merupakan sumber protein dan singkong menjadi sumber karbohidrat. Dengan campuran pakan tambahan itu, kambing ternak Anda dijamin akan lebih cepat besar dan gemuk.
Jika ingin simple, cari saja limbah tahu atau singkong di sekitar area tempat tinggal. Biasanya, itu bisa didapatkan secara gratis dari industri rumahan yang memproduksi olahan singkong atau tahu. Berikan juga suplemen cair sebagai vitamin agar kambing tahan terhadap serangan penyakit.
5. Panen Kambing
Nah, kambing sudah siap dipanen atau dijual saat usianya sudah lebih dari 1 tahun. Harga kambing juga sangat bervariasi, tergantung dari jenis dan berat kambing. Namun, umumnya kambing dihargai sebesar Rp1,8 juta-Rp3 juta di pasaran.
Karena panen menjadi tahap terpenting, maka proses itu tidak boleh dilakukan sembarangan. Lakukanlah pemasaran kambing mendekat Idul Adha. Pasalnya, Idul Adha menjadi peluang besar karena banyak orang yang membeli kambing dan harga kambing sedang tinggi-tingginya.
Penutup
Anda juga bisa bekerja sama dengan lembaga zakat untuk memasarkan kambing ternak tersebut. Dengan kerja sama tersebut, usaha kambing itu pasti akan lebih cepat untuk sukses dan lebih mudah karena tidak melakukan pemasaran sendirian.