Cara Menjadi Akuntan : Pemerintah, Perusahaan dan Freelance

Cara Menjadi Akuntan

Cara Menjadi Akuntan ~ Akuntan adalah orang yang bertanggung jawab dalam pencatatan dan perhitungan urusan keuangan. Mereka juga dapat memberikan konsultasi untuk manajemen keuangan dan lain sebagainya. Oleh karena itu, kebutuhan terhadap akuntan cukup tinggi.

Nah jika kamu berminat untuk menjalani karier sebagai seorang akuntan, tentu ada langkah-langkah dan syarat yang perlu kamu penuhi. Pada tulisan kali ini kami akan memaparkannya. Jadi silakan disimak ini dia cara menjadi akuntan.

Syarat Menjadi Akuntan

Perlu kamu tahu bahwa profesi akuntan terdiri dari beberapa jenis tergantung di mana dia bekerja. Di sini kami akan membahas syarat untuk akuntan pemerintah dan perusahaan.

Syarat Menjadi Akuntan Pemerintah

Untuk menjadi ahli akuntan pemerintah kamu harus lolos ujian seleksi ahli akuntan pemerintah (US AAP) yang diadakan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Adapun syarat untuk bisa mengikuti ujian tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Melakukan registrasi di kantor IAI
  2. Mengisi dan menyerahkan formulir registrasi yang bisa didapat di kantor IAI.
  3. Photo copy ijazah yang dilegalisir
  4. Menyertakan bukti transfer sebagai bukti Telah melakukan pembayaran biaya registrasi dan ujian, Sebesar Rp 3 juta.
  5. Pas foto terbaru (1 lembar).
  6. Memiliki NPWP.
  7. Tidak memiliki riwayat terjerat kasus pidana dan sanksi administratif.

Syarat Menjadi Akuntan Perusahaan

Syarat untuk bisa menjadi akuntan perusahaan tak jauh berbeda dengan cara masuk ke perusahaan untuk profesi lain, yaitu:

  1. Surat Lamaran
  2. CV
  3. Ijazah terakhir (jurusan akuntansi)
  4. Dokumen pendukung lainnya

Cara Menjadi Akuntan Profesional

Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menjadi seorang akuntan yang kredibel. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Memiliki Gelar di Bidang Akuntansi

Syarat wajib yang harus kamu miliki sebagai seorang akuntansi adalah memiliki gelar pendidikan dari jurusan akuntansi, minimal S1 atau D4. Hal ini merupakan syarat mendasar agar orang lain percaya bahwa kamu menguasai ilmu akuntansi.

2. Tepat dalam Memilih Spesialisasi Akuntansi

Jika kamu belum tahu, profesi akuntan dapat dibagi lagi menjadi beberapa bidang spesialisasi  lagi, diantaranya Akuntansi Keuangan, Akuntansi biaya (cost accounting), Akuntansi Manajemen, Akuntansi pemeriksaan (Auditing), Akuntansi perpajakan (Tax Accounting), Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting) dan Akuntansi Pemeriksaan (Governmental Accounting). Pilihlah salah satu spesialisasi dan kejar sertifikasi untuk spesialisasi pilihanmu.

3. Kumpulkan Pengalaman Kerja

Pengalaman kerja bisa menjadi penunjang yang meningkatkan kredibelitasmu sebagai seorang akuntan. Semakin banyak dan luas pengalaman kerja yang kamu miliki terutama di spesialisasi yang kamu ambil, maka semakin percaya orang terhadap kinerjamu.

4. Terus Meningkatkan Kapasitas dengan Pendidikan Berkelanjutan

Kapsitas dirimu sebagai seorang akuntan pun harus terus ditingkatkan, kamu bisa melakukannya dengan mengambil pendidikan lebih lanjut. Tak hanya gelar master dan doktor, kamu juga bisa mengupgrade ilmu dari berbagai sertifikasi sehingga dapat mendalami profesi akuntan lebih dalam lagi.

5. Menjaga Etika yang Berlaku

Kredibillitas-mu akan dipertanyakan bila menjalani profesi akuntan tanpa menjaga etika. Kamu harus berkomitmen dan memegang teguh etika-etika sebagaimana yang diatur oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).

6. Update terhadap Perkembangan Teknologi di bidang Akuntansi

Pada profesi apa pun adaptif adalah hal yang menjadi sebuah keharusan, terutama terhadap perkembangan teknologi. Saat ini kemajuan teknologi memunculkan berbagai tools akuntansi yang dapat mempermudah kinerja seorang akuntan, update terhadap pembaruan ini akan membuat kinerjamu lebih prima.

Cara Menjadi Akuntan Freelance

Selain bekerja di bawah payung suatu lembaga, intansi atau perusahaan, seorang akuntan juga dapat bekerja dengan sistem freelance. Nah caranya adalah sebagai berikut:

1. Penuhi Kualifikasi Akuntan

Sebenarnya, tanpa gelar pun kamu sudah bisa menjadi akuntan pemula, karena syarat minimal akuntan adalah memiliki sertifikat chartered accountant (CA). CA menunjukan kompetensi akuntan karena untuk mendapatkannya harus melewati serangkaian ujian yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Selain sertifikat agar diakui sebagai akuntan, kamu perlu memiliki sekurang-kurangnya 3 tahun pengalaman praktik profesi di bidang akuntansi dan juga sudah terdaftar sebagai anggota IAI.

2. Fokus pada satu spesialisasi

Seperti disinggung di atas, ada spesialisasi dari Pekerjaan akuntansi ini, ada bagian yang bersifat publik dan perusahaan. Jika kamu ingin menjadi freelance fokus spesialisasimu adalah akuntan bidang publik, karena bidang ini tidak terikat dengan instansi ataupun pemerintah dan dapat bekerja di mana pun.

Tugas-tugas yang bisa dikerjakan oleh akuntan publik, antara lain adalah melakukan audit, melayani konsultasi manajemen dan memberikan jasa perpajakan. Para klien yang membutuhkan jasa dari akuntan publik dapat datang langsung ke kantor sang akuntan.

3. Manfaatkan Platform Marketplace Jasa

Era digitalisasi mempengaruhi banyak bidang profesi termasuk akuntan. Saat ini telah banyak marketplace untuk jasa yang bisa dimanfaatkan oleh akuntan freelance untuk memasarkan jasanya.

Tips Menjadi Akuntan Profesional

1. Ikuti dan Miliki Sertifikasi Akuntan

Sebagai seorang akuntan, kamu butuh bukti untuk memvalidasi skill-mu dalam dunia akuntansi. Hal tersebut bisa kamu dapat dari mengikuti dan lulus dari sertifikasi akuntan. Jadi memiliki sertifikasi dapat melambungkan kredibilitasmu.

2. Konsisten

Konsistensi penting untuk segala profesi, termasuk akuntan. Kamu harus konsisten dalam menjalankan prosedur akuntansi, penggunaan metode, format penyajian, satuan ukuran, dan lain sebagainya. Konsisten di sini juga dapat diartikan tidak mudah bosan dan juga fokus pada spesialisasi yang diambil.

3. Jujur

Jujur juga penting dalam hampir semua jenis pekerjaan. Dalam akuntansi, jujur membuatmu mendapat kepercayaan lebih dari para klien atau atasan.

4. Skeptis

Tak selamanya skeptis berkonotasi negatif. Sebagai akuntan, harus ada sisi skeptis yang artinya kamu tidak boleh mudah percaya ketika menerima informasi yang tidak jelas landasan datanya.

Nah demikianlah penjelasan kami mengenai cara menjadi akuntan. Jika kamu berminat meniti karier di bidang ini, maka semua yang kami paparkan di atas bisa jadi informasi yang sangat berguna. Jadi, jangan ragu untuk mepraktikannya, ya!

Bagikan Postingan: