UMK Lamongan ~ Upah Minimum Regional alias UMR merupakan nilai minimum yang ditetapkan di suatu wilayah oleh gubernur sebagai acuan para pengusaha untuk membayar upah buruh. Istilah UMR sudah lama digunakan hingga Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no 226 Tahun 2000 terbit yang membuatnya secara tidak langsung digantikan.
Menurut peraturan tersebut UMR Tingkat I disebut dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan UMR tingkat II disebut Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK). Baik UMK dan UMP ditetapkan berdasarkan hasil pertimbangan berbagai faktor, mulai dari pendapatan per kapita di wilayah tersebut, Kebutuhan Hidup Layak (KHL), inflasi, indeks harga konsumen (IHK), perkembangan perusahaan dan lain sebagainya.
Pada tulisan kali ini kami akan menjelaskan tentang UMK Lamongan termasuk bagaimana perkembangannya di 5 tahun terakhir. Informasi yang akan kami bagikan saat ini akan berguna untuk menjadi bahan pertimbanganmu jika sedang berniat untuk bekerja di daerah Lamongan.
Berapa UMK Lamongan 2022?
Walau tidak terlalu signifikan, UMK Lamongan ini mengalami kenaikan seperti Kabupaten atau kota lainnya di Provinsi Jawa Timur, besaran UMK Lamongan pada tahun 2022 adalah Rp 2.501.977 mengalami kenaikan Rp 13.253 dari tahun 2021 yang sebesar Rp 2.488.724.
Kenaikan UMK Lamongan Selama 5 Tahun
Dari tahun sebelumnya, UMK Lamongan 2022 memang tidak mengalami kenaikan yang siginifikan. Namun Melihat 5 tahun terakhir, berikut perubahan nilai UMK di Kabupaten Lamongan:
- UMK Lamongan Tahun 2022 Rp 2.501.977
- UMK Lamongan Tahun 2021 Rp 2.488.724
- UMK Lamongan Tahun 2020 Rp 2.423.724
- UMK Lamongan Tahun 2019 RP 2.233.641
- UMK Lamongan Tahun 2018 Rp 1.851.083
Penetapan UMK Lamongan
Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/803/KPTS/013/2021 adalah aturan yang keluar untuk menetapkan besaran UMP Jatim sekaligus UMK 38 Kabupaten/Kota di Jatim termasuk besaran UMK Kabupaten Lamongan.
Faktor yang Mempengaruhi Besaran UMK Lamongan
Nilai UMK Kabupaten Lamongan dan wilayah lainnya di Indonesia ditetapkan berdasarkan pertimbangan atas berbagai macam faktor, diantaranya:
- Inflasi
- Indeks harga konsumen (IHK)
- Kebutuhan Hidup Layak (KHL)
- Upah Umum di Lamongan
- Perkembangan Perusahaan
- Kondisi Pasar
- Pendapatan Per Kapita
- Dan lain-lain
Seputar Lamongan
Sebelum masuk ke penjelasan tentang UMK-nya, kita akan berkenalan dulu sedikit dengan Kabupaten Lamongan. Kabupaten yang terkenal akan kuliner Sotonya dilintasi jalur utama Pantura yaitu Jalan Nasional yang menghubungkan Jakarta-Surabaya. Kabupaten ini juga merupakan salah satu wilayah Gerbang kertosusila yang masuk dalam kawasan metropolitan Surabaya.
Kabupaten yang terletak di pantai utara Jawa Timur ini, secara geografis memiliki kawasan pesisir berupa perbukitan. Hal ini karena daerah ini merupakan kelanjutan dari rangkaian Pegunungan Kapur Utara, di bagian utara mengalir sungai bengawan Solo dan di selatan terdapat pegunungan yang merupakan ujung timur dari Pegunungan Kendeng.
Kondisi geografisnya ini membuat Lamongan memiliki berbagai potensi wisata yang menarik yang juga dipadukan dengan nilai sejarah. Seperti di daerah pantainya yang mimiliki berbagai obyek wisata Monumen Van der Wijck, Wisata Bahari Lamongan, Waduk Gondang dan Gua Maharani yang merupakan sebuah gua kapur. Selain itu, terdapat beberapa wisata religi berupa tempat ziarah, yaitu makam Sunan Drajat dan makam Sunan Sendang Duwur.
Perekonomian di Lamongan
Perekonomian di Lamongan cukup dinamis, dimana terdapat banyak sektor yang menjadi penggerak roda ekonomi di Kabupaten tersebut. Beberapa sektor yang mengalami pertumbuhan adalah Industri pengolahan, Pertambangan dan transportasi.