Modal Usaha Gula dan Perkiraan Keuntungan

Gula

Gula merupakan salah satu bahan pokok yang setiap hari banyak diburu untuk keperluan rumah tangga hingga keperluan bisnis. Banyaknya potensi perputaran gula setiap hari, menjadikan bisnis grosir gula dianggap sebagai salah satu bisnis yang menggiurkan. Ditambah lagi, Anda tak wajib mengeluarkan modal banyak, semuanya bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi.

Rincian terkait detail modal awal, peralatan hingga estimasi keuntungan yang didapatkan dari bisnis grosir gula, akan coba kami jabarkan di bawah ini.

Kira – kira berapa ya modal yang dibutuhkan agar bisa menjalankan bisnis grosir gula? Kisaran modal yang harus disediakan untuk memulai bisnis grosir gula mulai dari Rp 5.000.000 hingga Rp 20.000.000. Besar kecilnya modal, sangat ditentukan dengan level skala bisnis yang hendak Anda jalankan.

82% bisnis gagal karena mereka tidak bisa mengatur keuangan

Bisnis Gagal 2

Apakah anda ingin menjadi yang GAGAL selanjutnya? jika tidak, anda bisa mulai menggunakan aplikasi kasir untuk mengatur keuangan anda. anda bisa download aplikasi kasir di link download berikut.

Modal Awal Grosir Gula Skala Toko Kelontong

Beberapa peralatan dan detail modal awal buka bisnis grosir gula sebagai berikut :

  • Sewa tempat Rp 15.000.000 (per tahun dan opsional)
  • Etalase Rp 1.500.000
  • Rak Bertingkat Rp 1.500.000
  • Timbangan dan kalkulator Rp 200.000
  • Plastik Packaging Rp 50.000
  • Kantong Plastik Rp 50.000
  • Spanduk Jualan Rp 150.000
  • Biaya Listrik Rp 100.000
  • Biaya lain – lain Rp 500.000

Total estimasi modal awal buka bisnis grosir gula sebesar Rp 19.050.000

Perlu Anda pahami, detail modal awal di atas hanyalah estimasi saja. Di setiap daerah tentu aka nada perbedaan, entah itu lebih mahal atau bahkan lebih murah. Contohnya saja untuk sewa tempat, beberapa daerah mungkin masih ada yang menyewakan dengan harga di bawah Rp 10 juta per tahun.

Pengeluaran Per Bulan Pada Bisnis Grosir Gula

Semakin banyak perputaran penjualan gula setiap bulan, sangat berpengaruh dengan besaran pengeluaran. Jadi estimasi yang akan kami berikan ini, tentu akan ada perbedaan. Pengaruh terbesar terletak pada level bisnis grosir gula yang hendak Anda jalankan. Hanya ada beberapa pengeluaran yang stabil seperti halnya pembayaran listrik bulanan.

Rincian estimasi pengeluaran di bawah ini kami ambil contoh jika perbulan Anda mampu menjual gula hingga 1000 kg (1 ton). Untuk rata – rata penjualan hariannya mencapai 30 kg.

Rincian penjualan :

  • Gula 1 kg  terjual 500 kg x Rp 14.500 = Rp 7.250.000
  • Gula ½ kg terjual 250 kg x Rp 8.000 = Rp 2.000.000
  • Gula ¼ kg terjual 250 kg x Rp 4.500 = Rp 1.125.000

Rincian kebutuhan belanja :

  • Gula 20 karung Rp 8.000.000
  • Plastik Packaging (1 kg, ½ kg dan ¼ kg) Rp 50.000
  • Kantong Plastik Rp 50.000
  • Bayar Listrik Rp 100.000
  • Biaya lain – lain Rp 100.000

Total kebutuhan belanja bulanan sebesar Rp 8.300.000.

Cara Meningkatkan Penjualan Gula 10x Lipat

Tingkat penjualan, menjadi kunci utama dalam menjalankan bisnis grosir gula. Jadi Anda harus terus mengasah kemampuan dan kompetensi Anda dalam hal berjualan. Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan penjualan seperti :

  • Paham tentang pemasaran digital baik melalui media sosial, whatsapp, website dan lainnya
  • Memberikan pelayanan baik kepada semua pelanggan
  • Menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan
  • Bergabung dengan komunitas
  • Pada momen tertentu, tawarkanlah diskon
  • Anda juga bisa ikut berbagai pelatihan bisnis untuk mendapatkan ilmu baru

Anda bisa mengikuti pelatihan online dari kami GRATIS tanpa dipungut biaya apapun. kliki link berikut untuk mengikutinya.

Perhitungan Estimasi Keuntungan Bisnis Grosir Gula

  • Gula 1 kg  terjual 500 kg x Rp 14.500 = Rp 7.250.000
  • Gula ½ kg terjual 250 kg x Rp 8.000 = Rp 2.000.000
  • Gula ¼ kg terjual 250 kg x Rp 4.500 = Rp 1.125.000
  • Total penghasilan kotor = Rp 10.375.000
  • Pengeluaran per bulan = Rp 8.300.000
  • Pendapatan bersih = Rp 2.075.000

Resiko dari Bisnis Grosir Gula dan Cara Mengatasi

Tak hanya bisnis grosir gula saja yang memiliki resiko untuk merugi, kami rasa semua bisnis di bidang apapun mempunyai potensi kerugian. Beberapa resiko bisnis grosir gula yang perlu Anda waspadai antara lain :

  • Hanya sedikit yang terjual
  • Serangan semut
  • Serangan tikus
  • Kemasan gula pecah
  • Gula mulai berair karena penyimpanan yang tidak tepat

Adanya resiko kerugian tersebut bisa diminimalisir, tentu saja dibutuhkan beberapa cara untuk mengatasinya. Apa sajakah cara tersebut?

  • Pastikan gula repack memiliki berat yang sesuai. Jangan sampai saat pembeli menimbangnya di rumah ternyata kurang. Kesalahan sedikit saja saat menimbang, bisa membuat pelanggan Anda kabur karena mulai tak percaya lagi.
  • Pastikan kualitas gula yang dijual sesuai dengan harga yang ditawarkan.
  • Sering membersihkan tempat penyimpanan gula.
  • Gunakan kapur pengusir semut di beberapa tempat.
  • Pasarkan secara online untuk memperluas pangsa pasar.
Bagikan Postingan: