Analisis Usaha Cabai Keriting, Peluang, Perawatan & Tipsnya

Mayoritas masakan Indonesia tidak lepas dari berbagai jenis rempah, tak terkecuali cabai. Perminataan terhadap cabai tidak pernah sepi karena menjadi bumbu wajib di hampir setiap masakan. Tak heran jika usaha cabai keriting sebenarnya membuka peluang penghasilan besar.

Cabai adalah salah satu bumbu primer yang hampir selalu ada di dapur masyarakat Indonesia. Membudidayakannya sendiri bisa menjadi ide yang bagus karena tidak hanya memenuhi kebutuhan bumbu di dapur. Melainkan Anda bisa menjualnya dan mendistribusikannya ke berbagai tempat.

Menanam cabai keriting juga bisa menjadi sumber penghasilan tambahan. Terlebih cabai juga bisa ditanam di pekarangan rumah sehingga tidak selalu membutuhkan lahan besar. Namun jika ingin serius membudidayakan cabai keriting, tentunya lebih disarankan menyiapkan lahal ideal.

Peluang Usaha Cabai Keriting

Peluang Usaha Cabai Keriting

Perlu diketahui bahwa bisnis cabai keriting sebenarnya bisa dimulai dari modal yang minim. Tidak sedikit petani berpengalaman yang memulai usahanya dari lahan sempit dekat rumah. Jika sudah berkembang, tentunya bisnis hortikultura ini bisa meraup keuntungan yang besar.

1. Ketersediaan Bibit Cabai Keriting Lebih Irit

Pada dasarnya, ketersediaan bibit cabai keriting jauh lebih bisa dihemat dibanding cabai hibrida. Hal ini karena bibitnya bisa diolah sendiri dan sudah diketahui secara turun-temurun. Perbedaan ini begitu terasa ketika Anda membandingkan antara cabai hibrida dengan cabai lokal.

Adapun untuk bibit cabai hibrida sendiri memang tidak direkomendasikan mengolahnya sendiri. Sementara itu, cabai keriting lokal memiliki kualitas yang bags sehingga tidak mengalami pemecahan sifat ketika bibitnya dibuat sendiri.

2. Biaya Budidaya Lebih Ekonomis

Bisnis cabai keriting bisa memberikan keuntungan luar biasa mengingat modal yang dikeluarkan termasuk ekonomis. Adapun untuk jenis cabai hibrida memang membutuhkan perawatan maksimal seperti penggunaan pupuk, insektisida, biaya untuk bibit, dan sebagainya.

Hal ini berbeda dengan cabai keriting lokal dimana perawatannya lebih mudah. Bahkan cenderung lebih tahan terhadap perubahan cuaca secara tiba-tiba. Kondisi daunnya pun tidak cepat menguning seperti pada tanaman cabai hibrida.

3. Masa Panen Lebih Panjang

Perlu diketahui bahwa cabai keriting lokal memiliki masa panen lebih panjang, bahkan mencapai 12 kali. Hal ini berbeda dengan cabai hibrida yang biasanya dipanen 8-10 kali saja sehingga keuntungannya lebih sedikit. Terlebih jika dipetik saat cabai masih berwarna hijau.

Lahan Ideal untuk Budidaya Cabai Merah Keriting

Lahan Ideal Untuk Budidaya Cabai Merah Keriting

Perlu diingat bahwa menyiapkan lahan dengan baik bisa menjadi aset sekaligus investasi yang menguntungkan. Lahan yang bagus membuat hasil panen pun demikian sehingga nilai jualnya tinggi.

Tipe lahan ideal untuk meningkatkan produktivitas cabai keriting harus memperhatikan iklim dan jenis tanahnya. Seperti yang telah diketahui, hampir semua jenis tanah memang bisa digunakan untuk menanam cabai merah keriting.

Namun, menyiapkan lahan dengan baik tentunya akan membuat hasil panen lebih berkualitas. Oleh karena itu, pastikan lahan untuk menanam cabai kaya akan zat organik, gembur, subur, dan tidak mudah tergenang air. Untuk pH-nya sendiri, usahakan berada di rentang 5,5 sampai 8,8.

Tips Budidaya Cabai Keriting Lokal

Cabai keriting termasuk jenis bumbu yang mudah ditanam, bahkan banyak yang menanamnya sendiri di pekarangan rumah. Permintaan terhadap cabai lokal tidak pernah sepi, mengingat cabai sendiri menjadi bumbu sehari-hari sebagian besar masyarakat.

Meski menanam cabai cenderung mudah, untuk membudidayakannya sebaiknya mengikuti beberapa tips efektif berikut ini.

1. Pembibitan

Pembibitan

Langkah krusial pertama yang harus dilakukan yaitu memilih bibit cabai keriting berkualitas. Namun, jangan lewatkan proses perendaman karena bisa menjadi “booster” agar bibit tumbuh dengan maksimal, berikut caranya.

  • Siapkan bibit cabai keriting berkualitas lalu siapkan wadah.
  • Campur 100 ml Pupuk Organik Cair ke dalam 1 liter air.
  • Kemudian masukkan bibit cabai keriting ke dalam larutan pupuk dan air.
  • Rendam 2-3 jam lalu angkat dan keringkan.

2. Persiapan Lahan

Persiapan Lahan

Cara usaha cabai keriting berikutnya yaitu menyiapkan lahan. Hal ini dilakukan setelah bibit direndam dan siap ditanam. Tidak hanya bibit yang perlu dipupuk, sebaiknya Anda juga melakukan hal yang sama terhadap lahan.

  • Masukkan Pupuk Organik Cair (POC) sebanyak 250ml ke dalam tangki air semprot.
  • Campur sampai larutan menjadi homogen.
  • Basuh lahan semai sampai terasa basah dan lembab.
  • Semprotkan secara merata larutan pupuk.
  • Setelah disemprot, diamkan lahan 3-5 hari agar unsur hara dan bakteri pengurai membuat lahan menjadi lebih gembur.

3. Penyemaian

Penyemaian

Pastikan pada tahap ini Anda sudah merendam benih cabai dan mengolah lahan dengan baik. Tips usaha tanaman cabai keriting berikutnya adalah penyemaian bibit melalui langkah-langkah berikut ini.

  • Siapkan bibit cabai keriting yang sudah direndam ke dalam pupuk cair.
  • Tebarkan benih ke permukaan lahan yang sudah diolah.
  • Atur dan beri jarak agar tidak terlalu dekat maupun jauh.
  • Kemudian tutup benih cabai keriting dengan sedikit tanah (tipis-tipis saja).
  • Siapkan daun kelapa kering atau jerami untuk menutup tanah di atasnya serta agar lahan senantiasa lembab.

4. Pemeliharaan

Pemeliharaan

Setelah menanam cabai merah keriting, tentunya tanaman satu ini tetap membutuhkan perawatan dan pemeliharaan. Hal ini semata-matadilakukan agar cabai bisa tumbuh dengan lebat dan hasilnya memuaskan.

Lakukan penyiraman agar tanaman cabai tidak mudah layu sehingga saat dipanen pun gagal. Penyiraman cabai dilakukan secara rutin dua kali sehari, yaitu pagi dan sore hari. Namun, perlu diingat bahwa hal ini hanya berlaku apabila cabai masih dalam fase pertumbuhan awal.

  • Lakukan penyiraman tanaman cabai setiap pukul 08.00 dan sore hari sekitar pukul 16.00.
  • Penyiraman dilakukan rutin selama 3-4 minggu berturut-turut.
  • Ketika bibit sudah berusia satu minggu, pantai pertumbuhan bibit cabai dengan baik.
  • Apabila benih cabai sudah tumbuh dan memiliki daun dalam 3-4 minggu, maka pada tahap ini sudah bisa memindahkannya ke lahan budidaya.

5. Memasang Ajir

Memasang Ajir

Tidak semua petani cabai mengetahui pentingnya memasang ajir. Padahal, benda satu ini bisa membantu tanaman cabai agar lebih kuat, kokoh, dan berdiri dengan tegak. Namun, perlu diingat bahwa memasanga ajir tidak bisa dilakukan langsung.

Setidaknya tunggu tanaman cabai sampai berusia satu minggu kemudian pindahkan ke lahan yang sudah diolah.

6. Pemupukan

Pemupukan

Selain menyiram tanaman cabai keriting, sebaiknya juga melakukan permupukan. Misalnya dua kali saja dalam satu minggu, maka sudah cukup membantu cabai agar tumbuh dengan sempurna.

Adapun proses pemupukan ini bisa menggunakan pupuk cair yang mengandung berbagai macam zat hara yang dibutuhkan tanaman. Berikan pupuk cair pada tanaman cabai 100 ml setiap harinya.

7. Pencegahan Penyakit Pada Tanaman Cabai

Pencegahan Penyakit Pada Tanaman Cabai

Meski termasuk jenis tanaman bumbu yang mudah ditanam, cabai keriting sebaiknya tetap dirawat dengan baik. Upaya pencegahan hama dan penyakit tetap harus dilakukan.

Jika ternyata hama penyakit terdeteksi, maka sebaiknya diatasi dengan cara organik terlebih dahulu. Namun jika tidak ada perubahan berarti, maka penggunaan bahan kimia bisa menjadi pilihan.

8. Pemanenan dan Pasca Panen

Pemanenan Dan Pasca Panen

Pada dasarnya, masa panen cabai keriting bisa dilihat secara jelas melalui pengamatan fisik. Namun, lebih disarankan untuk memanen ketika kematangan cabai mencapai 80-90%. Proses panen ini biasanya dilakukan 75-85 hari pasca penanaman.

Usaha cabai keriting memang bisa menjadi peluang bisnis menjanjikan mengingat tanaman bumbu satu ini mudah dalam perawatan. Terlebih permintaan terhadap cabai di pasaran tidak pernah sepi.

Bagikan Postingan: