Pedas, sering mahal, tapi ibu-ibu malah berebut. Apa lagi kalau bukan cabai? Ada cabai keriting ada rawit. Keduanya memiliki tingkat kepedasan masing-masing. Ketika harga cabai merangkak naik pun, tetap tak ditinggal pembeli.
Ternyata, dalam setahun tanaman cabai bisa dipanen dalam 2 – 3x musim. Budidaya cabai itu “gampang gampang susah”. Di awal pertumbuhan, butuh banyak air. Tetapi menanam di musim hujan lebih beresiko gagal panen.
Nah, jika Anda ingin budidaya tanaman cabai di sawah, tanamlah di penghujung musim hujan. Tetapi jika lahan yang Anda sewa adalah tegalan, tanamlah di akhir musim kemarau.
Di sini akan diestimasikan bagaimana bisnis cabai merah, ketika Anda menyewa lahan seluas 0,5 Hektare.
Bisnis cabai membutuhkan total modal yang cukup besar yaitu Rp. 20.765.000, karena awal modalnya sudah Rp. 5.765.000 ditambah modal rutin setiap musim (3 bulan) Rp. 15.000.000.
Modal Awal Bisnis Cabai
Barang | Biaya |
Pompa air | Rp 2.500.000 |
Sprayer (2 buah) | Rp 600.000 |
Keranjang (50 buah) | Rp 1.500.000 |
Peralatan (cangkul, garpu, sabit, lain-lain) | Rp 640.000 |
Ember, selang dan drum air | Rp 525.000 |
Modal awal bisnis cabai cukup besar yaitu Rp. 5.765.000.
Modal per 3 Bulan Usaha Cabai
Barang | Biaya |
Benih cabai | Rp 780.000 |
Pupuk | Rp 8.960.000 |
Pestisida | Rp 1.319.000 |
Upah tenaga bantu | Rp 941.000 |
Sewa lahan 0,5 hektare | Rp 2.625.000 |
Lain-lain / perawatan | Rp 375.000 |
Karena Anda menyewa lahan yang dibayar setiap musim tanam, maka modal per musim (3 bulan) lebih besar lagi yaitu Rp. 15.000.000.
Cara Menghitung Keuntungan Bisnis Cabai
Keuntungan Kotor Bisnis Cabai Per 3 bulan
Tanaman cabai merah sudah bisa dipanen di umur 70 – 75 HST (hari setelah tanam) atau bisa lebih cepat lagi. Anggap saja pada budidaya saat ini, Anda dibantu oleh 1 orang tenaga. Dari awal penanaman sampai pemanenan.
Biasanya, setelah dipanen akan terbagi 2 grade cabai yaitu yang on grade dan off grade. Cabai on grade untuk yang bagus kualitasnya, dilihat dari penampakan fisiknya.
Sedangkan yang off grade biasanya ada sekitar 5% dari jumlah cabai yang dipanen. Bentuk fisiknya tidak sebagus on grade, misal ada kisutnya. Sehingga harganya pun berbeda.
Harga cabai seringkali tak menentu. Nah, di sini harga cabai dimisalkan Rp 25.000/kg sebagai harga petani.
Rincian | Total |
Cabai on grade | 5.700 kg @Rp 25.000 |
Cabai off grade (5% total) | 300 kg @Rp 4.000 |
Total penjualan
Cabai on grade | 5.700 kg x Rp 25.000 = Rp 142.500.000 |
Cabai off grade (5% total) | 300 kg x Rp 4.000 = Rp 1.200.000 |
Total | Rp 143.700.000 |
Perhitungan Keuntungan Bersih per 3 bulan Bisnis Cabai
Kalau melihat hasil keuntungan kotor di atas, apa yang ada di benak Anda? Keuntungan yang sangat besar dan fantastis? Tetapi jangan terlalu puas dahulu. Karena Anda setiap musimnya harus mengeluarkan modal rutin, seperti pembelian benih.
Langsung saja Anda hitung keuntungan bersih dengan cara: Keuntungan kotor – Modal Rutin 3 bulan
Rincian | Total |
Jumlah keuntungan kotor | Rp 143.700.000 |
Total Menghitung modal rutin | Rp 15.000.000 |
Keuntungan bersih setiap 3 bulan
- Rp 143.700.000 – Rp 15.000.000 = Rp 128.700.000
Cara Menghitung Balik Modal Bisnis Cabai
Bagaimana hasil keuntungan bersihnya? Apa sesuai dengan ekspetasi Anda? Selanjutnya, Anda bisa hitung kapan bisnis cabai merah ini akan balik modalnya? Walaupun sebenarnya, laba bersih yang Anda dapatkan sudah bisa menutup jumlah modal keseluruhan dari awal budidaya.
Rincian | Total |
Total Perhitungan Modal | Rp 20.765.000 |
Total keuntungan bersih per 3 bulan | Rp 128.700.000 |
Jumlah perhitungan balik modal
- Rp 20.765.000 : Rp 128.700.000 = 0,2 bulan
Ini artinya, Anda hanya butuh waktu kurang dari 1 bulan untuk kembali modalnya. Bahkan sebenarnya, memang modal Anda sudah kembali. Anda juga tak luput dari keuntungan yang fantastis dari bisnis cabai merah ini.