Tugas Operator SPBU ~ SPBU atau yang kerap disebut pom bensin adalah salah satu tempat usaha yang mampu mengundang banyak pengunjung dan tentunya juga menyerap banyak tenaga kerja, terlebih dengan SPBU yang mempunyai jam operasional 24 jam.
Mereka yang bekerja di SPBU umumnya disebut sebagai operator SPBU. Mereka akan standby di station kerja mereka masing masing untuk membantu pelanggan yang ingin mengisi bahan bakar.
Pengertian Operator SPBU
Operator SPBU adalah mereka yang bekerja langsung menghadapi customer atau pelanggan SPBU yang ingin melakukan pengisian bahan bakar.
Mereka adalah frontliner dari sebuah SPBU yang mana menjadi image dari SPBU tersebut.
Tidak hanya sekedar mengisikan bahan bakar sesuai permintaan pelanggan, mereka juga harus menjaga performa dan penampilan mereka agar tetap rapi dan selalu bersikap ramah kepada pelanggan.
6 Tugas Operator SPBU
Berikut adalah beberapa tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh operator SPBU.
1. Memberikan pelayanan yang prima kepada pengunjung SPBU.
Operator SPBU harus mampu memberikan pelayanan prima seperti halnya S3 (Senyum, Sapa, Salam) dan pengisian bahan bakar yang sesuai kepada para pelanggan yang datang.
Seperti halnya, saat pengisian bahan bakar mereka harus menginformasikan dan menunjukkan jika meteran bensin dimulai dari nol.
2. Menyampaikan informasi atau promosi kepada pelanggan jika diperlukan.
Operator SPBU harus memberikan informasi yang dibutuhkan kepada pelanggan seperti halnya menunjukkan lokasi isi nitrogen atau mungkin oli yang ada di SPBU tersebut.
Selain itu, jika SPBU telah bekerja sama dengan beberapa merchant, operator SPBU memberikan informasi dan menawarkan beberapa privilege khusus untuk pelanggannya.
3. Menerima supply bahan bakar yang masuk.
Ketika ada supply bahan bakar yang masuk, operator SPBU bertugas untuk menerima bahan bakar yang masuk, mengawasi prosesnya pengisian tangki dan memastikan jika semuanya sudah mengikuti S.O.P dan sesuai dengan dokumennya.
Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kecurangan seperti jumlah yang masuk tidak sesuai, atau supplier bahan bakar bukan supplier resmi yang ditunjuk perusahaan.
4. Selalu menjaga kebersihan peralatan yang ada di SPBU dan lingkungan ruang kerja
Operator SPBU harus selalu menjaga kebersihan di ruang lingkup tempat mereka bekerja. Selalu mengusahakan lingkungan SPBU tetap bersih, rapi, dan nyaman. Memastikan semua peralatan yang ada di SPBU dapat berfungsi dengan baik.
Operator SPBU harus selalu melakukan perawatan dan pengecekan setiap harinya terhadap semua peralatan yang ada di SPBU terutama seperti tangki, pompa, dan generator.
Jika ditemukan peralatan yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya atau terjadi kendala, petugas SPBU harus langsung menghubungi pihak yang berwenang atau pihak penanggung jawab agar bisa langsung diperiksa dan diperbaiki.
Hal ini dilakukan untuk mencegah hal hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran, atau ledakan yang tentunya dapat membahayakan keselamatan.
5. Membersihkan seluruh fasilitas yang ada di SPBU.
Operator SPBU juga bertugas dalam hal kebersihan terhadap seluruh fasilitas yang ada di dalam kompleks SPBU, karena dengan lingkungan SPBU yang bersih tentunya akan membawa kesan yang baik untuk citra SPBU itu sendiri.
Dengan begitu pengunjung merasa nyaman dan tidak enggan untuk mengisi bahan bakar atau sekedar menggunakan toilet atau mushola yang ada di SPBU tersebut.
6. Selalu aware terhadap bahaya atau keadaan emergency yang bisa timbul.
Operator SPBU harus selalu waspada terhadap lingkungan kerja mereka, seperti halnya jika melihat percikan api atau selang pengisian bahan bakar yang bocor dimana mereka harus segera menghubungi layanan darurat atau pemadam kebakaran.
Selain itu, jika ada pelanggan yang melanggar peraturan saat mengisi bahan bakar seperti halnya tetap menyalakan mesin, menggunakan telepon genggam atau bahkan merokok, mereka harus segera menegur dengan bahasa yang sopan dan informatif.
Untuk menjadi operator SPBU ada banyak hal yang harus diperhatikan karena tidak cukup hanya dengan menuangkan bahan bakar ke tangki kendaraan pengunjung. Ada banyak standarisasi yang harus dipenuhi terutama untuk keselamatan kerja.
Belakangan bahkan ada pelatihan dan sertifikasi untuk para operator SPBU yang dilakukan oleh BPH Migas yang menggandeng PPSDM Migas dengan konsen utama di bidang komunikasi, pengoperasian alat yang tepat dan akurat serta K3LL (Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lindung Lingkungan).
Dengan adanya pelatihan dan sertifikasi ini tentunya diharapkan bisa meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan SPBU ke depannya.