Usaha Bawang Daun: Peluang & Analisa Usaha di Indonesia

Jika ingin membuka sebuah usaha, tidak ada salahnya jika Anda memilih usaha bawang daun karena cukup menguntungkan. Bawang daun merupakan salah satu tanaman yang dapat diolah menjadi penyedap rasa bahkan beberapa orang sangat suka memasaknya.

Bawang daun juga disebut dengan nama lain yakni bawang prei dan merupakan salah satu sayuran yang dibudidayakan di Indonesia. Ada banyak petani bawang daun di Indonesia, khususnya di daerah dataran tinggi karena sayuran ini mudah dibudidayakan.

Peluang Bisnis Bawang Daun

Peluang Bisnis Bawang Daun

Permintaan bawang daun di pasar Indonesia tergolong tinggi, karena sayuran ini bisa diolah menjadi berbagai macam makanan. Tidak hanya kebutuhan rumah tangga saja, bawang daun juga dimanfaatkan untuk usaha kuliner, seperti rumah makan dan lain sebagainya.

Selain itu, bawang daun juga sangat baik dikonsumsi dan bermanfaat untuk kesehatan Anda, bahkan banyak orang yang mengkonsumsinya sebagai alternatif menyembuhkan penyakit.

Dengan demikian, Anda pasti sudah bisa membaca peluang usaha satu ini, karena permintaan pasar yang tinggi. Jika Anda memiliki lahan yang cukup, maka tidak ada salahnya membuka usaha budidaya bawang daun sebagai salah satu mata pencaharian.

Untuk membudidayakan bawang daun tidaklah sulit, karena seperti yang dikatakan sebelumnya, sayuran ini sangat mudah dibudidayakan. Apabila ingin membuka usaha bawang daun, simak saja ulasan selanjutnya tentang analisa usaha dan cara budidayanya.

Analisa Usaha Bawang Daun

Analisa Usaha Bawang Daun

1. Investasi

PeralatanHarga
Pembukaan lahan budidaya bawang daunRp1.320.000
Pengadaan bibit bawang daun / preiRp733.000
Sewa lahan budidaya bawang daunRp1.344.000
Alat semprot cairanRp225.000
Timba dan pisauRp64.000
TimbanganRp135.000
Selang air dan pisauRp134.000
CangkulRp94.000
Pompa airRp234.000
Golok dan sabitRp84.000
Gerobak dorongRp234.000
TerpalRp134.000
Keranjang panenRp84.000
Peralatan tambahan lainnyaRp64.000
Total Investasi / ModalRp4.883.000

2. Biaya Operasional per Bulan

Biaya TetapNilai
Biaya penyusutan pembukaan lahan budidayaRp110.000
Biaya penyusutan pengadaan bibit bawang daunRp12.000
Biaya penyusutan sewa lahan budidayaRp22.000
Biaya penyusutan alat semprot cairanRp3.700
Biaya penyusutan timba dan pisauRp1.500
Biaya penyusutan timbanganRp3.100
Biaya penyusutan selang air dan pisauRp2.200
Biaya penyusutan cangkulRp2.100
Biaya penyusutan pompa airRp3.800
Biaya penyusutan golok dan sabitRp1.400
Biaya penyusutan gerobak dorongRp3.800
Biaya penyusutan terpalRp2.200
Biaya penyusutan keranjang panenRp1.400
Biaya penyusutan peralatan tambahan lainnyaRp1.500
Upah pekerjaRp1.500.000
Jumlah Biaya TetapRp1.704.900
Biaya VariabelNilai
Pupuk Rp28.000 x 30Rp840.000
Pupuk kimia Rp29.000 x 30Rp870.000
Pestisida dan obat Rp32.000 x 30Rp960.000
Biaya lainnya Rp18.000 x 30Rp540.000
Biaya transportasi Rp28.000 x 30Rp840.000
Packing Rp18.000 x 30Rp540.000
BBM Rp24.000 x 30Rp720.000
Jumlah Biaya VariabelRp5.310.000
Total Biaya Operasional per Bulan

Biaya Tetap + Biaya Variabel = Rp6.474.900

3. Keuntungan dan Balik Modal

Pendapatan per Panen

 

7 kg x Rp45.000 = Rp315.000

Rp315.000 x 30 hari = Rp9.450.000

Keuntungan per Bulan

 

Laba = Jumlah Pendapatan – Jumlah Biaya Operasional

Rp9.450.000 – Rp6.474.900 = Rp2.975.100

Lama Balik Modal

 

Total Investasi : Keuntungan = Lama Balik Modal

Rp4.883.000 : Rp2.975.100 = 2 bulan

Cara Budidaya Bawang Daun

1. Syarat Tumbuh

Syarat Tumbuh

Sebelum menjalankan usaha daun bawang, Anda perlu tahu terlebih dahulu tentang syarat tumbuhnya. Pertama, bawang daun dapat tumbuh dengan optimal apalagi jika ditanam di daerah dataran tinggi antara 900 sampai dengan 1.700 mdpl.

Sedangkan suhu terbaik untuk tanaman ini adalah antara 19 sampai dengan 24 derajat celcius, kemudian kelembaban daerah budidaya sekitar 80 sampai 90 persen. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan jika Anda ingin menanamnya di dataran rendah, karena hal tersebut bisa dilakukan.

2. Persiapan Benih

Persiapan Benih

Untuk memperbanyak tanaman bawang daun, ada dua cara yang dapat dilakukan, yakni dengan cara generatif atau menggunakan benih / biji dan cara vegetatif dengan memisahkan anakan dari rumpun utama.

Apabila menggunakan biji atau benih, silahkan semai terlebih dahulu benih yang akan digunakan dengan membuat tempat persemaian berupa dengan atau polybag. Bedeng dan polybag merupakan tempat penyemaian yang banyak digunakan, namun keduanya berbeda.

Sebarkan benih pada bedengan, namun jika menggunakan polybag silahkan tanam biji dengan membuat lubang sedalam 10 cm terlebih dahulu. Selanjutnya, tutup tempat persemaian dengan daun pisang atau juga bisa dengan karung goni yang dibasahi.

Tunggu bibit sampai usia dua bulan atau ketika sudah memiliki tinggi sekitar 10 cm sampai dengan 15 cm. Jika sudah, Anda bisa menggunakannya sebagai bibit bawang daun dan siap ditanam pada media tanam.

3. Media Tanam

Media Tanam

Ketika bibit sudah siap ditanam, Anda harus menyiapkan media tanam dengan menyuburkan tanah terlebih dahulu. Jika tanah kurang subur, maka gunakan arang sekam padi dan pupuk kompos dengan perbandingan 1 : 1.

Selain itu, Anda bisa mencampurkan tanah dengan pupuk kandang apabila tidak memiliki arang sekam maupun pupuk kompos. Perbandingannya adalah 2 : 1.

4. Penanaman

Penanaman

Tanam bibit bawang daun secara langsung apabila Anda memilih menggunakan cara organik, sedangkan jika secara non organik rendam bibit terlebih dahulu. Perendaman bibit bawang daun dapat dilakukan menggunakan larutan fungisida selama 10 sampai 15 menit.

Setelah itu, tanam pada lubang media tanam yang telah Anda siapkan dan timbun dengan tanah lagi. Jika sudah, lakukan penyiraman setelahnya dengan tujuan untuk menjaga kelembaban.

Waktu terbaik dalam melakukan penanam bawang daun adalah ketika pagi atau sore hari, untuk menghindari terik matahari yang terlalu panas. Lebih baik bawang daun ditanam di lahan yang mendapatkan sinar matahari secara penuh agar pertumbuhannya optimal.

5. Perawatan

Perawatan

Penyiraman adalah perawatan bawang daun yang perlu dilakukan secara teratur yakni sekitar dua sampai tiga kali sehari atau tergantung media tanam serta cuaca. Perlu diingat, jangan sampai menyiram tanaman terlalu basah agar tidak menggenang pada media tanam.

Apabila media tanam tergenangi air, maka hal tersebut dapat memicu proses pembusukan akar sehingga bawang daun tidak bisa tumbuh secara maksimal atau bahkan mati.

Perawatan selanjutnya adalah melakukan pemupukan secara organik, yakni dengan menggunakan pupuk kompos atau pupuk kandang. Pemupukan dapat dilakukan ketika usia bawang daun sudah memasuki empat minggu dan delapan minggu dengan takaran satu kepal tangan di setiap tanaman.

Selain pemupukan secara organik, Anda juga perlu melakukan pemupukan nonorganik dengan menggunakan pupuk ZA, Urea, serta pupuk organik cair (dipilih sesuai kebutuhan).

Usaha bawang daun bisa dilakukan dengan mudah, karena sayuran ini tergolong sangat mudah tumbuh dan tidak membutuhkan perawatan extra. Usaha budidaya memang tidak ada matinya, sebab permintaan pasar setiap harinya ada dan semakin tinggi.

Bagikan Postingan: